Liputan6.com, Jakarta - Rover Perseverance milik NASA sukses mendarat di Mars setelah melakukan perjalanan sejauh 292,5 juta mil dari Bumi.
NASA mengumumkan keberhasilan ini pada Kamis pukul 15.55 waktu setempat. Menurut tim, rover Perseverance mendarat dengan sukses dan mulus.
Baca Juga
Dilaporkan CNN, Jumat (19/2/2021), rover yang karib disebut Percy tersebut dijalankan melalui pusat kontrol misi.
Advertisement
Selain sukses mendarat di Mars, Percy juga mengirimkan gambar pertamanya dari lokasi pendaratan. Tampak di dalam gambar tersebut adalah lokasi pendaratannya di Kawah Jezero, Mars.
Rover Percy menempuh perjalanan hampir 300 juta mil sejak meninggalkan Bumi, lebih dari 6 bulan lalu. Ketekunan tim mempersiapkan perjalanan Percy hingga tahap akhir selama pandemi telah membuahkan kesuksesan.
"Pendaratan ini merupakan salah satu momen penting bagi NASA, Amerika Serikat, dan eksplorasi luar angkasa secara global, ketika kami tahu berada di titik puncak dan akan 'menajamkan pensil' untuk kembali menulis sejarah," kata Pejabat Administrator NASA Steve Jurczyk.
Cari Tanda Kehidupan Lampau
Ia mengatakan, misi Perseverance Mars 2020 telah mewujudkan semangat bangsa untuk bertahan dalam situasi paling menantang sekaligus menginspirasi dan memajukan ilmu pengetahuan untuk eksplorasi.
"Misi tersebut merupakan wujud cita-cita manusia yang tekun untuk menuju masa depan dan membantu kita mempersiapkan diri untuk eksplorasi manusia di Mars pada 2030-an nanti," katanya.
Perseverance sendiri menjadi misi pertama dari Bumi untuk mencari sumber kehidupan lampau di Mars.
Perseverance akan mengeksplorasi Kawah Jezero, sebuah situs danau kuno yang kabarnya sudah ada sejak 3,9 miliar tahun lalu. Perseverance akan mencari sisa mikro fosil yang ada di tanah dan batuan di sana.
Â
Advertisement
Bawa Helikopter ke Mars
Bersama dengan Perseverance, ada sebuah helikopter bernama Ingenuity yang diterbangkan di planet lain, untuk pertama kalinya.
"Karena peristiwa menarik hari ini, sampel murni pertama dari lokasi yang didokumentasikan dengan cermat di planet lain selangkah lebih dekat untuk dikirimkan ke Bumi," kata Administrator Asosiasi untuk Direktorat Misi Sains NASA Thomas Zurbuchen.
Menurutnya, sampel murni pertama dari NASA ini akan mengungkap banyak hal, salah satunya kehidupan yang mungkin pernah ada di luar Bumi.
(Tin/Ysl)