Tanggapan Grab Soal Kasus Pelecehan Mitra Pengemudi di Jombang

Menurut Grab, pihaknya menyesalkan dan tidak memberikan toleransi terhadap aksi pelecehana yang dilakukan mitra pengemudi.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 25 Jan 2019, 20:33 WIB
Diterbitkan 25 Jan 2019, 20:33 WIB
Resmi 'Dipoles', Apa yang Baru di Aplikasi Grab?
Ilustrasi Driver Grab dengan Helm Baru (Liputan6.com/Jeko Iqbal Reza)

Liputan6.com, Jakarta - Grab merespon mengenai adanya dugaan pelecahan seksual oleh mitra pengemudi GrabBike di Jombang, Jawa Timur. Kasus dugaan pelecehan seksual ini sendiri dilaporkan terjadi pada 18 Januari 2019.

Dalam keterangan resmi yang diterima Tekno Liputan6.com, Jumat (25/1/2019), manajemen Grab menyesalkan adanya tindakan tersebut. Grab juga memastikan pihaknya tidak memberikan toleransi terhadap tindak kekerasan dan pelecehan.

Oleh sebab itu, Grab memastikan telah menonaktifkan akun mitra pengemudi tersebut selama proses penyelidikan. Selain itu, perusahaan juga aktif bekerja sama dengan pihak kepolisian untuk mendukung proses penegakan hukum.

"Keselamatan dan keamanan penumpang termasuk pengemudi merupakan prioritas utama Grab. Kami juga telah meluncurkan 'Roadmap Teknologi Keselamatan' pada akhir 2018," tutur Marketing Director Grab Indonesia Mediko Azwar.

Untuk mendukung pelaksanannya, menurut Mediko, Grab telah bekerja sama dengan Komnas Perempuan untuk mendapatkan masukan dalam meningkatkan pencegahan dan penanganan kasus pelecehan seksual.

"Selain itu, kami pun telah dan akan terus melakukan seleksi ketat, mengembangkan fitur teknologi keselamatan yang inovatif, dan terus meningkatkan pelatihan termasuk edukasi bagi mitra pengemudi. Dengan demikian, keselamatan penumpang dan kualitas layanan terus terjaga," tuturnya.

Untuk itu, Mediko menuturkan masyarakat yang memiliki pengalaman berkendara kurang menyenangkan dapat melapor ke layanan konsumen Grab dan pihak berwajib jika diperlukan.

Adapun layanan konsumen Grab dapat dihubungi 24/7 di nomor 021-80648788. Tidak hanya itu, pengguna juga dapat menghubungi layanan konsumen melalui fitur Help Center di aplikasi Grab.

Untuk diketahui, dalam kasus ini korban mengaku diperkosa saat tengah menggunakan jasa ojek. Modus yang digunakan pelaku dengan berpura-pura hendak mandi dan ganti baju ke rumahnya karena kehujanan. Di rumahnya itulah tersangka berbuat asusila.

Grab Bakal Tambah Layanan Travel dan Online Healthcare

Grab
Cofounder Grab Tan Hooi Ling dan Managing Director Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata (Liputan6.com/Agustinus M.Damar)

Menyambut akhir 2018, Grab sudah mempersiapkan layanan baru yang akan hadir tahun depan. Setelah memulainya dari layanan transportasi, pengiriman makanan, dan logistik, perusahaan siap merambah travel dan kesehatan.

"Pada 2019 akan ada perubahan yang sangat besar di Grab, sebab kami akan meluncurkan layanan travel dan kesehatan online," tutur co-founder Grab Hooi Ling Tan saat bertemu dengan awak media di Jakarta, Selasa (11/12/2018).

Kehadiran layanan itu tidak lepas dari kolaborasi yang sudah dilakukan Grab dengan perusahaan lain. Untuk travel, Grab sudah menjalin kerja sama dengan Booking Holdings dan Ping An Good Doctor untuk solusi kesehatan online.

Secara garis besar, kolaborasi dengan Booking Holdings--pemilik situs Booking.com dan Agoda--adalah memungkinkan pengguna Grab untuk memesan hotel dari aplikasi.

Sementara untuk solusi kesehatan yang ditawarkan bersama Ping An Good Doctor, Tan menyebut ada beberapa layanan yang dapat dihadirkan, seperti konsultasi medis, pengiriman obat, hingga janji bertemu dokter secara online.

"Namun, untuk saat ini kami memang masih membicarakan seperti apa penerapannya," tutur Tan.

Lebih lanjut, Tan juga menuturkan kerja sama ini dipastikan menguntungkan kedua belah pihak.

Alasannya, kolaborasi ini memungkinkan Grab untuk menghadirkan lebih banyak layanan. Sementara, perusahaan rekanan dapat menjangkau pasar lebih besar, terutama di Asia Tenggara.

"Jadi, kerja sama ini menguntungkan kedua belah pihak. Terlebih, kerja sama ini dilakukan dengan mempertimbangkan sepak terjang masing-masing perusahaan," ujar Tan menjelaskan.

Lantas, mengapa layanan travel dan kesehatan yang dipilih Grab untuk meluncur tahun depan? Tan menuturkan, kedua layanan ini dipilih karena dianggap sesuai dengan kebutuhan pengguna.

"Pada dasarnya, kami melakukan riset untuk menghadirkan layanan yang dibutuhkan pengguna sehari-hari, lalu ditingkatkan skalanya dengan teknologi yang dimiilki. Hasilnya, dua layanan itu yang terpilih," tutur Tan mengakhiri pembicaraan. 

(Dam/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya