Liputan6.com, Jakarta Firma riset pasar International Data Corporation (IDC) merilis laporan untuk pengiriman smartphone di seluruh dunia pada kuartal empat (Q4) tahun 2021 sekaligus untuk tahun lalu.
Dalam laporannya, IDC menyebutkan pengiriman smartphone di dunia menurun secara year-on-year pada Q4 2021. Namun, pengiriman selama satu tahun penuh masih tumbuh berkat paruh pertama yang kuat.
Baca Juga
Data awal dari Worldwide Quarterly Mobile Phone Tracker IDC, total ada 362,4 juta ponsel yang dikirimkan selama kuartal liburan (Q421), yang turun 3,2 persen dari tahun ke tahun, meski lebih baik dari perkiraan.
Advertisement
Mengutip laman resminya, Rabu (2/2/2022), IDC melaporkan secara tahunan, pasar tumbuh 5,7 persen di tahun 2021 dengan pengiriman 1,35 miliar smartphone.
Untuk kuartal liburan, Apple berhasil meraih posisi pertama di atas Samsung dengan pengiriman terbesar dengan 84,9 juta unit atau 23,4 persen dari total pasar.
Di bawahnya secara berurutan adalah Samsung (19 persen), Xiaomi (12,4 persen), Oppo (8,3 persen), Vivo (7,8 persen), dan lain-lain (29,1 persen).
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Samsung Kuasai Pasar di 2021
Namun untuk data selama setahun, Samsung menjadi vendor dengan pengiriman ponsel terbesar di 2021 dengan 272 juta pengiriman atau 20,1 persen dari total pangsa pasar.
Di bawahnya terdapat Apple yang memiliki 235,7 juta pengiriman atau 17,4 persen, diikuti Xiaomi (14,1 persen), Oppo (9,9 persen), Vivo (9,5 persen), sementara merek lainnya mencapai 29,1 persen.
Ryan Keith, Vice President dari Worldwide Mobile Device Tracker IDC mengatakan, paruh kedua 2021 gagal memenuhi ekspektasi dengan volume turun 4,5 persen dibandingkan paruh kedua 2020.
Advertisement
Bertumbuh di 2022
Keith mengatakan, rantai pasokan dan kekurangan komponen mulai berdampak berarti pada pasar smartphone saat memasuki paruh kedua tahun tersebut.
"Dan ini terus berlanjut hingga kita memasuki tahun 2022," kata Keith melanjutkan.
Keith mengatakan, diperkirakan tantangan pasokan dan logistik terus berlanjut hingga paruh pertama 2022.
"Tetapi saat ini kami yakin kita akan kembali ke pertumbuhan pada kuartal kedua dan paruh kedua tahun 2022," ucap Keith.
Menurutnya, permintaan masih kuat di banyak pasar. Selain itu di beberapa pasar, IDC melihat ada peningkatan minat konsumen pada 5G dan faktor bentuk yang baru misalnya pada perangkat yang bisa dilipat.
(Dio/Isk)
Infografis Duel Pasar Smartphone Tiongkok Vs Lokal
Advertisement