Gobi Partners Guyur Rp 151 Miliar untuk Startup di Indonesia

Dana investasi yang dinamakan Gobi-Agung ini memiliki ukuran modal sebesar US$ 10 juta atau sekitar Rp 151 miliar.

oleh Iskandar diperbarui 17 Okt 2018, 16:30 WIB
Diterbitkan 17 Okt 2018, 16:30 WIB
Ilustrasi pendanaan
Ilustrasi pendanaan startup. Dok: Gobi Partners

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan modal ventura Gobi Partners meluncurkan dana investasi tahap awal untuk startup di Indonesia.

Dana investasi yang dinamakan Gobi-Agung ini memiliki ukuran modal sebesar US$ 10 juta atau sekitar Rp 151 miliar.

Dari total nilai tersebut perusahaan akan mencairkan pendanaan dengan nilai hingga US$ 1 juta atau sekitar Rp 15 miliar per investasi. Dalam hal ini Gobi menunjuk mitra venture baru, Arya Masagung, yang ditempatkan sebagai penanggung jawab dana investasi.

Arya bergabung dengan Gobi pada 2018 untuk mengawasi strategi investasi tahap awal mereka di Asia Tenggara, dengan fokus utama di pasar Indonesia.

Sebelumnya, Arya adalah salah satu pendiri Ebby, startup asal Silicon Valley yang menyediakan layanan transportasi korporat. Ia juga dikenal sebagai seorang eksekutif pengembangan bisnis di Verlocal, marketplace hyperlocal.

Sebelum menjelajah ke dunia startup, Arya sudah terlatih dengan baik dalam bisnis keluarganya, yang mana menjangkau industri media dan ritel di Indonesia.

 

 

Indonesia Bukan Lagi Pasar Lokal

Arya Masagung
Arya Masagung, penanggung jawab dana investasi Gobi Partners. Dok: Gobi Partners

Berbicara tentang dana investasi baru ini, Arya mengatakan Indonesia sedang berada di tengah pertumbuhan cepat. Ia menilai, Indonesia bukan lagi sebatas pasar lokal, tetapi sudah menjadi pasar internasional.

"Lihat saja Asia Tenggara hari ini, dan kita akan menemukan bahwa sebagian besar unicorn adalah perusahaan Indonesia. Dengan pengalaman Gobi sebagai pemain regional, kami berada di posisi unik untuk menjadi jembatan bagi startup di wilayah ini," ujar Arya dalam keterangannya, Rabu (17/10/2018).

Dengan berinvestasi di kedua sisi, yaitu perusahaan yang ingin masuk ke Indonesia dan perusahaan Indonesia yang ingin keluar, Arya mengklaim pihaknya dapat memaksimalkan potensi ekosistem regional dan menciptakan nilai tambah untuk startup di Indonesia.

"Kami yakin dapat menunggangi gelombang pasang ekonomi Indonesia menggunakan strategi ini,” ucaop Arya menambahkan.

(Isk/Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya