Palapa Ring Barat Beroperasi, Ini Keuntungan untuk Operator

Palapa Ring Barat berkeinginan untuk bekerja sama dengan penyedia jaringan existing agar bisa membentuk jaringan redundant yang turut menguntungkan operator dan pengguna.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 24 Mei 2018, 15:30 WIB
Diterbitkan 24 Mei 2018, 15:30 WIB
Syarif Lumintarjo
Syarif Lumintarjo, President Director Palapa Ring Barat. Dok: Tommy Kurnia/Liputan6.com

Liputan6.com, Jakarta - Palapa Ring Barat (PRB) yang sudah beroperasi pada Maret lalu mengungkapkan keinginan bekerja sama dengan penyedia jaringan existing (yang sudah ada) agar bisa membentuk jaringan redundant yang turut menguntungkan operator.

"Kami di sini membangun tulang punggung (backbone). Kami tidak menyentuh langsung masyarakat, yang melakukan itu adalah pihak provider atau penyedia layanan seluler," ujar Syarif Lumintarjo, Direktur Utama PT. Palapa Ring Barat, Kamis (24/5/2018) pada LTE Conference 2018 di Jakarta.

"Diharapkan dengan ini, operator yang existing bisa mengubah alokasi pendanaan yang tadinya habis untuk membangun backbone dialihkan untuk memperluas akses," ujarnya.

Lewat layanan PRB, operator dapat melakukan interkoneksi menuju kota SLA (Service Level Agreement) lewat kota penghubung.

Contoh, dalam salah satu paket proyek PRB, Dumai dan Siak menjadi penghubung untuk Bengkalis (SLA), dan Karimun menjadi penghubung ke Tebing Tinggi (SLA).

Syarif pun memberi rekomendasi agar operator melakukan koneksi ke dua SLA tersebut lewat kota penghubung masing-masing agar membentuk ring yang dimaksud, juga memastikan adanya cadangan koneksi yang baik.

"Kami menyediakan kapasitas 10x10 GB (100GB/s), dan kami berharap paling tidak 80 persen bisa terserap (oleh operator)," tambahnya.

Periode trial dimulai Juni 2018 sampai Agustus 2018. Operator yang berminat dapat mengirimkan permohonan ke Bakti bila tertarik melakukan trial.

 

Akan Ada Subsidi

Syarif Lumintarjo, President Director Palapa Ring Barat. Dok: Tommy Kurnia/Liputan6.com

Operator yang berminat ikut memberdayakan Palapa Ring Barat akan mendapatkan subsidi dari pemerintah. Hal itu diungkapkan oleh Anang Latif, Direktur Utama Badan Aksesibilitas dan Informatika (Bakti).

"Kalau di lokasi operatornya cuman satu meskipun daerah itu potensinya kurang bagus, maka diskon dan subsidi lebih besar," ucap Anang.

Anang turut berkata hal yang sama berlaku sebaliknya, jika semakin banyak operator di sebuah lokasi, maka diskon pun akan semakin berkurang.

"Tapi subsidi tetap ada, (itu lebih baik) dibandingkan bila swasta membangun sendiri," ujarnya.

Paket Proyek Palapa Ring Barat

Berikut tiga paket proyek Palapa Ring Barat.

1) Paket proyek 1:

- Tebing Tinggi (Kep. Meranti). Kota penghubung: Karimun dan Batam (Tanjung Pinggir).

- Bengkalis. Kota penghubung: Dumai dan Siak.

2) Paket proyek 2:

- Tarempa (Kep. Anambas). Kota penghubung: Batam (Tanjung Bemban).- Ranai. Kota penghubung: Singkawang.

3) Paket proyek 3:

- Daik Lingga. Kota penghubung: Batam (Tanjung Bemban) dan Kuala Tungkal.

(Tom/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya