Liputan6.com, Jakarta - WhatsApp kini memungkinkan pengguna untuk memutar pesan suara sembari membuka chat dari orang lain. Update fitur baru WhatsApp ini berdasarkan pada versi terbaru aplikasi di platform iOS, yakni WhatsApp 22.4.75.
Mengutip Times of India, Jumat (18/2/2022), setelah memasang update baru, pengguna bisa memutar pesan suara WhatsApp meski telah keluar dari chat si pengirim pesan suara.
Baca Juga
Saat pengguna telah meninggalkan chat, setelah memutar pesan suara, pengguna bisa melihat audio player di bagian atas layar.
Advertisement
Audio player alias pemutar suara tersebut akan memperlihatkan nama pengirim pesan bersama dengan sejumlah opsi. Misalnya untuk tombol play/pause atau tombol cancel.
Sekadar informasi, sebelumnya pesan suara yang diterima di WhatsApp biasanya terhenti ketika pengguna keluar dari chat WhatsApp, kembali ke daftar chat, atau membuka pesan dari orang lain.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Baru ada untuk Pengguna iOS
Pihak WhatsApp telah menguji coba fitur ini sejak bulan Januari lalu, pada versi beta tester. Kini, fitur tersebut baru tersedia untuk para pengguna WhatsApp di iOS dan masih dalam pengembangan untuk pengguna Android.
Berdasarkan laporan sebelumnya dari WABetaInfo, WhatsApp juga mengubah cara pengguna iPhone mendapatkan notifikasi.
Laporan terbaru mengungkap, pengguna iPhone bakal segera bisa melihat gambar profil si pengirim pesan ketika notifikasi pesan masuk.
Menurut screenshot yang dibagikan, fitur baru itu akan mengizinkan pengguna melihat gambar kecil si pengirim pesan pada notifikasi ketika pengguna menerima pesan dari individu atau Grup.
Advertisement
Tim WhatsApp Dibilang Tak Kompeten
Terlepas dari berbagai fitur barunya, tim teknis WhatsApp belum lama ini dianggap tidak kompeten oleh bos Telegram, Pavel Durov. Bukan tanpa sebab, Pavel Durov menganggap tim teknis WhatsApp tak kompeten karena gagal menangani berbagai masalah keamanan di aplikasi chatting tersebut.
"Telegram, aplikasi yang jauh lebih canggih (dibanding WhatsApp), tidak pernah ada masalah-masalah keamanan dengan tingkat keparahan seperti itu," kata Pavel Durov dalam pernyataan yang dia bagikan di Durov Channel di Telegram.
Pernyataan Pavel Durov ini merupakan tanggapannya tentang laporan dari Forbes yang menyebut ada perusahaan bernama Boldend yang berhasil 'meretas' WhatsApp lewat celah keamanan di aplikasi tersebut.
Pavel Durov dalam tanggapannya juga menyebut, sejak pengembangan aplikasi WhatsApp, layanan tersebut tidak aman.
"Sejak pembuatan WhatsApp, hampir tidak ada momen di mana (WhatsApp) aman. Setiap beberapa bulan, peneliti menemukan masalah keamanan baru di aplikasi," tutur dia.
(Tin/Ysl)
Infografis Tentang WhatsApp
Advertisement