MySpace Kehilangan 50 Juta Data Musik Lebih dari Satu Dekade

Pihak MySpace sendiri mengungkapkan alasan hilangnya data musik tersebut karena migrasi server yang dilangsungkan belum lama ini.

oleh Jeko I. R. diperbarui 19 Mar 2019, 14:00 WIB
Diterbitkan 19 Mar 2019, 14:00 WIB
MySpace
MySpace. (Doc: The Drum)

Liputan6.com, Jakarta - Bagi kamu generasi 90-an yang sudah merasakan internet di era awal 2000-an, pasti sudah tahu dengan MySpace.

Ya, MySpace yang sempat melejit ini adalah layanan media sosial yang dikhususkan untuk pecinta musik. Kini, nama MySpace kembali diperbincangkan.

Usut punya usut, nama MySpace menyeruak ke publik karena media sosial tersebut baru saja mengalami musibah. 

Ya, puluhan juta data MySpace dilaporkan hilang tanpa jejak. Dilansir Ubergizmo, Selasa (19/3/2019), ada 50 juta data musik yang raib dari platform MySpace dari periode 2003-2015. Akibatnya, pengguna bingung karena tautan musik di platform mereka tak lagi berfungsi.

Pihak MySpace sendiri mengungkapkan alasan hilangnya data musik tersebut karena migrasi server yang dilangsungkan belum lama ini.

Mereka tengah memperbaiki isu ini dan berjanji akan segera merampungkannya dalam waktu dekat. 

“Sebagai dampak dari migrasi server, semua foto, video, dan file audio yang diunggah lebih dari tiga tahun lalu tidak akan tersedia di platform,” ujar MySpace dalam pernyataannya.

 

Sempat Diretas

MySpace
Ilustrasi: Laman jejaring sosial MySpace (Foto: Wired)

Pada Juni 2016, media sosial musik pada 2003 silam itu diketahui mengalami kerugian, di mana mereka kehilangan 360 juta akun yang telah diretas hacker.

Dikutip Mirror, ratusan juta akun yang diretas tersebut berisikan 427 juta password pengguna. Jumlah ini bahkan diklaim sebagai jumlah retasan paling banyak yang pernah dilakukan hacker pada media sosial.

Sebelumnya, LinkedIn dan Tumblr juga sempat diretas. Hanya saja jumlahnya tidak sebanyak MySpace. Terdapat 100 juta akun LinkedIn dan 65 juta password akun Tumblr yang diretas oleh pihak tidak bertanggung jawab.

Dalam pernyataan resminya, media sosial sosial yang telah diakuisisi Time Inc. tersebut mengklaim bahwa dalang di balik peretasan ini adalah kelompok hacker asal Rusia yang bernama "Peace". Mereka juga menjual ratusan juta akun itu.

Jika kamu tidak lagi menggunakan MySpace, tetapi kamu terdaftar sebagai pengguna sebelum tahun 2013, informasi pribadi kamu terjamin tetap aman.

 

Diakuisisi Time Inc

MySpace
MySpace (Foto: Mashable)

Pada Februari 2016, Time Inc. secara resmi mengumumkan akuisisi Viant, perusahaan teknologi pemilik media sosial MySpace.

Sebelumnya, pada 2011, MySpace dibeli oleh Viant senilai US$ 35 juta atau sekitar Rp 471 miliar.

Jauh sebelum Facebook menjadi favorit semua orang di dunia maya, MySpace merupakan media sosial terbesar pada tahun 2000-an.

Dalam sebulan, pengunjungnya bisa mencapai 75,9 juta orang. Meskipun laman itu kini sudah tidak sepopuler dulu, MySpace tetap bertahan.

Dengan adanya akuisisi tersebut, TimeInc. telah menggabungkan data, analisis, dan iklan pelanggannya dengan data yang dimiliki Viant.

(Jek/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya