Liputan6.com, Jakarta - Facebook mengumumkan pihaknya akan menghapus komentar dan konten mengarah pelecehan seksual yang menargetkan tokoh publik atau selebritas.
Hal ini merupakan bagian dari update terbaru kebijakan untuk mengatasi intimidasi dan pelecehan di platform-nya. Perubahan kebijakan ini juga mencakup serangan pelecehan terkoordinasi terhadap pengguna.
Mengutip The Verge, Kamis (14/10/2021), sebagai bagian dari update kebijakan baru ini, Facebook mengatakan pihaknya akan menghapus semua profil, page, grup, atau event yang didedikasikan untuk menseksualisasi figur, termasuk selebritas, politisi, hingga pembuat konten.
Advertisement
Baca Juga
Menurut Kepala Keamanan Global Facebook Antigone Davis, "Kebijakan baru ini juga melarang gambar seksual hasil edit-an Photoshop serta konten yang merendahkan."
Facebook juga menyebut mereka akan menghapus 'komentar seksual yang tidak diinginkan' dan serangan berulang yang merendahkan individu secara seksual.
"Tokoh publik, apakah mereka politisi, jurnalis, selebritas, atau pencipta menggunakan Facebook dan Instagram dan untuk terlibat langsung dengan pengikut mereka. Kami membuat perubahan ini karena serangan seperti ini dapat menyerang tokoh publik secara tidak perlu dan tidak terkait pekerjaan yang dilakukannya," kata Davis.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Diubah Setelah Kesaksian Mantan Karyawan Facebook
Pengumuman pembaruan kebijakan Facebook ini muncul setelah mantan karyawan Facebook Frances Haugen bersaksi di hadapan Congress AS pekan lalu.
Pada hearing Selasa lalu, Congress berfokus pada serangkaian laporan Wall Street Journal yang mengungkapkan para eksekutif Facebook menyadari bahaya yang ditimbulkan dari platformnya pada pengguna, terutama remaja.
Selain bersaksi di hadapan Congress AS, mantan manajer di Facebook itu akan bersaksi di depan Parlemen Inggris pada akhir Oktober ini.
Update ini juga mencakup term baru, yang melarang adanya serangan besar dan terkoordinasi pada pengguna yang berada pada 'risiko tinggi bahaya offline'. Termasuk jika unggahan atau pesan yang dikirim tidak melanggar kebijakan konten Facebook.
Advertisement
Berlaku untuk Unggahan FB, IG, hingga DM IG
Pembaruan ini mencakup unggahan Facebook dan Instagram, DM yang dikirim langsung ke individu, misalnya ke korban serangan kekerasan.
Sekadar informasi, platform live streaming game Twitch bulan lalu juga menambahkan tool baru untuk melawan pelecehan yang menarget pembuat konten di platformnya. Salah satu caranya dengan menerapkan opsi verifikasi nomor telepon untuk fitur chat.
Twitch juga mengumumkan perubahan pada sistem verifikasi emailnya, agar bisa memberikan kontrol lebih besar kepada pembuat konten atas audiensyang menggunakan fitur chat.
Pengguna diizinkan memiliki lima akun untuk satu nomor telepon, membatasi jumlah akun yang dibuat untuk melecehkan kreator.
(Tin/Ysl)