Kurang Menarik, Facebook Pensiunkan Aplikasi Moments Bulan Depan

Facebook memensiunkan aplikasi Moments karena dinilai kurang menarik bagi para penggunanya.

oleh Andina Librianty diperbarui 25 Jan 2019, 11:05 WIB
Diterbitkan 25 Jan 2019, 11:05 WIB
Facebook
Ilustrasi Facebook (iStockPhoto)

Liputan6.com, Jakarta - Facebook akan menghentikan layanan aplikasi Moments pada 25 Februari 2019. Kurangnya ketertarikan pengguna terhadap Moments, menjadi alasan Facebook memensiunkan aplikasi tersebut.

Aplikasi Moment hanya berumur pendek, dan tidak berhasil menarik banyak pengguna. Aplikasi yang dirilis pada 2015 ini memungkinkan para pengguna untuk saling berbagi foto dengan teman-teman mereka.

Pihak Facebook dalam pernyataannya kepada Cnet, mengatakan bahwa akan terus membuat berbagai metode yang memungkinkan pengguna menyimpan memori mereka di aplikasi Facebook. Namun, Moments bukan salah satu diantaranya.

"Kami mengakhiri dukungan untuk aplikasi Moments, yang awalnya kami rilis sebagai tempat bagi orang-orang menyimpan foto mereka. Kami tahu bahwa foto-foto yang dibagikan adalah hal yang penting bagi mereka, jadi kami akan terus memberikan berbagai cara untuk menyimpan memori di dalam aplikasi Facebook," jelas pihak Facebook, seperti dikutip dari Phone Arena, Jumat (25/1/2019).

Menurut pernyataan Facebook, para pengguna Moments bisa mengambil foto mereka dari aplikasi tersebut setelah 25 Februari 2019. Jadi mulai hari ini, jika kalian adalah pengguna Moments, maka bisa mengakses website yang ditujukan untuk mengekspor semua foto. Opsi ini akan tersedia hingga Mei 2019.

Pengguna bisa memindahkan foto dari perangkat apa pun, meskipun untuk mengunduh file harus memasukkan password Facebook. Setelah itu, pengguna akan mendapatkan opsi untuk mengunduh semua foto Moments ke sebuah album di dalam aplikasi utama Facebook.

Awal 2019, Facebook Sudah Hapus 753,7 Juta Akun Palsu

Facebook
Ilustrasi Facebook (iStockPhoto)

Sepanjang awal 2019, Facebook telah menghapus sebanyak 753,7 juta akun palsu di layanannya secara global. Langkah ini dilakukan untuk mempersempit ruang gerak informasi palsu alias hoaks, serta ujaran kebencian yang beredar.

Diungkapkan oleh Director Global, Politic and Government Outreach Facebook, Katie Harbath, salah satu cara untuk menghadapi hoaks dan ujaran kebencian di Facebook adalah dengan menghapus akun palsu.

"Facebok dan Instagram percaya, media sosial bisa menjadi kekuatan positif untuk demokrasi di dunia, tetapi hoaks dan ujaran kebencian adalah tantangan yang dihadapi jelang pemilu," ujar Harbath dalam diskusi Pemuda Memilih di Jakarta, Senin (21/1/2019).

Sayangnya, dari 115 juta akun Facebook di Indonesia, Facebook tidak menyebut berapa akun yang sudah dihapusnya. Namun secara global, saat ini jumlah pengguna aktif Facebook mencapai 2,2 miliar user.

(Din/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya