Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan modal ventura Indies Capital tetap menyediakan investasi bagi perusahaan-perusahaan di Asia Tenggara termasuk Indonesia, meski pandemi Covid-19 belum berakhir.
Tak hanya perusahaan berbasis teknologi, Indies Capital juga menyasar industri lainnya mulai dari logistik hingga properti.
Advertisement
Baca Juga
"Di tengah special situation seperti yang terjadi hari ini, sangat penting untuk terus melakukan investasi untuk mendukung pemilik bisnis dalam mengelola tantangan yang mereka hadapi," ujar Pandu Patria Sjahrir, Co-Managing Partners Indies Capital dikutip dari pernyataan tertulis, Rabu (8/7/2020).
Indies Capital belum lama ini juga telah merampungkan tahap pertama pendanaan untuk flagship fund ketiganya, Indies Special Opportunities III. Putaran pendanaan senilai lebih dari USD 100 juta atau sekitar Rp 1,4 triliun itu diumumkan pada Senin (6/7/2020).
Pada periode investasi ini, Pandu meyakini pandemi Covid-19 akan menambah berbagai peluang kesempatan ekonomi baru dari berbagai sektor, termasuk sektor yang mendukung adaptasi teknologi.
"Empat tahun terakhir kami (Indies Capital) berpartner dengan Varde Partners, dan selama itu kita sudah investasi hampir USD 1,1 miliar. Untuk tahun ini, yang kita lakukan dan orang tahu adalah investasi kami ke SiCepat di Indonesia dan juga Acommerce di Thailand," kata Pandu menambahkan.
Dukungan dari Pavilion Capital
Indies Special Opportunities III juga mendapatkan dukungan dari Pavilion Capital, sebuah unit dari Temasek Holdings Pte yang hadir sebagai salah satu investor utama.
"Saya rasa, pendanaan dari Temasek lewat Pavilion Capital dan investor lainnya akan sangat membantu Indonesia. Hal itu menunjukkan kepercayaan yang diberikan oleh mereka," tutur Pandu optimistis.
Â
Advertisement
Status baru Indonesia upper middle income country
Pandu menilai, kepercayaan terhadap Indonesia juga tercermin dari Bank Dunia yang baru saja menaikkan status Indonesia dari lower middle-income country menjadi upper middle-income country per 1 Juli 2020 ini.
Hal ini diyakini akan semakin memperkuat kepercayaan serta persepsi investor, mitra dagang, mitra bilateral, dan mitra pembangunan atas ketahanan ekonomi Indonesia.
Status tersebut juga dapat meningkatkan investasi baik secara langsung maupun tidak langsung dari investor asing ke Indonesia," ujar Pandu menutup pernyataannya.