Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan antariksa Virgin Galactic menyebut 100 orang sudah membeli tiket untuk penerbangan ke luar angkasa suborbital, setelah mereka kembali membuka penjualannya pada Agustus lalu.
Ini berarti, Virgin Galactic sudah memiliki sekitar 700 pemegang tiket untuk perjalanan wisata singkat ke luar angkasa.
Advertisement
Baca Juga
Dilansir The Verge, Kamis (11/11/2021), angka ini 300 lebih sedikit daripada seribu tiket yang diharapkan Virgin Galactic untuk dijual, sebelum memulai penerbangan komersial dengan kendaraannya.
Meski perusahaan yang didirikan Sir Richard Branson itu ingin lebih banyak tiket untuk dijual, mereka mengatakan penjualan tambahan dari kuartal ini lebih baik dari yang diharapkan.
"Kami menjual tiket lebih cepat dari yang kami rencanakan," kata Michael Colglazier, CEO Virgin Galactic, dalam presentasi pendapatan kuartal ketiga perusahaan.
Colglazier menambahkan, strategi penetapan harga yang mereka umumkan di kuartal terakhir 2021 telah diterima dengan baik.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Ada Elon Musk?
Mengutip Engadget, keseratus tiket yang berhasil dijual Virgin Galactic baru-baru ini dihargai lebih mahal hingga mencapai US$ 450 ribu atau sekitar Rp 6,4 miliar. Sebelumnya, harga awal per tiket adalah USD 250 ribu atau sekitar Rp 3,5 miliar.
Perusahaan juga hanya mengizinkan mereka yang melakukan deposit US$ 1.000, yang bisa dikembalikan, untuk membeli tiket wisata ke luar angkasa tersebut.
Awal tahun depan, Virgin Galactic juga akan membuka penjualan tiket yang lebih luas kepada masyarakat yang ingin mengetahui soal informasi penerbangan.
Di antara 700 orang yang sudah memesan kursi untuk penerbangan Virgin Galactic, kabarnya tersisip nama pendiri SpaceX dan Tesla yaitu Elon Musk. Seperti diketahui, SpaceX juga sedang gencar-gencarnya melakukan penerbangan ke luar angkasa.
Virgin Galactic membuka kembali penjualan tiket hanya sebulan setelah perusahaan berhasil menerbangkan Richard Branson, ke tepi luar angkasa dan kembali dengan pesawat mereka VSS Unity pada bulan Juli.
Namun di bulan September, otoritas menyebut bahwa penerbangan Branson telah menyimpang dari jalur penerbangan yang disetujui ketika mereka kembali ke Bumi.
Advertisement
Penundaan Penerbangan
Federal Aviation Administration menangguhkan sementara penerbangan Virgin Galactic sembari melakukan investigas. Namun masalah tampaknya selesai dan perusahaan diizinkan terbang lagi di pertengahan September.
Meski begitu, para konsumen mereka tampaknya belum akan bisa terbang dalam waktu dekat. Unity 23, penerbangan Virgin Galactic berikutnya, dilaporkan tidak akan lepas landas hingga setidaknya pertengahan 2022.
Penundaan tersebut setelah pemasok pihak ketiga "menandai adanya potensi cacat manufaktur dalam komponen sistem aktuasi kontrol penerbangan" yang dipasoknya ke perusahaan.
Penerbangan ini sendiri rencananya akan membawa tiga penumpang Angkatan Udara Italia yang membayar untuk mempelajari efek gaya berat mikro.
Virgin Galactic memilih untuk menunda penerbangan dan melakukan inspeksi armadanya untuk melihat apakah ada cacat pada kendaraannya.
Bersamaan dengan VSS Unity, Virgin Galactic meluncurkan kendaraan lain, VSS Imagine, pada bulan Maret, dan perusahaan sedang mengerjakan kendaraan lain yang disebut VSS Inspire.
Kemudian pada bulan Oktober, perusahaan mengumumkan bahwa mereka tidak akan melanjutkan operasi penerbangan komersial hingga akhir tahun 2022, karena peningkatan komprehensif kendaraan perusahaan.
Sementara itu, VSS Imagine tidak akan mencoba penerbangan luncur pertamanya hingga awal 2023.
(Dio/Ysl)