Indosat Ooredoo Ungkap Kinerja Perusahaan Sepanjang 2020

Indosat Ooredoo baru saja memaparkan laporan keuangan tahunan perusahaan per 31 Desember 2020.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 19 Feb 2021, 18:43 WIB
Diterbitkan 19 Feb 2021, 18:43 WIB
Indosat Ooredoo
Ilustrasi Indosat Ooredoo (Foto: Indosat Ooredoo)

Liputan6.com, Jakarta - Indosat Ooredoo baru saja memaparkan laporan keuangan tahunan perusahaan per 31 Desember 2020. Dalam pemaparan ini, President Director and CEO Indosat Ooredoo, Ahmad Al-Naema, mengatakan meski menghadapi tantangan pandemi Covid-19 dan kompetisi harga, perusahaan mampu menjaga pertumbuhan.

Berdasarkan laporan keuangaan ini, Indosat Ooredoo telah mencatatkan kinerja usaha tahunan yang kokoh. Perusahaan mencatat total pertumbuhan pendapatan sebesar 6,9 persen (year-on-year/yoy) menjadi Rp 27,9 triliun dan pendapatan seluler tumbuh 11,6 persen (yoy) menjadi Rp 23,1 triliun.

Selain itu, EBITDA tumbuh 16 persen mencapai Rp 11,4 triliun dibandingkan periode sebelumnya, akibat pertumbuhan pendapatan yang baik ditambah fokus perusahaan atas efisiensi operasional. Marjin EDITDA juga tercatat sebesar 40,9 persen dan tumbuh sebesar 3,2 bps dibandingkan tahun sebelumnya.

"Komitmen kami terhadap pelanggan serta untuk mengetengahkan penawaran produk yang sederhana dan relevan telah berkontribusi pada peningkatan jumlah pelanggan dan volume trafik data," tutur Ahmad Al-Neama, Jumat (19/2/2021).

"Pertumbuhan ini memungkinkan perusahaan membukukan pertumbuhan pendapatan seluler di atas rata-rata pasar dan peningkatan market share signifikan."

Untuk jumlah pelanggan seluler, Indosat Ooredoo juga mencatat pertumbuhan 1,7 persen (yoy) menjadi 60,3 juta pelanggan per akhir tahun 2020. Sementara pendapatan rata-rata per pelanggan (ARPU) meningkat menjadi Rp 31.900 dari sebelumnya Rp 27.900 yang didorong peningkatan trafik data signifikan.

"Ke depannya, kami mengantisipasi bahwa gaya hidup secara daring serta kegiatan bekerja dan belajar dari rumah, yang menjadi marak karena pandemi, akan menjadi gaya hidup yang permanen. Kami berkomitmen penuh mendukung pelanggan seluler dan bisnis kami agar mampu beradaptasi di situasi new normal dengan terus meningkatkan kinerja jaringan untuk memenuhi akselerasi pertumbuhan permintaan data," ujar Ahmad Al-Neama melanjutkan

Kinerja Operasional Indosat Ooredoo

Ahmad Al Neama
Ahmad Abdulaziz A A Al-Neama, Direktur Utama Baru Indosat Ooredoo. (Budi.Wid/Indosat Ooredoo)

Dari sisi kinerja operasional, Indosat Ooredoo juga berhasil membukukan peningkatan pengalaman video sebanyak 55,8 persen (yoy), sekaligus meningkatkan kecepatan 4G hingga dua kali lipat dan secara signifikan meningkatkan kecepatan unggah sebanyak 88,4 persen dibandingkan periode sebelumnya.

Selama 2020, Indonesia Ooredoo berhasil pula menjalin kemitraan dengan sejumlah perusahaan digital global seperti Facebook, Google, Cisco, dan Ericsoon untuk menghadirkan teknologi terkini. Sejumlah produk inovatif pun dirilis, seperti paket bisnis IMPreneur dan solusi iDO Voice yang terdiri dari tiga layanan suara baru untuk pelanggan korporat.

Investasi yang dilakukan perusahaan ini diganjar sejumlah penghargaan bisnis internasional. Beberapa di antaranya adalah OpenSignal Global Mobile Network Experience Awards 2020 untuk penghargaan Global Rising Star dalam kategori Video Experience dan Asia Pacific Enterprise Awards (APEA) 2020 Regional Edition dalam kategori Corporate Excellence.

Rencana Indosat Ooredoo di 2021

Indosat Ooredoo
Indosat Ooredoo.

"Pada tahun 2021, Indosat Ooredoo akan melanjutkan peningkatan dan perluasan jaringan perusahaan dengan fokus pada pengembangan 4G/LTE dan Jaringan Video Grade yang mampu memberikan layanan internet yang semakin baik kepada pelanggan," tuturnya melanjutkan.

Ahmad Al-Naema pun mengatakan momentum pertumbuhan ini akan berlanjut di tahun ini. Untuk dia, meski ada ketidakpastian pemulihan ekonomi dari pandemi, Indosat Ooredoo optimistis mencapai pertumbuhan pendapatan sesuai dengan industri, marjin EBITDA di kisaran batas bawah level 40 persen, serta belanja modal di kisaran Rp 8 triliun.

(Dam/Ysl)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya