Liputan6.com, Jakarta - Misi penjelajahan terbaru NASA ke Planet Mars dipastikan siap berlangsung. Alasannya, robot rover NASA, InSight, berhasil mendarat dengan aman di permukaan Planet Merah tersebut.
Dikutip dari The Verge, Selasa (27/11/2018), robot ini berhasil mencapai permukaan setelah melalui teror dari atmosfer Mars. Sekadar informasi, keadaan atmosfer Mars diakui NASA sulit ditembus.
Atmosfer planet itu dianggap terlalu tipis, sedangkan pesawat yang masuk biasanya datang dengan kecepatan tinggi. Jadi, pesawat harus mampu menurunkan kecepatannya sesegara mungkin agar tidak menghantam permukaan.
Advertisement
Baca Juga
Misi Insight ini sekaligus menjadi kali kedelapan Badan Antariksa Amerika Serikat itu mendaratkan pesawatnya di Mars. Keberhasilan ini sekaligus menandai dua tahun misi InSight untuk mengetahui penyusun planet tersebut.
Sekadar informasi, misi NASA kali ini akan berbeda dari misi ke Mars lain. Sebab, InSight merupakan robot rover yang didedikasikan khusus untuk menginvestigasi dan memahami bagian dalam Mars, tidak lagi bagian permukaan.
Dengan rover ini, para peneliti ingin mengetahui cara planet tersebut terbentuk, mulai dari inti ke kerak. Karenanya, InSight memiliki tiga bagian khusus untuk mencapai tujuan tersebut.
Bagian pertama merupakan seismometer yang dibawa ke permukaan Mars untuk 'mendengar' nadi planet tersebut. Getaran itu akan mengungkap posisi dan komposisi yang menyusun batuan di Mars.
Lalu ada Heat Probe yang berfungsi untuk menggali ke bagian dalam planet Mars. Sesuai namanya, bagian ini memiliki tugas untuk mengukur temperatur dan memberi gambaran seberapa aktif planet tersebut.
Terakhir, bagian lain yang penting adalah pengukuran mengenai perputaran planet pada porosnya menggunakan transmisi radio. Melalui cara ini, para peneliti berharap mengetahui bentuk dan ukuran inti planet Mars.
Sekilas Soal InSight
Adapun robot InSight sendiri sudah diumumkan NASA sejak tahun lalu. Tugas utama robot ini adalah meneliti proses pembentukan bebatuan dan komponen alam lain di dalam Mars.
Ilmuwan NASA Bruce Banerdt mengatakan, perubahan interior planet bisa dibilang lebih pasif ketimbang yang ada di Bumi selama 300 miliar tahun terakhir.
"Karena lebih lambat, kita harus kulik dan cari tahu apakah Mars benar-benar menyimpan bukti yang otentik terkait pembentukan bebatuan yang ada di dalamnya," kata Bandert dikutip dari laman resmi NASA.
InSight akan menjadi robot pertama yang akan langsung terjun ke dalam perut Mars. Karena, dibekali dengan berbagai instrumen canggih.
Beberapa instrumen yang disertakan adalah seismometer untuk mencatat gelombang seismik, sensor panas untuk bisa menggali isi Mars hingga kedalaman tiga meter, hingga transmisi radio untuk berkomunikasi dengan Bumi.
"Tujuan dari InSight sangat menarik. Oleh sebab itu NASA dan CNES berencana untuk mengatasi tantangan teknis yang mungkin terjadi," ujar John Grunsfeld, Associate Administrator NASA.
(Dam/Isk)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Advertisement