Avana dan Wiranesia Gelar Program Inkubator untuk Kembangkan UMKM Digital

Program pengembangan dan pengayaan UMKM ini bertujuan untuk memberikan perspektif baru bagi brand lokal.

oleh Iskandar diperbarui 26 Feb 2021, 10:00 WIB
Diterbitkan 26 Feb 2021, 10:00 WIB
Industri Kerajinan Rotan
Perajin menata hasil kerajinan dari rotan di kawasan Tangerang, Banten, Rabu (17/2). Pandemi corona memukul banyak sektor usaha tak terkecuali UMKM akibat adanya pembatasan aktivitas masyarakat yang membuat omzet penjualan kerajinan rotan menurun. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Platform social commerce, Avana Indonesia bersama PT. Wira Teknologi Indonesia menggelar program inkubator untuk mengembangkan kemampuan para pengusaha lokal, khususnya pelaku UMKM agar bisa memanfaatkan teknologi digital.

Country Manager Avana Indonesia, Queenseca, melihat eksistensi sejumlah produk lokal Indonesia kian tergerus akibat perkembangan teknologi yang semakin cepat.

Menanggapi fenomena tersebut, dengan menggandeng Wiranesia Inkubator, perusahaan berencana untuk mengadakan sejumlah program pengembangan dan pengayaan UMKM di Indonesia.

"Belakangan ini, kami melihat eksistensi brand lokal semakin tergerus seiring dengan perkembangan internet dan teknologi. Bekerjasama dengan Wiranesia, Avana mengadakan program pengembangan dan pengayaan UMKM yang bertujuan untuk memberikan perspektif baru bagi brand-brand lokal," kata Queenseca melalui keterangannya, Jumat (26/2/2021).

Senada dengan Queenseca, Faransyah Agung Jaya selaku Founder Wiranesia Inkubator melihat potensi produk lokal Indonesia yang tidak kalah kualitasnya dengan produk luar negeri.

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

UMKM Kurang Sadar Teknologi

UMKM Diajak Manfaatkan Fasilitas GSP Ekspor Produk ke AS
Pekerja membuat mebel di kawasan Tangerang, Selasa (3/11/2020). Generalized System of Preference (GSP) atau fasilitas perdagangan berupa pembebasan tarif bea masuk memungkinkan produk UMKM lebih banyak diekspor ke Amerika Serikat. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sayangnya, akibat kurangnya kesadaran sejumlah pelaku UMKM untuk memanfaatkan teknologi digital, membuat bisnis UMKM di Indonesia tidak berkembang secara maksimal.

"Pebisnis lokal sebenarnya memiliki produk yang tidak kalah bagusnya dengan produk luar. Namun karena adanya gap dengan teknologi yang berkembang sangat pesat, akhirnya tidak bisa mengembangkan bisnis mereka secara maksimal," ujar Faransyah Agung Jaya, perwakilan dari Wiranesia Inkubator.

Lebih jauh, Avana Indonesia berharap melalui kerjasama ini nantinya para pelaku UMKM di Indonesia dapat mengembangkan maupun memasarkan produk lokal secara lebih maksimal dengan memanfaatkan penjualan melalui platform digital.

Dengan demikian, produk lokal yang dihasilkan oleh para pelaku UMKM bisa bersaing dengan produk-produk buatan luar negeri serta mengalami peningkatan omzet yang nantinya juga memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional.

"Melalui program ini, diharapkan brand-brand lokal dapat memanfaatkan platform penjualan digital secara maksimal, sehingga mampu bersaing dengan produk-produk luar. Dengan penjualan produk lokal yang makin meningkat, pastinya juga akan berdampak positif pada pergerakan roda ekonomi nasional," imbuh Queenseca.

Bantu Lebih dari 10.000 UMKM

Dok: Avana Indonesia
Dok: Avana Indonesia

Sebagai informasi, Avana Indonesia merupakan platform social commerce untuk mendukung para pelaku bisnis dengan mengoptimalkan penjualan melalui Website, Facebook, Instagram, dan WhatsApp, LINE, hingga Telegram.

Dengan menggunakan inovasi teknologi terbaru dan sistem yang terintegrasi dengan media sosial, Avana telah membantu lebih dari 100.000 pelaku usaha yang ingin mengoptimalkan brand dan mengotomatisasikan kemampuan bisnis secara online.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya