Amazon Siap Investasi Rp 14 Triliun ke Indonesia

Nantinya, investasi oleh Amazon ini akan dilakukan secara bertahap selama 10 tahun ke depan.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 21 Nov 2018, 08:17 WIB
Diterbitkan 21 Nov 2018, 08:17 WIB
AWS
CEO Amazon Web Services (AWS), Andy Jassy, pada saat gelaran AWS di Las Vegas, Amerika Serikat. (Liputan6.com/ Andina Librianty)

Liputan6.com, Jakarta - Raksasa e-Commerce Amerika Serikat, Amazon, berencana untuk berinvestasi sebesar Rp 14 triliun ke Indonesia. Hal itu diungkapkan langsung oleh VP Amazon, Werner Vogels, saat bertemu Presiden Joko Widodo pada September 2018.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, yang turut hadir dalam pertemuan tersebut mengatakan investasi ini akan dilakukan dalam 10 tahun ke depan. Nantinya, Amazon akan memperkenalkan layanan Amazon Web Services (AWS) ke Indonesia.

Dikutip dari The Strait Times, Rabu (21/11/2018), Indonesia akan menjadi pasar Amazon kedua di Asia Tenggara dan digadang-gadang menjadi salah satu ekspansi besar-besaran yang dilakukan perusahaan di wilayah ini.

Di Asia Tenggara sendiri, Amazon sudah hadir di Singapura sejak tahun lalu, melalui layanan Amazon Prime. Sebelumnya, perusahaan itu memang sempat menyatakan memiliki rencana menyasar potensi 600 juta konsumen di Asia Tenggara.

Selain Amazon, pemain cloud services lain yang sudah menyambangi Indonesia adalah Alibaba. Perusahaan asal Tiongkok tersebut sudah memperkenalkannya sejak awal tahun ini. 

Seperti diketahui, Maret 2018, Alibaba sudah membangun data center pertamanya di Indonesia. Lewat cara ini, Alibaba Cloud berkomitmen untuk mendukung pendirian 1.000 startup hingga 2020.

Pasar cloud computing di Indonesia memang diprediksi menanjak seiring dengan pertumbuhan jumlah startup. Biasanya, teknologi ini digunakan untuk keperluan hosting layanan dan aplikasi. 

Firma riset pasar Statista memperkirakan belanja untuk kebutuhan cloud di Indonesia mencapai Rp 19 triliun pada tahun ini, naik pesat dari 2012 yakni sebesar Rp 2,3 miliar.

AWS Dukung Startup dan UKM Lewat Layanan Cloud

AWS
Suasana ajang AWS re:Invent 2017 di Las Vegas, Amerika Serikat (AS). Liputan6.com/ Andina Librianty

Amazon Web Services (AWS), anak usaha Amazon, melihat potensi cukup besar pada industri perusahaan rintisan atau startup di Indonesia.

Layanan AWS pun saat ini digunakan sejumlah oleh startup lokal termasuk Traveloka dan Halodoc.

AWS menyatakan, teknologi andalan para startup itu adalah cloud computing yang target pasarnya untuk semua kalangan, mulai dari startup, UKM, korporasi hingga institusi pemerintahan sekalipun.

“Semuanya termasuk institusi pemerintahan. Tidak hanya startup, usaha kecil dan menengah (UKM), pengusaha, tetapi juga pemerintah,” ujar Chief Technology Officer Amazon, Werner Vogels saat berbincang dengan media pada Kamis (20/9/2018).

Adapun cloud computing yang biasa dikenal sebagai cloud adalah layanan komputasi on-demand yang terdiri dari server, penyimpanan database atau jaringan melalui internet.

Solusi ini diharapkan memungkinkan startup, serta usaha kecil dan menengah di Indonesia untuk berinovasi, meningkatkan keamanan dan kelincahan dalam berusaha.

Vogels menuturkan, cloud akan meningkatkan kapasitas perusahaan lokal. AWS menyediakan platform komputasi awan on-demand untuk individu dan organisasi di seluruh dunia telah membantu beberapa startup dan UKM di Indonesia.

Selain itu, AWS telah ubah biaya untuk memulai bisnis secara radikal. Sementara nilai investasi dari para pemodal ventura pada perusahaan rintisan telah meningkat dua kali lipat sejak dibukanya layanan AWS.

Selain itu, lebih banyak investasi yang mendapatkan return lebih tinggi secara signifikan

Meningkatkan Fleksibilitas

Amazon
Head of Southeast Asia Amazon Web Services, Nick Walton di AWS Summit Singapore 2018 yang diadakan di Singapore Expo, Singapura, Rabu (5/4/2018). Liputan6.com/Jeko I.R.

Nick Walton, Managing Director AWS untuk wilayah ASEAN, mengatakan, teknologi AWS memungkinkan pelanggan, termasuk perusahaan berskala besar, untuk meningkatkan fleksibilitas dan kelincahan mereka.

Dia menambahkan, perusahaan-perusahaan berskala besar perlu berinovasi seperti yang dilakukan startup untuk mendapatkan pijakan yang kuat di era digital.

Traveloka sebagai perusahaan rintisan yang menyediakan layanan pemesanan tiket pesawat dan hotel secara online adalah salah satu pengguna layanan AWS di Indonesia.

VP of Engineering Traveloka, Denni Gautama mengatakan, dengan menggunakan AWS, manfaat yang didapatkan adalah bisa membawa produk baru ke pasar lebih cepat dari sebelumnya, bisa mengerjakan lebih banyak hal dengan lebih sedikit usaha serta menciptakan keluwesan, scalability, keandalan dan keamanan.

AWS mengklaim jika layanan cloud miliknya mampu menciptakan produk dengan cepat dan menghemat lebih banyak ongkos produksi sehingga bisa meningkatkan skala ekonomi perusahaan. 

Vogels menuturkan, pihaknya tidak khawatir dengan perusahaan lainnya yang juga ekspansi bisnis cloud computing di Indonesia. Pihaknya telah memiliki pengalaman panjang di bisnis tersebut dan berusaha untuk melayani baik para pengguna layanannya

Vogels juga menambahkan, pihaknya juga memberikan keamanan bagi data konsumen.

"Jika kamu ingin memulai merintis usaha, tak perlu pikir panjang. Lakukan saja secepat mungkin. Yang terpenting dalam membuat startup adalah security harus menjadi prioritas utama," ujar Vogels.

(Dam/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya