Apple Blokir Update Telegram di App Store

Setelah didesak oleh pemerintah Rusia, Apple akhirnya memblokir update Telegram di App Store secara global. Dengan begitu, beragam fitur seperti stiker baru pun tidak bisa diakses pengguna.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 01 Jun 2018, 11:00 WIB
Diterbitkan 01 Jun 2018, 11:00 WIB
[Bintang] Begini Penampilan Keren Bos Telegram Saat Mampir ke Indonesia
Bos Telegram, Pavel Durov menyambangi kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Selasa (1/8/2017). (Foto: Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Aplikasi Telegram kian tidak mendapat dukungan dari Apple. Setelah sebelumnya Apple diminta Rusia untuk memblokir aplikasi Telegram dari App Store, kini giliran Apple bertindak.

Raksasa teknologi asal Amerika Serikat itu mulai memblokir update untuk aplikasi Telegram di toko aplikasi App Store. Hal ini dikonfirmasi langsung oleh Pendiri sekaligus CEO Telegram Pavel Durov melalui channel Telegramnya Durov Channel.

"Sayangnya, beberapa fitur Telegram, contohnya beragam stiker tidak berfungsi dengan baik pada iOS 11.4 yang baru saja dirilis, bahkan setelah kami memperbaiki masalah ini beberapa minggu lalu," tulis Durov, demikian informasi yang disampaikan Channel Durov di Telegram, Jumat (1/6/2018).

Durov melanjutkan, "Apple telah mencegah Telegram memperbarui aplikasi iOS-nya secara global sejak pihak berwenang Rusia memerintahkan Apple untuk menghapus Telegram dari App Store."

Durov bercerita, Rusia telah melarang penggunaan layanan Telegram di negaranya sejak April lantaran pihak Telegram menolak untuk menyediakan dekripsi komunikasi seluruh pengguna Telegram pada agen keamanan Rusia.

"Kami percaya kami telah melakukan satu-satunya hal yang mungkin dilakukan, yakni menjaga hal pengguna terkait privasi," tulis Durov.

Pria asal Rusia yang pernah menyambangi Indonesia terkait masalah pemblokiran Telegram ini juga menyayangkan Apple tidak berada di pihak yang sama dengan dirinya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Sayangkan Keputusan Apple

Pendiri Telegram Temui Kemkominfo
Menkominfo Rudiantara menerima kunjungan pendiri sekaligus CEO Telegram, Pavel Durov setibanya di kantor Kemenkominfo, Jakarta, Selasa (1/8). Pertemuan Menkominfo dengan Durov untuk menindaklanjuti pemblokiran Telegram. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Ia menyayangkan, Apple melarang adanya update aplikasi Telegram secara global, padahal di Rusia (yang dalam hal ini meminta penghapusan aplikasi Telegram dari App Store) hanya ada 7 persen pengguna Telegram dari total pengguna di seluruh dunia.

"Sebagai imbasnya, kami juga tidak bisa sepenuhnya memenuhi GDPR untuk pengguna di Eropa per tanggal 25 Mei 2018," katanya.

Kendati demikian, Durov juga mengatakan dirinya tetap melanjutkan upayanya untuk menyelesaikan permasalahan ini sembari terus memberikan update kepada pengguna.

Tak lupa, Durov juga memohon maaf atas ketidaknyaman gara-gara Apple menghentikan dukungan untuk aplikasi Telegram.


Rusia Perintahkan Apple Hapus Telegram

Logo Aplikasi Telegram
Logo Aplikasi Telegram

Untuk memastikan penduduknya tak bisa menggunakan Telegram, Rusia sebelumnya meminta Apple menghapus Telegram dari App Store.

Tidak cukup di situ, dilaporkan media lokal, Rusia juga meminta Apple memblokir Telegram, sehingga tidak bisa mengirimkan push notification kepada pengguna lokal.

Dikutip Tekno Liputan6.com dari The Verge, Rabu (30/5/2018), dalam surat resmi kepada Apple, pemerintah Rusia memberi waktu sebulan penuh bagi Apple untuk menghapus Telegram. Jika tidak, pemerintah akan menerapkan hukuman karena dianggap melanggar peraturan.

Aplikasi yang bermarkas di Moskow itu mulai mendapat masalah sejak April 2018 gara-gara menolak memberikan kode enkripsinya kepada Federal Security Service Rusia.

Pengadilan memutuskan untuk memblokir Telegram di Rusia hingga perusahaan mau membagikan kode enkripsinya. Hal ini terkait penggunaan Telegram oleh teroris dan kriminal.

(Tin/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya