Serial The Queen's Gambit Dinilai Merendahkan, Netflix Digugat Grandmaster Catur Soviet

Juara catur wanita Soviet, Nona Gaprindashvili menilai kalimat di salah satu adegan The Queen's Gambit di Netflix merendahkan dirinya

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 20 Sep 2021, 17:30 WIB
Diterbitkan 20 Sep 2021, 17:30 WIB
The Queen's Gambit. (PHIL BRAY/NETFLIX © 2020)
The Queen's Gambit. (PHIL BRAY/NETFLIX © 2020)

Liputan6.com, Jakarta - Grandmaster catur wanita asal Soviet, Nona Gaprindashvili menggugat Netflix US$ 5 juta (sekitar Rp 71 miliar) akibat sebuah kalimat di serial The Queen's Gambit yang dinilainya merendahkan.

Adegan dengan kalimat itu sendiri terjadi dalam episode terakhir The Queen's Gambit di Netflix, di mana nama Gaprindashvili disebut-sebut tidak pernah berhadapan dengan pria.

Mengutip The Guardian, Senin (20/9/2021), saat itu, karakter utama Beth Hormon yang diperankan Anya Taylor-Joy, pergi ke Moskow untuk serangkaian pertandingan catur melawan juara-juara Soviet.

Dikutip dari CNET, salah satu adegan klimaks dalam turnamen Moskow, seorang announcer saat itu mengomentari Harmon.

"Satu-satunya yang tidak biasa dari dirinya adalah jenis kelaminnya, meski itu tidak unik di Rusia. Ada Nona Gaprindashvili, tapi dia juara dunia wanita dan tidak pernah menghadapi laki-laki," katanya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Merasa Dirugikan

Poster film The Queen's Gambit. (Foto: Netflix/ IMDb)
Poster film The Queen's Gambit. (Foto: Netflix/ IMDb)

Gaprindashvili, yang saat ini tinggal di Tbilisi, Georgia pun tersinggung dan mengajukan gugatan pada Kamis pekan lalu di pengadilan distrik federal di Los Angeles, Amerika Serikat.

Dalam gugatannya, wanita 80 tahun itu menyatakan dirinya sudah bertanding melawan 59 pria, termasuk 28 orang dalam satu pertandingan simultan, serta 10 grandmaster, saat 1968, latar belakang waktu serial itu.

Dalam gugatannya, Gaprindashvili merasa dirugikan dengan kalimat tersebut dan menuntut ganti rugi jutaan dolar.

Menurutnya, kata-kata dirinya tak pernah menghadapi pria adalah "kebohongan yang menghancurkan, merusak, dan merendahkan prestasinya di depan jutaan penonton."

"Mereka mencoba membuat karakter fiksi ini merintis jalan untuk wanita lain, padahal kenyataannya saya telah merintis jalan dan menginspirasi berbagai generasi," kata Gaprindashvili kepada The New York Times.

Respon Netflix

The Queen's Gambit.
The Queen's Gambit (Foto: Netflix)

Selain itu dalam gugatan tersebut, Gaprindashvili mengatakan bahwa di serial itu, ia digambarkan sebagai orang Rusia, padahal ia adalah warga Georgia dan lahir di Zugdidi.

"Ini adalah seluruh hidup saya yang telah dicoret, seolah-olah itu tidak penting," katanya.

Gaprindashvili sendiri mulai bermain catur di usia remaja dan memenangkan gelar pertama dari lima gelar kejuaraan catur dunia wanita pada usia 21.

Dia memenangkan turnamen Hastings Challengers yang hampir semua pesertanya laki-laki di 1963 sampai 1964, lalu mengalahkan semua master Inggris di turnamen utama tahun berikutnya.

Ia juga menjadi wanita pertama yang dianugerahi gelar grandmaster internasional oleh FIDE pada tahun 1978.

Netflix sendiri belum menanggapi permintaan untuk berkomentar secara resmi. Namun kepada New York Times, mereka mengatakan sangat menghormati Gaprindashvili dan karirnya yang terkenal.

"Namun kami yakin klaim ini tidak berdasar dan akan membela kasus ini dengan upaya penuh," kata mereka.

(Dio/Isk)

Infografis 9 Cara Aman Menonton di Bioskop Saat Pandemi

Infografis 9 Cara Aman Menonton di Bioskop Saat Pandemi. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 9 Cara Aman Menonton di Bioskop Saat Pandemi. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya