Donald Trump Sebut Huawei Sebagai Ancaman Keamanan

Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, menyatakan Huawei adalah ancaman keamanan.

oleh Andina Librianty diperbarui 09 Des 2019, 10:30 WIB
Diterbitkan 09 Des 2019, 10:30 WIB
Presiden AS Donald Trump (AP PHOTO)
Presiden AS Donald Trump (AP PHOTO)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, menyatakan Huawei adalah ancaman keamanan. Hal ini disampaikan mengomentari pernyataan NATO mengenai pentingnya mengamankan teknologi 5G.

"Menurut saya ini adalah risiko keamanan, ini bahaya keamanan," kata Trump seperti dikutip dari Reuters, Senin (9/12/2019).

Trump mengungkapkan, sejumlah negara lain memutuskan tidak bekerja sama dengan Huawei untuk pengembangan jaringan 5G dengan alasan keamanan.

"Saya berbicara dengan Italia, dan mereka sepertinya tidak akan bekerja sama. Saya berbicara dengan negara-negata lain, mereka juga tidak akan maju. Semua yang saya ajak bicara tidak akan maju," ungkapnya tanpa mengungkapkan nama-nama negara lain tersebut.

Pimpinan NATO sebelumnya mengungkapkan tentang perlunya komunikasi 5G yang aman. "NATO dan Sekutu dalam wewenangnya masing-masing, berkomitmen untuk memastikan keamanan komunikasi kita, termasuk 5G, mengakui perlunya mengandalkan sistem yang aman dan tangguh," jelas NATO.

Polemik AS dan Huawei

Salah satu toko resmi Huawei di Beijing, China (AP/Mark Schiefelbein)
Salah satu toko resmi Huawei di Beijing, China (AP/Mark Schiefelbein)

Hubungan AS dan Huawei sendiri sedang tidak berjalan baik, menyusul pemblokiran yang dilakukan oleh pemerintah AS pada pertengahan Mei lalu. Huawei saat ini tidak bisa bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan AS dan menggunakan produk mereka seperti sebelumnya.

Kebijakan pemblokiran itu termasuk larangan mengggunakan software dan hardware yang dikembangkan oleh perusahaan AS, seperti layanan Google dan Windows. Smartphone terbaru Huawei, seri Mate 30, tidak bisa menggunakan layanan Google termasuk Maps, YouTube, dan Chrome karena larangan tersebut.

Huawei saat ini dilaporkan semakin agresif mengembangkan OS miliknya sendiri untuk menggantikan Android. Pendiri Huawei, Ren Zhengfei, optimistis perusahaannya tetap bisa menguasai pasar smartphone meski tanpa Android dan aplikasi-aplikasi Google di dalam perangkatnya.

(Din/Why) 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya