Liputan6.com, Jakarta - Brian May tak dimungkiri dikenal sebagai gitaris andal salah satu band legendaris Queen. Namun tidak banyak yang mengetahui, May juga menaruh perhatian besar pada dunia astronomi bahkan sebenarnya dia memiliki gelar doktoral di bidang astrofisika.
Karenanya, dengan kemampuan yang dimiliki tersebut, May pun baru-baru ini mendukung misi luar angkasa NASA. Dikutip dari CNET, Rabu (2/1/2019), May mendukung misi bernama New Horizons ini dengan merilis sebuah lagu baru.
Lagu berjudul New Horizons (Ultima Thule Mix) ini mengambil inspirasi dari misi luar angkasa yang diluncurkan NASA untuk mengorbit di sekitar sistem Pluto pada 2015.
Advertisement
Baca Juga
Kini, misi tersebut mencetak sejarah setelah berhasil mencapai titik terjauh yang mampu dicapai misi luar angkasa. Alasannya, pesawat ulang alik itu berhasil melewati Ultima Thule, batu luar angkasa dengan posisi yang melampui Pluto.
Menurut perhitungan, batu ini mengorbit Matahari dengan jarak 1,6 miliar km dan saat ini sedang mengirimkan foto hasil tangkapannya ke Bumi. Karenanya, May membuat lagu anyar sebagai persembahan untuk misi tersebut.
"Misi ini tentang keingintahuan manusia. Sudah menjadi kebutuhan manusia menjelajah dan melihat apa yang membuat alam semesta hidup. Lagu saya ini merupakan anthem untuk upaya manusia," tutur May dalam akun Instagramnya.
May sendiri dilaporkan ikut hadir di kantor pusat NASA untuk menyaksikan momen bersejarah tersebut. Lagu tersebut kini dapat didengarkan langsung di akun YouTube Queen.
Cetak Rekor, Pesawat NASA Lintasi Benda Terjauh di Tata Surya
Sekadar informasi, NASA baru saja mencetak rekor di tahun baru 2019.
New Horizons, pesawat Badan Antariksa Amerika Serikat yang ditugaskan untuk mengeksplorasi Pluto pada 2015, sukses melintasi benda angkasa terjauh di Tata Surya.
Dilansir Phys, Rabu (2/1/2019), laboratorium fisika terapan Universitas John Hopkins, mengumumkan kalau New Horizons telah melewati objek bernama 2014 MU69 tersebut. Objek ini juga dikenal dengan nama Ultima Thule.
New Horizons mengumpulkan data Ultima Thule selama empat jam setelah melintasi objek.
"Hari ini adalah hari di mana kita sukses menjelajahi dunia lebih jauh dari sebelumnya dalam sejarah," ujar pimpinan proyek Ultima Thule NASA, Alan Stern.
Advertisement
Sekilas New Horizons
New Horizons sendiri merupakan bagian dari misi khusus NASA untuk menjelajahi Pluto yang dimulai sejak 2006. Misi ini diketahui memakan biaya sebesar US$ 800 juta dolar.
Stern juga menyebut rekor baru ini, menandakan 50 tahun Neil Armstrong dan Buzz Aldrin saat menginjakkan kaki di bulan pertama kali pada Juli 1969.
Ultima Thule sendiri ditemukan oleh Teleskop Antariksa NASA, Hubble, pada Juni 2018. Kala itu, Hubble menemukan target baru untuk New Horizons di wilayah ketiga Tata Surya, Kuiper Belt.
Misi New Horizon yang diusung NASA untuk mengamati Pluto sudah berakhir sejak 2016, tepatnya setelah pesawat luar angkasa yang dikirimkan untuk mengamati planet tersebut selesai mengirim data penjelajahan.
(Dam/Ysl)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:Â