Ericsson: Jaringan 5G Bakal Jangkau 2 Miliar Orang pada Akhir 2021

Selain itu, Ericsson memprediksi, jaringan 5G akan menjangkau 2 miliar orang pada akhir 2021 dengan langganan sebesar 660 juta pelanggan.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 17 Des 2021, 19:00 WIB
Diterbitkan 17 Des 2021, 19:00 WIB
Jaringan HP 4G dan 5G
Ilustrasi Foto Jaringan Telpon Seluler atau HP 4G dan 5G. (iSrockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Laporan Ericsson mengungkap, trafik data seluler meningkat hampir 300 kali lipat dari 2011. Tahun 2011 adalah tahun pertama Ericsson menerbitkan laporan Ericsson Mobility Report.

Temuan ini didasari atas data jaringan terkini dan terdahulu yang digabungkan dalam Ericsson Mobility Report November 2021 edisi 10 tahun. Laporan ini meninjau beberapa tren utama dan peristiwa dalam telekomunikasi selama 10 tahun terakhir serta mengungkap perkiraan terbaru menuju 2027.

Laporan Ericsson juga mengungkap, 5G akan menjadi generasi seluler tercepat. Diperkirakan ada hampir 660 juta langganan 5G hingga akhir 2021.  Peningkatan ini disebabkan oleh semakin tingginya permintaan dari perkiraan semula di Tiongkok dan Amerika Utara, yang sebagian didorong oleh penurunan harga perangkat 5G.

Ericsson menyebut, ada 98 juta pelanggan 5G secara global pada kuartal III 2021, dibandingkan 48 juta langganan baru 4G pada periode yang sama, saat kehadirannya.

Pada akhir 2021, Ericsson memperkirakan jaringan 5G akan menjangkau lebih dari 2 miliar orang. Berdasarkan perkiraan terbaru, 5G telah berada di jalur yang tepat untuk menjadi teknologi akses seluler yang dominan secara global berdasarkan jumlah langganan pada 2027.

Saat ini, 5G diperkirakan akan mencakup sekitar 50 persen dari langganan seluler di seluruh dunia. Angka ini sebanding dengan 75 persen dari penduduk dunia dan merepresentasikan 62 persen trafik data  smartphone di seluruh dunia.

Executive Vice President and Head of Networks Ericsson Fredrik Jejdling mengatakan, “Komunikasi seluler telah memberikan dampak luar biasa pada masyarakat dan bisnis selama sepuluh tahun terakhir."

Menurutnya, ketika memprediksi apa yang terjadi pada 2027, jaringan seluler akan menjadi lebih integral. Mirip dengan bagaimana pengguna saling kita berinteraksi, beraktivitas, dan bekerja.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Implementasi 4G dan Dampaknya

Jaringan HP 4G dan 5G
Ilustrasi Foto Jaringan Telpon Seluler atau HP 4G dan 5G. (iSrockphoto)

"Ericsson Mobility Report terbaru kami menunjukkan bahwa laju perubahan semakin cepat dan teknologi memainkan peranan penting," katanya.

Sekadar kilas balik, sejak 2011 implementasi jaringan 4G LTE menjadi sangat penting dalam menghasilkan 5,5 miliar koneksi smartphone baru di seluruh dunia. Laporan Ericsson juga mengungkap, 4G juga berkontribusi pada ketersediaan market dengan lebih dari 20.000 model perangkat 4G berbeda.

Sementara terkait 5G, laporan Ericsson tersebut menunjukkan siklus hidup teknologi perangkat 5G yang jauh lebih awal. Saat ini, handset 5G saat ini menyumbang 23 persen dari volume global jika dibandingkan dengan 8 persen handset 4G pada titik lifecycle yang sama.

Hal ini membantu mendorong pertumbuhan eksponensial trafik data seluler. Trafik data jaringan seluler meningkat 42 persen year-on-year (YoY) pada kuartal III 2021, dengan capaian sekitar 78EB (Exabyte), termasuk trafik yang dihasilkan oleh layanan Fixed Wireless Access (FWA).

Pada kuartal III, terdapat lebih banyak data traffic seluler dihasilkan dibandingkan dengan keseluruhan trafik data seluler yang dihasilkan hingga akhir 2016. Perkiraan baru mengungkapkan bahwa total trafik data jaringan seluler kemungkinan akan mencapai 370EB pada akhir 2027.

Koneksi FWA diperkirakan akan tumbuh hampir tiga kali lipat – dari 88 juta pada akhir 2021 menjadi sekitar 230 juta pada 2027. Hampir setengah dari koneksi ini diperkirakan akan disalurkan melalui jaringan 5G.

Langganan Seluler di Indonesia

Xiaomi
Xiaomi resmi mengumumkan kehadiran Redmi Note 10 5G edisi khusus Muklay. (Ist.)

Ericsson mencatat, jumlah langganan seluler di Asia Tenggara dan Oseania telah melebihi 1,1 miliar, di mana Indonesia berada di urutan kedua secara global berdasarkan net additions selama kuartal III 2021.

Indonesia mencatat net additions sebesar 23 juta selama kuartal tersebut. Langganan 5G di Asia Tenggara diperkirakan akan mencapai hampir 15 juta pada akhir tahun 2021 dan tumbuh positif selama beberapa tahun ke depan, dengan perkiraan total sekitar 560 juta pada tahun 2027.

Asia Tenggara dan Oseania akan mengalami peningkatan trafik data per smartphone tercepat secara global, mencapai 46GB per bulan pada tahun 2027, dengan pertumbuhan tahunan majemuk (Compound Annual Growth Rate, CAGR) 34 persen.

Total trafik data seluler akan tumbuh sesuai dengan data tersebut, pada CAGR 39 persen, mencapai 46EB per bulan, didorong oleh pertumbuhan berkelanjutan dalam langganan 4G dan penyerapan 5G di pasar tempat 5G diluncurkan.

Head of Network Solutions Ericsson Indonesia, Ronni Nurmal, mengatakan pada fase awal pengenalannya di Indonesia, 5G memungkinkan penyedia layanan untuk memberikan pengalaman broadband seluler yang lebih baik kepada konsumen dan meningkatkan kapasitas jaringan untuk mengelola trafik data yang terus meningkat.

"Seiring berjalannya waktu, kami berharap akan munculnya 5G use cases baru yang inovatif pada bidang 5G untuk bisnis dan IoT use cases," katanya.

Ia pun mengatakan, Ericsson menantikan kesempatan untuk dapat bekerja sama dengan penyedia layanan komunikasi dalam memberikan pengalaman 5G terbaik bagi konsumen Indonesia. Dengan kerja sama ini, Ericsson juga mendukung agenda pemerintah menuju digitalisasi layanan dan memungkinkan Industri 4.0 di Tanah Air.

(Tin/Isk)

Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia

Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia
Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya