Liputan6.com, Jakarta - Pesawat luar angkasa SpaceShipTwo milik Virgin Galactic tampaknya tak bisa terbang untuk sementara, usai larangan yang dikeluarkan oleh Federal Aviation Administration (FAA).
Mengutip Independent, Minggu (5/9/2021), pesawat yang membawa pendiri Virgin Galactic Richard Branson beserta kru tersebut dikabarkan menyimpang dari wilayah udara yang disetujui saat kembali ke Bumi pada misi 11 Juli lalu.
Advertisement
Baca Juga
FAA mengatakan, Virgin Galactic tidak bisa menerbangkan kembali SpaceShipTwo hingga regulator penerbangan Amerika Serikat itu menyetujui laporan akhir investigasi atau menyatakan masalah itu tak mempengaruhi keselamatan publik.
The New Yorker melaporkan, investigasi dilakukan karena pilot pesawat luar angkasa tersebut telah diperingatkan dengan lampu peringatan merah dan kuning selama penerbangan tersebut.
Lampu menunjukkan pesawat tidak naik cukup vertikal untuk meluncur bebas kembali ke Bumi, dengan momentum yang cukup untuk mendarat dan itu diklaim menyimpang keluar dari Air Traffic Control saat kembali.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tanggapan Virgin Galactic
Sumber menyebutkan, penerbangan yang akhirnya mendarat dengan selamat usai mencapai ketinggian 50 mil di atas permukaan Bumi itu, harusnya dibatalkan usai lampu peringatan di kokpit padam.
Mengutip Tech Crunch, FAA mengatakan penyimpangan itu terjadi selama total 1 menit 41 detik.
Sementara itu, juru bicara Virgin Galactic mengatakan perusahaan telah bekerja dengan FAA untuk menyelidiki hal tersebut.
"Kami menganggap ini serius dan saat ini sedang menangani penyebab masalah dan menentukan bagaimana mencegah hal ini terjadi pada misi masa depan," kata Virgin Galactic.
Advertisement
Nasib Penerbangan Komersial Virgin Galactic
Mereka menambahkan, meski lintasan utama mereka menyimpang dari rencana awal, namun itu adalah jalur penerbangan yang terkontrol dan disengaja, yang memungkinkan Unity 22 berhasil mencapai ruang angkasa dengan aman dan mendarat secara aman di New Mexico.
"Penumpang dan awak kapal tidak pernah berada dalam bahaya apa pun sebagai akibat dari perubahan lintasan ini, dan kapal tidak pernah melakukan perjalanan di atas pusat populasi mana pun atau menyebabkan bahaya bagi publik," mereka menambahkan.
Hingga investigasi lengkap, kejadian ini mungkin membuat Virgin Galactic harus menunda penerbangan ke luar angkasa komersial pertamanya yang rencananya mulai di bulan September.
Rencananya, penerbangan tersebut akan mengirim anggota Angkatan Udara Italia dan Dewan Riset Nasional ke tepian ruang angkasa, untuk mempelajari efek transisi ke gaya berat mikro pada tubuh manusia.
(Gio/Ysl)