Menguak Video UFO yang Disebar Organisasi Milik Eks Vokalis Blink 182

Organisasi bernama To the Stars Academy of Arts and Sciences sempat membagi tiga video UFO, yang mana saat ini video tersebut dikonfirmasi oleh Angkatan Laut AS.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Sep 2019, 08:00 WIB
Diterbitkan 23 Sep 2019, 08:00 WIB
Penculikan oleh alien (4)
Ilustrasi UFO di tengah malam. (Sumber Max Pixel untuk ranah publik via Creative Commons)

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah organisasi besutan mantan vokalis Blink 182 sekaligus pecinta fenomena alien, Tom Delonge, bernama To the Stars Academy of Arts and Sciences sempat membagi tiga video UFO, yang mana saat ini video tersebut dikonfirmasi oleh Angkatan Laut AS.

Mengutip Mashable, Angkatan Laut AS merilis tiga temuan benda terbang tak dikenal atau UFO yang 'diakui secara resmi'. Ketiga UFO ini diberi nama FLIR1, Gimbal, dan GoFast.

Untuk membedakanya dengan UFO, Angkatan Laut AS menjulukinya sebagai Unidentified Aerial Phenomena (UAP), yang merupakan fenomena udara tidak dikenal.

Video UFO pertama kali dirilis ke publik oleh New York Times pada 2017, dalam laporannya soal proyek UFO misterius yang dihelat Pentagon.

Dalam video tersebut, pilot-pilot angkatan laut AS merekam dugaan UFO dengan kamera senjata F-18 di lepas pantai San Diego. Ini adalah FLIR1.

Sebelumnya, UFO Gimbal tertangkap kamera pada 21 Januari 2015 yang juga ditangkap oleh pilot Super Hornet FA 18 milik Angkatan Laut AS.

Sementara GoFast, adalah yang dirilis oleh Delonge melalui organisasi To the Stars Academy miliknya. UFO ini direkam pada 21 Januari 2015 silam.

Alih-alih sebuah 'objek' terbang, hal ini dianggap sebuah fenomena yang belum terdeteksi ilmu pengetahuan.

 

Dibantah Ilmuwan

Ilustrasi UFO (iStock)
Ilustrasi UFO (iStock)

Menurut Seth Shostak, astronom senior di Search for Extraterrestrial Intelligence (SETI) Institute, sebagaimana dilansir Business Insider, UFO yang terekam kamera tidak membuktikan apa-apa, apalagi soal alien.

Ia bahkan menyebut kalau laporan penampakan UFO selalu tak pernah kredibel dan itu adalah hasil dari halusinasi.

Shostak bahkan skeptis kalau Bumi telah dikunjungi alien. Pasalnya, antariksa itu sangat luas. Ia menyebut bahwa jarak terdekat ke tata surya Proxima Centauri, tempat yang paling dekat dan paling mungkin ada kehidupan, jaraknya 4,24 juta tahun cahaya.

Itu berarti jika kita ke sana menggunakan pesawat ulang alik NASA Voyager yang kecepatannya 38.000 mil per jam saja, kita akan sampai dalam 75.000 tahun.

 

Peradaban

Ilustrasi Alien (iStockphoto)
Ilustrasi Alien (iStockphoto)

Oleh karena itu, jika alien telah datang ke sini, pastilah peradaban mereka sudah sangat canggih dengan kendaraan yang sangat cepat dan sangat lebih canggih dari milik umat manusia sekarang.

Terlebih lagi selama 80 tahun terakhir, umat manusia telah mengirim sinyal radio ke ruang angkasa dengan menunjukkan status sebagai penghuni galaksi yang canggih dan cerdas. Namun tak ada yang menangkap, atau lebih tepatnya, belum.

Disebutnya pula, setidaknya tidak ada kehidupan di radius 35 tahun cahaya dari kita, karena sinyal kita tak bisa melebihi itu. Jadi diperkirakan, dalam radius tersebut ada 1.400 lebih tata surya dan tidak ada satupun yang miliki kehidupan.

 

UFO Dianggap Ada, Tapi...

Menurut laporan Vice dan Politico, UFO adalah ranah yang dikontrol oleh militer AS, baik angkatan udara maupun laut.

Meski demikian, disebut bahwa informasi dan laporan resmi soal adanya UFO tak akan pernah dirilis ke masyarakat umum dan dianggap sebagai informasi rahasia.

Jadi, UFO dianggap nyata oleh pemerintah. Bahkan dikonfirmasi meski dalam frase 'fenomena'. Namun, informasinya tak akan pernah disampaikan ke masyrakat. Mungkin, demi tidak memicu kepanikan.

Reporter: Indra Cahya

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya