Liputan6.com, Jakarta - Beberapa waktu lalu, CEO Tesla Elon Musk men-tweet polling di Twitter, isinya meminta pendapat ke warganet, apakah Elon Musk harus menjual saham di Tesla atau tidak.
Elon Musk menyebut dirinya akan memenuhi janji jika sebagian besar pengguna Twitter memilih 'ya'. Dalam polling tersebut dikatakan, saham yang mau dijual Elon Musk adalah 10 persen sahamnya di Tesla. Kurang lebih nilai saham setara dengan USD 25 miliar atau setara Rp 356,1 triliun.
Baca Juga
Pengguna Twitter pun berbicara. Mengutip USA Today, Selasa (9/11/2021), sekitar 58 persen responden Twitter memilih 'ya' untuk polling Elon Musk.
Advertisement
"Banyak dari keuntungan yang belum direalisasikan sebagai sarana penghindaran pajak, jadi saya mengusulkan untuk menjual 10 persen saham Tesla saya," kata Elon Musk, melalui cuitan.
Elon Musk mengatakan, apa pun yang terjadi dirinya akan mematuhi hasil polling warganet.
Dengan cuitan tersebut, tampaknya Elon Musk menanggapi rencana politisi Partai Demokrat AS yang menyarankan agar miliarder membayar pajak khusus. Ada 700 miliarder yang bisa dikenai pajak kekayaan ini, termasuk Elon Musk.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Elon Musk Hanya Punya Saham?
Pajak yang dimaksud dinilai perlu dibayarkan karena keuntungan yang belum direalisasi dari aset mereka, seperti saham.
Sabtu lalu di Twitter, Elon Musk menulis, penjualan saham Tesla menjadi satu-satunya cara baginya untuk membayar pajak, di bawah sistem yang berlaku.
"Sebagai catatan, saya tidak akan mengambil gaji tunai atau bonus dari mana pun. Saya hanya punya saham, jadi satu-satunya cara bagi saya untuk membayar pajak pribadi adalah dengan menjual saham," kata Elon Musk.
Advertisement
Kekayaan Elon Musk
Perlu diketahui, menurut Forbes, Elon Musk memiliki kekayaan dengan total nilai USD 318 miliar, ia juga memiliki 190 juta lembar saham Tesla dengan nilai lebih dari USD 250 miliar.
Dalam polling Twitter tersebut, ada lebih dari 3,5 juta orang ikut serta memberikan pendapat, terkait apakah Elon Musk perlu menjual sahamnya atau tidak.
Senator Wyden mencela polling yang dibuat Elon Musk itu. Dalam pernyataan dia mengatakan, seharusnya menentukan pembayaran pajak bukan dengan cara tersebut (menggelar polling).
"Apakah orang terkaya di dunia membayar pajak atau tidak, tidak bergantung pada hasil jajak pendapat Twitter. Sudah waktunya ada (penarikan) Pajak Penghasilan Miliarder," katanya.
(Tin/Isk)