Aplikasi Live Streaming Gim Tiongkok Tunjuk Reza Arap Jadi Brand Ambassador

Vlogger Reza Arap Oktovian ditunjuk sebagai brand ambassador aplikasi live streaming gim asal Tiongkok, Game.ly,

oleh Iskandar diperbarui 06 Feb 2019, 19:00 WIB
Diterbitkan 06 Feb 2019, 19:00 WIB
Reza Arap Oktovian
Reza Arap Oktovian. Dok: Game.ly

Liputan6.com, Jakarta - Aplikasi live streaming gim asal Tiongkok, Game.ly, menunjuk vlogger kenamaan Reza Oktovian atau yang dikenal dengan nama Reza Arap sebagai brand ambassador.

Agnes Agastia, Head of Marketing Game.ly, mengatakan perusahaan memilih sosok Reza Arap sebagai brand ambassador karena kecintaanya terhadap dunia gim.

"Semangat dan kecintaanya terhadap dunia gim yang membuat kami ingin menjadikan Reza Arap sebagai wajah Game.ly. Kehadiran Reza Arap yang dinantikan dapat menambah kemeriahan dan variasi konten dalam aplikasi,” ujar Agnes dalam keterangannya, Rabu (6/2/2019).

Agnes menambahkan, pria kelahiran 15 Oktober 1990 itu merupakan sosok muda yang sudah familiar di kalangan milenial. Karyanya bahkan telah banyak mendapatkan apresiasi dan diakui para gamer di Indonesia.

Sementara Reza Arap menuturkan, dirinya sangat mencintai dunia gim sedari kecil. Hal itulah yang menginspirasi dirinya untuk membuat gaming channel.

“Sejak kecil, gim adalah dunia yang saya cintai. Dari kebiasaan bermain gim, saya terinspirasi membuat gaming channel yang bisa membawa karir saya ada di titik ini. Sekarang, waktunya saya berbagi keseruan dengan bermain gim bersama para Rapstronaut (sebutan penggemar Reza Arap) di Game.ly,” ucap Reza Arap.

Kisah Reza Arap Oktovian Bentuk Tim Esports

Reza Arap Oktovian
Reza Arap Oktovian. Dok: KLY

Selain dikenal sebagai seorang vlogger kenamaan, sosok Reza 'Arap' Oktovian juga lekat dengan dunia gim. Hal itu tidak aneh mengingat konten-konten Reza banyak berisi tentang dirinya yang sedang bermain gim.

Terbaru, Reza juga telah mendirikan sebuah manajemen tim esports yang siap menaungi pemain profesional. Menurut pria yang akrab dipanggil Arap, mendirikan tim esports merupakan impian dirinya sejak lama.

''Membuat esports management memang sudah impian dari dulu, karena gue dulu pro player dan sudah ikut turnamen besar. Tapi, esports kan ada batas umurnya. Kalau umur 25 ke atas, sudah tidak sejago yang muda. Jadi, gue nampung anak-anak yang bibit unggul," tuturnya saat mengunjungi kantor KLY beberapa waktu lalu.

Oleh sebab itu, saat dirinya kini sudah tidak lagi memenuhi syarat menjadi pemain profesional, Reza memilih menaungi anak-anak yang memiliki kemampuan dan keinginan untuk serius terjun ke dunia esports.

"Nama tim gue adalah We Against The World. Saat ini sudah ada empat divisi yang terbentuk, yakni Arena of Valor (AoV), PUBG Mobile, Mobile Legends, dan Fortnite PC. Sampai sekarang baru itu saja," ujarnya menjelaskan.

Reza menuturkan, masing-masing divisi juga sudah mengikuti bootcamp, kecuali divisi Fortnite. Menurutnya, hal itu terjadi karena masih ada anggota yang bersekolah dan berada di luar Pulau Jawa.

"Untuk turnamen, tim juga sudah ikut. Terbaru, kita ikut di PINC, Beberapa kali chicken dinner dan berhasil masuk di urutan ketujuh atau kedelapan," tutur pria yang baru saja menyumbangkan kanal YouTube-nya untuk mendukung anak-anak penyandang kanker.

Esports di Indonesia

Garena Ajak Gamer Indonesia Seriusi Cabang eSport
Garena Indonesia membangun ekosistem eSports profesional yang terintegrasi pertama di Indonesia.

Reza juga mengakui scene esports di Indonesia kini sudah semakin besar. Dirinya senang gamer-gamer kini diakui dan tidak lagi dianggap sekadar bermain gim tanpa tujuan yang jelas.

"(Dengan scene esports saat ini) gue lihat salah satunya anak di tim gue, dia umur 16 tahun putus sekolah, tapi didukung mamanya untuk ikut esports dan menurut gue itu hal yang wow," ujar Reze lebih lanjut.

Lebih lanjut Reza juga menuturkan, dirinya selalu meminta izin terlebih dulu pada orang tua anak-anak yang bergabung bersama timnya. Dia juga mencontohkan ada salah satu anggota tim yang berniat untuk fokus di esports dan memilih untuk tidak melanjutkan kuliah.

"Jadi, ada satu anak di tim yang memilih untuk fokus ke esports dan bilang tidak melanjutkan kuliah. Ya itu pilihan dia, bukan gue yang minta. Tapi memang kalau mau fokus begitu, bukan berarti gue gak mau kuliah, karena yang kuliah kan mungkin repot urusan tugas," tuturnya.

(Isk/Ysl)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya