LinkedIn: Banyak Orang Indonesia Pindah Kerja Usai Lebaran

LinkedIn menemukan data bahwa ada peningkatan tenaga kerja yang pindah kantor serta cari peluang kerja baru selama lima tahun terakhir (2014-2018) usai Idul Fitri.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 14 Jun 2019, 07:30 WIB
Diterbitkan 14 Jun 2019, 07:30 WIB
Kamu Mahasiswa Tingkat Akhir? Jangan Lewatkan Medsos Satu Ini
LinkedIn Bisa Bermanfaat untuk Mahasiswa (Sumber Gambar: inc.com)

Liputan6.com, Jakarta - Lebaran kerap dipandang sebagai awal yang baik untuk segala sesuatu, termasuk untuk mencari peluang karir dan memperluas jejaring kerja.

LinkedIn pun mengamati fenomena ini dan menemukan data bahwa ada peningkatan tenaga kerja yang pindah kantor serta cari peluang kerja baru selama lima tahun terakhir (2014-2018) usai Idul Fitri.

Hal ini pun mendatangkan dampak positif dan negatif baik dari sisi tenaga kerja atau perusahaan.

LinkedIn menegaskan berkomitmen untuk mendukung kemajuan karir pada tenaga kerja global, termasuk Indonesia agar bisa terhubung dengan peluang ekonomi yang lebih baik.

"Melalui LinkedIn, tersedia lebih dari 20 juta lowongan pekerjaan aktif yang dapat dimanfaatkan oleh para anggotanya," ujar LinkedIn, sebagaimana dikutip dari keterangan resminya, Jumat (14/6/2019).

Berdasarkan pengamatan LinkedIn, ada peningkatan 9 hingga 10 persen pengguna Indonesia yang punya pekerjaan baru setelah Lebaran.

Januari masih menjadi bulan yang paling diminati oleh para profesional Indonesia untuk berganti status pekerjaan mereka, di mana sekitar 15 persen dari total profesional Indonesia mengubah pekerjaan mereka pada 2018 di bulan Januari dan hampir 10 persen dari mereka melakukannya pada bulan Juli setelah perayaan Idul Fitri.

Lowongan Pekerjaan usai Lebaran Terbuka Lebar

Ilustrasi LinkedIn
Ilustrasi LinkedIn (iStockPhoto)

Besarnya angka perpindahan tenaga kerja di Idul Fitri dan lebih banyak lagi lapangan kerja yang terbuka, membuat perusahaan fokus mengembangkan karyawan.

Menurut hasil survei, dua dari tiga karyawan akan meninggalkan perusahaan jika mereka merasa tidak diapresiasi.

Selain itu, 87 persen perusahaan di dunia saat ini, hanya berfokus pada masa kerja karyawan tersebut.

Dapat dilihat, apresiasi perusahaan memegang peranan penting terkait masa kerja karyawan tersebut.

Ketika mereka merasa diapresiasi, melihat peluang pengembangan karir serta adanya fasilitas yang membangun, karyawan cenderung bekerja dalam waktu lama dan memberikan kontribusi yang positif terhadap perusahaan.

Etika Penggunaan LinkedIn

LinkedIn (sumber: Istockphoto)
LinkedIn (sumber: Istockphoto)

Angkatan kerja saat ini, menurut LinkedIn lebih mengerti teknologi dan paham untuk memanfaatkannya bagi perjalanan karir mereka.

Peluang kerja banyak tersedia di masa Ramadan dan setelah Idul Fitri. Untuk itulah, pengguna LinkedIn perlu memikirkan apa yang perlu diperlihatkan dalam profil profesional.

LinkedIn menyebut, di zaman yang serba digital, platform mereka memiliki peran penting dalam menarik rekruiter.

Bahkan berdasarkan data, LinkedIn telah membantu perusahaan merekrut karyawan baru tiap delapan detik.

Berikut adalah etika yang harus diperhatikan saat pakai LinkedIn:

1. Sebelum memilih pekerjaan, cari tahu seberapa besar kemampuan dan minat yang dimiliki saat bekerja.

2. Lakukan pencarian peluang kerja yang relevan melalui LinkedIn dengan memanfaatkan filter pencarian pekerjaan LinkedIn untuk mempersempit pencarian berdasarkan industri, fungsi dan pengalaman.

3. Pastikan akun LinkedIn yang dimiliki mempunyai daya jual yang menarik minat perusahaan.

4. Terhubunglah dengan jejaring yang tepat yang dapat membantu mendapatkan pekerjaan impian.

(Tin/Isk)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya