Aruba Perkenalkan Teknologi Baru di Bidang Arsitektur Switching

Aruba baru saja memperkenalkan Distributed Services Switch pertama di industri lewat Aruba CX 10000 Series Switch.

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 27 Okt 2021, 09:30 WIB
Diterbitkan 27 Okt 2021, 09:30 WIB
Aruba
Tampilan Aruba CX 10000 Series Switch yang baru saja diperkenalkan. (Foto: Aruba)

Liputan6.com, Jakarta - Aruba, perusahaan Hewlett Packard Enterprise baru saja memperkenalkan Distributed Services Switch pertama di industri. Dengan sistem ini, perusahaan dapat menerapkan stateful services berbasis software di tempat data diciptakan dan diproses tanpa dukungan perangkat maupun software host lama.

"Kategori baru ini-Distributed Services Switch, yang dihadirkan oleh software-in-silicon dari Pensando, membuat proses penerapan layanan terdistribusi, yang sebelumnya hanya tersedia bagi hyperscaler seperti AWS, di sebuah perusahaan menjadi sederhana dan lebih hemat biaya," tutur Chairman Pensando, CEO JC2 Ventures, dan mantan CEO Cisco Systems, John Chambers dalam keterangan resmi yang diterima, Rabu (27/10/2021).

Adapun Aruba CX 10000 Series Switch merupakan switch data center generasi baru yang menggabungkan L2/3 switching data center Aruba dengan DPU (Pensando Elba) yang sepenuhnya bisa diprogram dan satu-satunya di industri yang mendukung inline stateful services berbasis software skala besar.

Selain itu, switch ini juga menghadirkan performa jaringan kabel dan menawarkan peningkatan kapasitas serta memiliki performa kali lipat switch L2/3 data center tradisional. Menurut Founder dan Technology Analyst 650 Group, Alan Weckel, Aruba dan Pensando telah menciptakan arsitektur layanan terdistribusi pertama di industri.

"Kami percaya ini adalah kategori baru di industri yang berbeda dari yang lain dan akan tumbuh seiring waktu. Beban kerja baru dan tengah naik daun seperti AI/ML akan menggerakkan ekosistem tersebut menuju solusi-solusi setara yang berbasisi prinsip layanan terdistribusi yang inovatif," tutur Alan.

Aruba CX 10000 Series Switch dengan Pensando juga menghadirkan solusi switching yang benar-benar baru. Sebab, operator dapat memperluas jaringan leaf-spin standar industri dengan segmentasi stateful terdistribusi, firewall server-ke-server, NAT, enkripsi, hingga layanan telemetri.

Solusi ini disebut mampu menyediakan kombinasi unik antara kinerja, skala, dan otomatisasi untuk mendistribusikan jaringan maupun layanan keamanan yang canggih. Karenanya, perusahaan kini dapat dengan mudah menerapkan layanan terdistribusi.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Perluas Hubungan HPE/Pensando

Solusi baru ini akan melengkapi Pensando Distributed Services Platform (DSP) for HPE Servers, yang sebelumnya sudah diluncurkan. Jadi, Aruba CX 10000 memperluas implementasi layanan intelijen ke dalam fabric jaringan data, sehingga menargetkan jangkauan pengguna yang lebih luas.

"Pengumuman hari ini semakin memperluas kemitraan antara HPE dan Pensando – dengan memasukkan Distributed Services dari Pensando ke dalam switching platform Aruba," tutur CEO Pensando System, Prem Jain.

Sebagai bagian dari kerja sama ini, Pensando juga mendapatkan akses ke portofolio paten HPE yang sangat besar melalui program Defensive Patent Purchase.

Aruba Luncurkan Solusi Wi-Fi 6E Kelas Enterprise Pertama di Industri

Ilustrasi wifi
Ilustrasi wifi (Sumber: Pexels)

Sebelumnya, Aruba, juga meluncurkan solusi WI-Fi 6E kelas enterprise yang pertama di pasar, yakni campus access point (AP) 630 Series dengan produk AP-635. Sebagai inovasi terbaru dalam teknologi Wi-Fi, Wi-FI 6E merupakan perangkat yang beroperasi pada pita frekuensi 6GHz.

Wi-Fi 6E sendiri merupakan perluasan kapasitas WI-Fi terbesar dalam dua dekade terakhir. Pembukaan pita frekuensi 6GHz akan meningkatkan pita spektrum RF yang tersedia untuk Wi-Fi menjadi lebih dari dua kali lipat.

Hal ini mencegah kepadatan airwaves (gelombang udara), membuat kanal gelombang lebih luas, dan kecepatan konektivitas lebih tinggi, termasuk memungkinkan terciptanya berbagai inovasi di bagi industri. Terlebih, kebutuhan Wi-Fi saat ini melonjak karena perusahaan telah meningkatkan pengguna video dengan bandwith besar.

Akibatnya, jaringan wireless menjadi kelebihan pelanggan dan performa aplikasi melambat. Kondisi ini jelas membuat frustasi pengguna jaringan karena pengalaman penggunanya terganggu, produktivitas menurun, dan dapat mengakibatkan terhambatnya berbagai inisiatif maupun inovasi digital.

"Seiring tumbuhnya kebutuhan eksponensial terhadap konektivitas, Wi-Fi 6E memiliki keuntungan, sebab dengan adanya tujuh channel 160 MHz yang super-luas ditambah bandwidth yang lega di pita frekuensi 6GHz akan menghadirkan konektivitas multi-gigabit dan low-latency yang belum pernah ada sebelumnya," tutur SVP Marketing Wi-Fi Alliance Kevin Robinson, dalam rilisnya, Kamis (3/6/2021).

Menurut data dari 650 Group, adopsi Wi-Fi 6E akan berlangsung cepat dalam beberapa tahun ke depan. 650 Group memperkirakan ada lebih dari 350 juta perangkat yang mendukung 6GHz memasuki pasar pada 2022 dan pertumbuhan unit Wi-Fi 6E Enterprise AP akan mencapai lebih dari 200 persen pada 2022.

Adapun solusi terbaru dari Aruba Wi-Fi 6E adalah bagian dari Aruba ESP (Edge Service Platform). Solusi ini merupakan platform berbasis cloud berkekuatan AI pertama di industri yang didesain untuk menyatukan, melakukan otomasi, dan mengamankan Edge.

Dengan solusi baru Wi-Fi 6E dari Aruba, perusahaan dapat memanfaatkan peningkatan kapasitas, channel yang lebih luas di 6GHz, dan mengurangi gangguan sinyal secara signifikan dengan throughput agregat maksimum 3,9Gbps.

(Dam/Ysl)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya