Singapura Siapkan Wearable Device untuk Lacak Penyebaran Covid-19

Singapura mengatakan pihaknya sedang mengembangkan perangkat wearable untuk melacak penyebaran Covid-19 di negara tersebut.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 07 Jun 2020, 17:02 WIB
Diterbitkan 07 Jun 2020, 17:02 WIB
Tempat Wisata di Singapura Sepi
Para wisatawan mengunjungi Taman Merlion di Singapura pada 6 Maret 2020. Tempat-tempat wisata utama di Singapura sepi dari turis di tengah epidemi virus corona COVID-19. (Xinhua/Then Chih Wey)

Liputan6.com, Jakarta - Singapura dilaporkan tengah menyiapkan wearable device yang dapat digunakan untuk melacak penyebaran Covid-19 di negara tersebut. Menurut otoritas setempat, fungsi perangkat ini akan mirip dengan aplikasi TraceTogether yang lebih dulu diperkenalkan.

"Kami sedang mengembangkan dan akan segera merilis wearable device portabel yang memiliki tujuan serupa Trace Together, tapi tidak bergantung pada smartphone," tutur Menteri Luar Negeri Singapura, Vivian Balakrishnan, seperti dikutip dari Forbes, Minggu (7/6/2020).

Menurut Vivian, apabila perangkat ini mampu bekerja dengan baik, pemerintah akan mendistribusikannya ke masyarakat Singapura. Di sisi lain, ada harapan perangkat ini dapat menjadi alat pelacak yang lebih efektif ketimbang TraceTogether.

Sebagai informasi, aplikasi TraceTogether yang berfungsi untuk melacak penyebaran dan kontak Covid-19 di Singapura baru diunduh sekitar 20 persen populasi negara tersebut. Terlebih, aplikasi itu ternyata tidak optimal di iOS.

Alasannya, Apple tidak mengizinkan sebuah aplikasi mengaktifkan bluetooth saat tidak dibuka dan dianggap melanggar aturan privasi. Sementara aplikasi TraceTogether membutuhkan bluetooth tetap menyala termasuk saat aplikasi tidak dibuka agar tetap berjalan optimal.

Oleh sebab itu, pemerintah Singapura memilih untuk mengembangkan alat pelacak sendiri. Nantinya, alat ini dibuat portabel, sehingga dapat disangkutkan di kunci atau aksesoris lain.

Alat ini juga dapat diisi ulang, dan tetap perlu terhubung dengan aplikasi di smartphone untuk mengunggah informasi soal orang di sekitar penggunannya. Dengan cara itu, proses pelacakan dapat berjalan di Singapura. 

"Saya percaya ini akan lebih inklusif dan akan dipastikan lebih aman," tutur Vivian. Untuk itu, dia juga mengatakan perangkat ini akan mengikuti panduan privasi dan keamanan dari Apple maupun Google.

Singapura Rilis Aplikasi untuk Bantu Lacak Penyebaran Covid-19

Tempat Wisata di Singapura Sepi
Seorang wanita mengunjungi Marina Bay di Singapura pada 6 Maret 2020. Tempat-tempat wisata utama di Singapura sepi dari turis di tengah epidemi virus corona COVID-19. (Xinhua/Then Chih Wey)

Sebelumnya, Singapura meluncurkan aplikasi yang diberi nama TraceTogether pekan lalu. Aplikasi ini hadir untuk mendukung upaya pelacakan dan penyebaran Covid-19 di negara tersebut.

Dikutip dari Channel News Asia, Kamis (26/3/2020), aplikasi ini dikembangkan oleh Government Technology Agency yang berkolaborasi dengan Kementerian Kesehatan Singapura selama delapan minggu.

Aplikasi ini dapat digunakan oleh siapapun yang memiliki nomor telepon Singapura dan menggunakan smartphone dengan bluetooth.

Aplikasi TraceTogether bekerja dengan saling mengirimkan sinyal bluetooth antar perangkat dalam radius dekat, yakni dua meter.

Sebelum memakai, pengguna harus mengaktifkan bluetooth di perangkatnya, lalu menyalakan push notification termasuk mengizinkan aplikasi ini melacak lokasi.

Setelah seluruhnya diaktifkan, aplikasi ini dapat mencatat pergerakan pengguna, termasuk mengetahui perangkat lain yang masuk dalam jangkauan. Riwayat itu lalu disimpan di dalam perangkat pengguna.

Apabila pengguna nantinya masuk dalam daftar pelacakan Covid-19, Kementerian Kesehatan Singapura tinggal meminta riwayat data tersebut, berikut mengetahui perangkat lain yang berada di sekitarnya.

Kehadiran aplikasi TraceTogether disebut dapat membantu pemerintah Singapura untuk lebih cepat melakukan pelacakan, sebab saat ini pelacakan Covid-19 hanya berdasarkan ingatan seseorang.

Meskipun aplikasi ini tidak sepenuhnya menggantikan pelacakan langsung, lewat aplikasi ini dapat mempercepat prosesnya. Karenanya, pengguna yang menolak memberikan data dapat dituntut.

Jamin Privasi Pengguna

Ilustrasi data pribadi
Ilustrasi data pribadi. Dok: betanews.co

Mengingat aplikasi ini dapat merekam pergerakan penggunanya, otoritas setempat pun memastikan keamanan dan privasi pengguna.

Oleh sebab itu, pemerintah mengatakan aplikasi ini digunakan secara sukarela dan tidak diwajibkan. Oleh sebab itu, pengguna yang memasang aplikasi ini sudah mengetahui cara kerja TraceTogether.

Aplikasi ini juga disebut memiliki beberapa lapisan keamanan dan privasi. Salah satunya adalah pengguna hanya perlu mendaftarkan nomor telepon, yang sekaligus menjadi ID pengguna.

ID yang sifatnya sementara itu yang lantas dapat digunakan untuk pertukaran antar pengguna TraceTogehter. Pemakaian ID sementara itu sekaligus upaya perlindungan penyadapan dan pelacakan pihak lain.

Otoritas setempat juga memastikan tidak ada data pribadi, seperti nama, yang akan dikumpulkan, termasuk daftar kontak di perangkat.

(Dam/Ysl)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya