10 Tips Aman Berinternet ala Google

Google bersama Kemkominfo, BSSN, Siberkreasi, Kreavi, ICT Watch, dan ID-IGF menghadirkan inisiasi keamanan dan privasi data saat berinternet.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 21 Agu 2019, 06:30 WIB
Diterbitkan 21 Agu 2019, 06:30 WIB
Ilustrasi penggunaan internet
Kepraktisan internet membuat penggunanya jadi lebih mudah untuk mengakses segala informasi

Liputan6.com, Jakarta - Google merilis inisiasi #JagaPrivasimu agar masyarakat Indonesia pengguna internet bisa lebih peduli dalam melindungi data pribadinya.

Pasalnya, jumlah pengguna internet di Indonesia kini mencapai angka 171 juta. Melihat posisi geografis Indonesia, angka ini tersebar di berbagai penjuru Indonesia.

Karena tidak semua pengguna internet sudah teredukasi dengan baik, bersama Kemkominfo, BSSN, Siberkreasi, Kreavi, ICT Watch, dan ID-IGF, Google menghadirkan inisiasi keamanan dan privasi data ini.

Berikut adalah 10 tips berinternet aman dari Google Indonesia:

1. Hati-Hati

Pengguna internet harus hati-hati terhadap pesan yang meminta informasi pribadi dan tidak boleh membagikan data pribadi orang lain tanpa seizin orang tersebut.

Pengguna juga disarankan untuk tidak mengeklik tautan atau membalas pesan mencurigakan yang meminta informasi pribadi seperti nama lengkap, nama ibu, alamat rumah, email, tanda pengenal, nomor rekening, ataupun nomor kartu kredit.

Meskipun pesan tersebut dikirim oleh situs yang kamu percaya, seperti situs bank, jangan pernah klik link atau membalas pesannya.

Sebaiknya kunjungi langsung situs atau aplikasi bank tersebut untuk login ke akunmu. Ingatlah, situs dan layanan resmi tidak akan pernah mengirim pesan untuk meminta mengirim sandi atau informasi keuangan via email.

2. Validasi Link Mencurigakan

Jangan pernah klik link mencurigakan, karena bisa jadi link itu berisi halaman login palsu buatan hacker.

Untuk itu, pastikan link yang kamu akses adalah situs resmi yang diawali dengan HTTPS. Pasalnya, situs palsu membuat pengguna bisa terjebak phishing, yakni upaya penipuan data pribadi lewat klik link.

 

3. Jangan Instal Aplikasi Sembarangan

Ilustrasi aplikasi di smartphone (sumber: Pixabay)

Pengguna internet di smartphone perlu berhati-hati dan mengunduh aplikasi hanya dari sumber terpercaya. Untuk perangkat Android, pastikan selalu mengunduh aplikasi dari Google Play Store.

Pasalnya, Google memiliki Google Play Protect yang menjaga keamanan perangkat dengan melakukan pemeriksaan keamanan pada aplikasi di Google Play Store sebelum pengguna mengunduh dan memasangnya.

4. Update Software

Pastikan untuk selalu menggunakan software terbaru untuk browser, sistem operasi, plugin, dan editor dokumen. Ketika menerima notifikasi untuk update software, lakukan sesegera mungkin.

5. Waspadai Peniru Identitas

Jika kamu menerima email dari seseorang yang kamu kenal tapi isi pesannya terlihat aneh, bisa jadi akun orang tersebut telah diretas.

Untuk itu, jangan membalas atau mengklik tautan apapun yang diberikan. Misalnya, pesan yang meminta uang karena keadaan darurat, orang dalam email mengaku sedang terjebak di negeri orang, dan orang dalam email yang mengaku ponsel dicuri atau tak bisa ditelepon.

 

6. Pegang Kendali terhadap Data di Akun Google

Google rilis data tren traveling masyarakat Indonesia berdasar aktivitas pencariannya. (Foto: unsplash.com)

Dengan akun Google, pengguna bisa mendapatkan informasi serta mengatur setelan privasi dan keamanan di satu tempat.

Fitur ‘Dasbor’ dan ‘Aktivitas Saya’ memberikan transparansi data yang dikumpulkan dari aktivitasmu di seluruh layanan Google.

Pengguna juga bisa mengatur privasi dengan ‘Kontrol Aktivitas’ dan ‘Setelan Iklan’ yang memungkinkan untuk mengaktifkan atau menonaktifkan pengumpulan dan penggunaan data, serta mengatur seluruh layanan Google.

7. Pastikan Jaringan Internet Aman

Pengguna perlu hati-hati saat memakai WiFi publik. Jaringan ini mungkin saja dienkripsi sehingga siapapun yang ada di jaringan tersebut bisa memantau aktivitas kamu di internet.

Apabila pengguna memasukkan informasi sensitif, pastikan koneksi ke situs yang dikunjungi itu aman. Jika situs tersebut aman, browser seperti Chrome akan menampilkan ikon gembok berwarna abu-abu di kotak URL.

 

8. Password yang Kuat

Ilustrasi Password

Pengguna perlu ingat, jangan pernah menggunakan satu sandi yang sama di akun berbeda. Tambahkan informasi pemulihan akun untuk membantu jika pengguna keluar dari akun dan perlu mendapatkan akses kembali.

Chrome menyediakan fitur pengelola sandi yang membantu membuat, menjaga, dan memantau semua sandi online pengguna.

Untuk membuat password yang kuat, gunakan campuran huruf, angka, hingga tanda baca agar sulit ditebak oleh botnet. Pengguna juga perlu mengganti password secara berkala.

Jangan pernah gunakan default password, jangan simpan password di sembarang tempat, dan hindari password yang mudah ditebak seperti tanggal lahir, nama pasangan, nama sekolah, dan lain-lain.

9. Gunakan Verifikasi Dua Langkah

Amankan akun dengan Verifikasi 2 Langkah. Fitur ini menambahkan lapisan keamanan ekstra ke akun pengguna. Dengan menyiapkan Verifikasi 2 Langkah, pengguna bisa meminimalisasipeluang akses tidak sah ke akun kamu secara signifikan.

10. Cek Google Safety Center

Pengguna bisa mengecek lebih detail mengenai cara menjaga privasi dan keamanan saat berinternet dengan masuk ke sini.

(Tin/Ysl)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya