Liputan6.com, Jakarta - Oculus yang merupakan perusahaan penyedia perangkat virtual reality milik Facebook, akan menyetop penjualan headset Oculus Rift S pada musim semi mendatang.
Perangkat VR berbasis PC ini dihentikan karena perusahaan ingin fokus pada Oculus Quest 2 yang juga dapat ditambatkan ke komputer melalui fitur Oculus Link.
Advertisement
Baca Juga
Manajer produk Quest 2, Prabhu Parthasarathy, menyebut perilis Quest 2 sebagai momen yang tepat bagi perusahaan untuk beralih ke satu headset.
Link, yang menggunakan kabel USB-C untuk mendukung game PC VR di Quest, diluncurkan secara eksperimental untuk Quest generasi pertama pada 2019.
Fitur tersebut akan muncul dalam versi beta akhir tahun ini dan Oculus Quest 2 akan dibandrol seharga US$ 299 atau sekitar Rp 4,4 juta sebagai headset berfungsi ganda.
Dukung VR Berbasis PC
Quest 2 akan terhubung ke PC melalui aplikasi Oculus yang sama dengan Rift. Parthasarathy mengatakan Oculus akan terus mendukung VR berbasis PC sebagai platform yang berbeda dari sistem Quest mandiri. Itu termasuk mendukung Rift dalam waktu dekat.
"Rift lama adalah sesuatu yang terus digunakan dan dinikmati orang,” Parthasarathy menambahkan.
Rift S juga akan terus mendukung login dengan akun Oculus non-Facebook hingga 2023, tidak seperti Quest 2 baru, yang membutuhkan login Facebook.
Advertisement
Sebelumnya Hentikan Penjualan Oculus Go
Facebook mempromosikan Quest sebagai headset VR utamanya pada tahun lalu, meninggalkan Rift S dari pembaruan/peningkatan seperti pelacakan tangan tanpa pengontrol.
Oculus telah mempertahankannya selama bertahun-tahun, di mana lini Rift diposisikan sebagai standar untuk memainkan gim PC kelas atas.
Tapi Rift S--penerus Oculus Rift 2016 generasi pertama--hadir dengan beberapa kekurangan, termasuk lensa yang fokusnya tidak bisa disesuaikan.
Facebook baru-baru ini juga menghentikan headset Oculus Go, sehingga penghentian penjualan Rift bukanlah hal yang mengejutkan.
(Isk/Ysl)