Microsoft Ungkap Ada Peretas Serang Akun Outlook.com

Microsoft mengumumkan bahwa sejumlah akun Outlook.com telah diretas hacker karena adanya celah keamanan.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 16 Apr 2019, 13:30 WIB
Diterbitkan 16 Apr 2019, 13:30 WIB
Tampilan laman Outlook versi Web
Tampilan laman Outlook versi Web

Liputan6.com, Jakarta - Microsoft dilaporkan telah memberikan peringatan keamanan pada para pengguna akun Outlook.com. Alasannya, sejumlah akun Outlook diketahui berhasil diakses oleh peretas.

Dikutip dari The Verge, Selasa (16/4/2019), peristiwa ini diketahui Microsoft setelah perusahaan menemukan kredensial untuk layanan email telah berhasil ditembus, sehingga memungkinkan terjadi akses dari pihak ketiga atau peretas.

Menurut Microsoft, aksi ini terjadi di sejumlah akun Outlook.com mulai dari 1 Januari hingga 28 Maret 2019. Lebih lanjut disebut, para peretas dapat melihat alamat email akun, nama folder, hingga subjek.

Kendati demikian, Microsoft menyebut para peretas tidak dapat melihat isi konten pesan yang dikirim atau lampiran yang disertakan.

"Data kami mengindikasikan informasi akun ini (bukan konten) telah dilihat secara ilegal, tapi Microsoft tidak mengetahui alasan informasi itu dilihat atau digunakan untuk apa," tutur Microsoft dalam notifikasi untuk para pengguna.

Hingga saat ini, Microsoft belum mengungkap jumlah pengguna yang menjadi korban, termasuk pihak yang dianggap bertanggung jawab meretas Outlook.com.

Meski belum diketahui, Microsoft sudah mengingatkan pengguna terdampak untuk mengganti password yang digunakan.

"Kami menganggap proteksi data sangat serius dan bekerja sama dengan keamanan internal melakukan investigasi hingga menemukan solusi terhadap masalah ini, sekaligus memperkuat sistem dan mencegah hal serupa terjadi," tutur Microsoft.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

Microsoft Akhirnya Beri Kebebasan Pengguna Windows 10 Atur Update

Windows 10
Pembaruan Creators Update dari Windows 10 kini sudah dapat diunduh secara langsung

Microsoft dilaporkan siap merilis pembaruan untuk Windows 10 pada akhir Mei 2019. Sebelum digulirkan, perusahaan sudah lebih dulu menggulirkannya untuk para beta tester.

Dikutip dari The Verge, Minggu (7/4/2019), dalam update ini, Microsoft sebenarnya tidak banyak membawa perubahan, terutama dari sisi fitur. Namun, perusahaan menghadirkan pengaturan yang sudah lama ditunggu pengguna, yakni mengontrol update yang diterima.

Jadi, dalam update Mei 2019 ini, pengguna Windows 10 diberi kontrol untuk mengatur pembaruan yang ingin dipasang ke perangkatnya.

Hal ini tentu menjadi kabar baik bagi pengguna Windows 10 yang merasa Microsoft terlalu memaksa mereka mengunduh update saat dirilis.

Melalui pembaruan ini, pengguna akan dimungkinkan untuk memilih kapan mereka ingin memasang update yang dirilis Microsoft. Kendati demikian, pengguna masih akan menerima update keamanan bulanan.

Tidak hanya itu, Microsoft juga memungkinkan pengguna Windows 10 Home dan Pro menghentikan update fitur dan bulanan hingga 35 hari.

Fitur Lain dalam Update Windows 10

Logo Windows 10 di Booth Microsoft di Computex 2017. Liputan6.com/ Mochamad Wahyu Hidayat
Logo Windows 10 di Booth Microsoft di Computex 2017. Liputan6.com/ Mochamad Wahyu Hidayat

Perusahaan juga memperkenalkan fitur otomatis bernama intelligent active hours yang dapat mendeteksi saat PC sedang digunakan, sehingga pemasangan update ditunda dan tidak mengganggu pengguna.

Keputusan Microsoft untuk menghadirkan pembaruan ini jelas menjadi bukti perusahaan mendengar keluhan pengguna. Meski pembaruan itu tidak dihindari, setidaknya pengguna tidak lagi dipaksa untuk mengunduh dan memasangnya.

Selain kehadiran fitur ini, Microsoft juga disebut akan menghadirkan tema yang lebih simpel untuk Windows 10. Beberapa fitur lain yang kabarnya juga akan hadir adalah dukungan Kaomoji, Windows Sandbox, dan pemisahan antara Cortana dengan Windows Search.

(Dam/Ysl)

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya