Top 3 Tekno: Facebook Tutup Ratusan Akun Provokatif

Berikut tiga berita terpopuler kanal Tekno Liputan6.com edisi Jumat (1/2/2019).

oleh Jeko I. R. diperbarui 02 Feb 2019, 16:00 WIB
Diterbitkan 02 Feb 2019, 16:00 WIB
Facebook
Ilustrasi Facebook (iStockPhoto)

Liputan6.com, Jakarta - Apa saja ketiga berita terpopuler kanal Tekno Liputan6.com edisi Jumat (1/2/2019)? Berikut rangkumannya.

1. Jelang Pilpres, Facebook Tutup 800 Akun Provokatif di Indonesia

Menjelang pemilu legislatif dan presiden 2019, Facebook tidak main-main mengamankan platform-nya dari konten hoaks dan ujaran kebencian yang memprovokasi.

Karenanya, salah satu upaya yang dilakukan raksasa media sosial asal Amerika Serikat (AS) ini, adalah melakukan upaya penghapusan akun-akun yang dinilai provokatif, tak otentik, dan terorganisir di Indonesia.

Disampaikan Nathaniel Gleicher, Head of Cybersecurity Policy Facebook, perusahaan telah memanfaatkan Coordinated Inauthentic Behavior (CIB).

Hasilnya, Facebook berhasil menghapus 207 laman (page), 800 akun individual, 546 grup yang berkaitan dengan penyebaran hoaks, ujaran kebencian, dan konten meresahkan lainnya. 

Tak cuma itu, Facebook juga berhasil menutup 208 akun Instagram dengan tujuan yang sama. Semua penutupan akun ini berasal dari Indonesia.

Selengkapnya baca di sini

2. Facebook Tutup Ratusan Akun Provokatif, Termasuk Saracen

Salah satu upaya Facebook untuk menangkal konten hoaks dan ujaran kebencian, adalah menghapus akun, laman, dan grup berperilaku provokatif. 

Untuk itu, raksasa media sosial asal Amerika Serikat (AS) ini memanfaatkan metode Coordinated Inauthentic Behavior (CIB) untuk mendeteksi perilaku meresahkan yang melanggar standar komunitas di platform-nya. 

Hasilnya, di Indonesia sendiri, Facebook berhasil menghapus 207 laman (page), 800 akun individual, 546 grup yang berkaitan dengan penyebaran hoaks, ujaran kebencian, dan konten meresahkan lainnya. 

Tak cuma itu, Facebook juga berhasil menutup 208 akun Instagram dengan tujuan yang sama.

Lantas, berapa lama waktu yang dibutuhkan Facebook untuk menanggulangi masalah ini? 

Disampaikan Nathaniel Gleicher, Head of Cybersecurity Policy Facebook, semua tentu kembali lagi ke proses investigasi masalah yang berlangsung di suatu negara. 

Selengkapnya baca di sini

3. Hacker Bagikan Gratis 2,2 Miliar Data Curian di Internet

Usai meretas sebuah layanan online, hacker biasanya menjual informasi rahasia yang didapat di dark web.

Namun, baru-baru ini, 2,2 miliar nama pengguna dan kata sandi yang di-bundle ke dalam satu database kabarnya dibagikan secara gratis di internet.

Dikutip dari laman Wired, Jumat (1/2/2019), 2,2 miliar nama pengguna dan kata sandi unik ini dibagikan secara gratis melalui forum dan torrent yang sering digunakan oleh hacker.

Informasi, kemunculan data rahasia pengguna ini merupakan lanjutan dari tersebarnya 773 juta alamat email dan 22 juta password user dalam database berkode Collection #1.

Database tambaham dari jenis yang sama kini telah muncul di internet, dengan total hingga 845GB data curian.

Selengkapnya baca di sini

(Jek/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya