Talk Fusion Siap Dominasi Pasar Video Komunikasi di Asia pada 2024

Trafik video di jaringan seluler diperkirakan akan tumbuh sekitar 35 persen per tahun hingga 2024.

oleh Iskandar diperbarui 05 Des 2019, 11:30 WIB
Diterbitkan 05 Des 2019, 11:30 WIB
Ilustrasi digital marketing
Ilustrasi digital marketing. Dok: oracle.com

Liputan6.com, Jakarta Penyedia all in one platform video marketing, PT Talk Fusion Indonesia (TFI), berkomitmen untuk mondominasi pasar video komunikasi di Asia pada 2024.

Perusahaan kian optimistis karena berdasarkan data dari Ericsson Mobility Report 2018, trafik video di jaringan seluler diperkirakan akan tumbuh sekitar 35 persen per tahun hingga 2024 dan akan mendominasi 74 persen dari semua lalu lintas data seluler.

Komusisaris Talk Fusion Indonesia Richard Stefanus menilai selama ini pasar video komunikasi di Indonesia masih rendah dikarenakan infrastruktur yang belum siap dan belum memungkinkan orang melakukan video komunikasi jarak jauh secara langsung tanpa hambatan.

"Sebagai satu-satunya perusahaan di Indonesia yang menyediakan platform video marketing terlengkap, kami sangat optimis bahwa target perusahaan untuk mendominasi pasar video komunikasi di Asia pada tahun 2024 tinggal selangkah lagi,” kata Richard melalui keterangannya, Kamis (5/12/2019).

Hal yang paling membuat Talk Fusion kian optimistis adalah tidak ada lagi halangan untuk masyarakat Indonesia menikmati dan memanfaatkan jaringan 4G, berkat infrastruktur internet Palapa Ring.

"Kalau infrastruktur sudah siap seperti ini, maka orang akan mencari aplikasi yang dapat memudahkan mereka untuk melakukan komunikasi jarak jauh secara langsung (live)," ucap Richard menambahkan.

 

All In One Platform

Talk Fusion Indonesia
Dok: Talk Fusion Indonesia

Lewat produk bundling all in one platform video marketing besutannya, meliputi video email, video newsletter, live meeting, e-subscription form, video chat, dan cloud storage, maka pengguna tidak perlu lagi menggunakan banyak aplikasi untuk keperluan digital marketing.

Meningkatnya pemasaran melalui video salah satunya dikarenakan penetrasi yang dilakukan oleh industri gadget atau smartphone terus berkembang dengan ditunjang perbaikan infrastruktur informasi dan teknologi di Indonesia. 

Pemasaran melalui video juga diklaim merupakan jenis pemasaran yang paling diminati oleh konsumen. Setidaknya, saat ini pengguna internet telah mencapai lebih dari 4,2 miliar dan dalam 1 menit terjadi 3,7 juta pencarian melalui Google.

Nilai statistik ini menunjukkan bahwa video dan digital marketing masih menjadi tren untuk seluruh sektor usaha.

(Isk/Ysl)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya