Liputan6.com, Jakarta - Tim peneliti keamanan siber mendapati sebuah spyware baru Android yang memiliki kemampuan serupa dengan software Pegasus milik NSO Group beredar di internet.
Diberi nama PhoneSpy, software berkemampuan mata-matai aktivitas pengguna Android tersebut ternyata menargetkan warga Korea Selatan.
Baca Juga
Tanpa sepengetahuan korbannya, pelaku kejahatan menyamarkan PhoneSpy sebagai aplikasi resmi dan memberikan akses kepada penjahat untuk mencuri data yang tersimpan di smartphone.
Advertisement
Selain itu, PhoneSpy ini juga dapat memberikan kontrol secara penuh atas perangkat yang telah terinfeksi, sebagaimana dikutip dari laporan Zimperium zLabs via ThreatPost, Sabtu (13/11/2021).
Zimperium juga menyebutkan, pelaku mempersenjatai PhoneSpy dengan kemampuan serupa dengan spyware Pegasus buatan NSO Group.
Namun, tim peneliti masih belum mengetahui secara pasti kenapa pelaku kejahatan menargetkan pengguna di Korea Selatan. Juga apakah diantara korban tersebut pengguna profil kenamaan atau warga umum.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pegasus Spyware
Diketahui, Pegasus merupakan spyware buatan NSO Group yang berbasis di Israel. Pekan lalu, perusahana ini telah resmi masuk ke dalam daftar hitam pemerintah AS.
Alasannya, spyware Pegasus ini terkait dengan serangan siber terhadap para aktivis, dan pekerja LSM.
Namun, tidak jelas dari laporan Zimperium siapa yang berada di balik PhoneSpy dan apakah itu dijual secara komersial.
Advertisement
Lebih Bahaya dari Spyware Pegasus?
Lebih lanjut, tim peneliti menegaskan spyware ini berpotensi lebih berbahaya daripada Pegasus.
"PhoneSpy bersembunyi di depan mata, menyamar sebagai aplikasi biasa dengan tujuan mulai dari belajar yoga hingga menonton TV dan video, atau menjelajahi foto,” tulis peneliti Zimperium, Aazim Yaswant dalam posting tersebut.
Fitur PhoneSpy termasuk mencuri data, menguping pesan dan melihat gambar yang disimpan di telepon. Sejauh ini, Zimperium telah mengidentifikasi 23 aplikasi yang diam-diam mengandung spyware.
Aplikasi Android berbahaya ini dirancang untuk berjalan diam-diam di latar belakang, terus-menerus memata-matai korbannya tanpa menimbulkan kecurigaan,” tulis Yaswant.
Diyakini, aktor jahat yang bertanggung jawab atas PhoneSpy telah mengumpulkan sejumlah besar informasi pribadi dan perusahaan tentang korban mereka, termasuk komunikasi dan foto pribadi.
(Ysl/Isk)