Liputan6.com, Jakarta - Video yang menampilkan 'cara meretas akun WhatsApp seseorang' viral di TikTok. Video yang diunggah oleh akun @lyanasyg itu menampilkan bagaimana cara meretas akun WhatsApp seseorang melalui menu 'Hubungi Kami'.
Terkait video itu WhatsApp menegaskan bahwa video yang diunggah sejak seminggu lalu itu tidak benar atau misinformasi.
Baca Juga
"Rumor ini tidak benar. WhatsApp berkomitmen untuk melindungi privasi pesan pribadi dan keamanan pengguna, sehingga kami tidak akan membangun fitur yang membahayakan komitmen tersebut," kata Juru Bicara WhatsApp kepada Tekno Liputan6.com via email, Kamis (17/3/2022).
Advertisement
WhatsApp menjelaskan, menu 'Hubungi Kami' yang ditampilkan dalam video adalah cara bagi pengguna untuk menghubungi WhatsApp, berbagi, dan menjelaskan masalah yang mungkin mereka miliki di dalam aplikasi.
"Dengan demikian, pengguna dapat menerima dukungan di dalam aplikasi dengan masuk ke Pengaturan/Setelan > Bantuan > Hubungi Kami," papar WhatsApp melanjutkan
Saat pengguna menghubungi kami dengan pertanyaan, Tim Dukungan WhatsApp dapat berkomunikasi dengan pengguna melalui email atau di utas obrolan.
Perlu dicatat, Tim Dukungan WhatsApp hanya akan menghubungi kamu dari alamat email dengan akhiran @support.whatsapp.com atau @in.whatsapp.com.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Â
Â
Komentar Warganet
Terkait video misinformasi itu banyak warganet yang berkomentar. Kebanyakan dari mereka yang sudah melakukan video tutorial di atas mengaku malah masuk ke grup centang hijau.
"Malah ada grup centang ijo," tulis seorang warganet.
"Lah, kok malah masuk grub centang ijo," timpal yang lainnya.
Bisa dipastikan bahwa itu adalah akun tim Dukungan WhatsApp resmi, yang ditandai dengan tanda centang hijau terverifikasi dan menggunakan nomor telepon yang diawali dengan +1-5517868.
"Jika Anda menerima pesan dari akun yang tidak memiliki tanda centang hijau atau nomor telepon yang dimulai dengan angka berbeda, namun mengklaim sebagai WhatsApp, kemungkinan ini adalah penipuan. Mohon jangan membalas pesan dan harap laporkan atau blokir nomor tersebut," tulis WhatsApp di laman Tim Dukungan resminya.
Â
Advertisement
Pesan WhatsApp Cuma Akan Bisa Di-forward Satu Kali
Di sisi lain, WhatsApp kian mempersulit penyampaian pesan yang mungkin berisi informasi berbahaya atau menyesatkan.
Dalam pembaruan yang akan datang, WhatsApp menetapkan batasan baru tentang berapa kali kamu dapat meneruskan (forward) pesan.
Menurut WABetaInfo, seperti dikutip dari The Sun, Senin (14/3/2022), dalam versi beta baru-baru ini untuk aplikasi versi Android, WhatsApp mencegah pengguna agar tidak mem-forward pesan ke lebih dari satu obrolan grup.
Jika kamu ingin meneruskan teks ke obrolan kedua atau ketiga, kamu harus memilihnya dan meneruskannya lagi.
"Ketika sebuah pesan ditandai sebagai diteruskan, tidak mungkin lagi meneruskannya ke lebih dari satu obrolan grup pada satu waktu," tulis WABetaInfo.
WABetaInfo menambahkan bahwa batas baru saat ini diluncurkan untuk penguji beta dan akan diaktifkan untuk semua pengguna aplikasi pesan ini dalam beberapa hari ke depan.
Basmi Hoaks
Ini bukan kali pertama WhatsApp menindak konten yang diteruskan dalam upaya untuk membasmi hoaks.
Pada Maret 2019, aplikasi obrolan ini menambahkan label yang secara otomatis menunjukkan kalau sebuah pesan telah diteruskan.
Setahun kemudian, batasan berapa kali pesan dapat diteruskan diperkenalkan untuk membendung gelombang berita palsu yang menyebar di aplikasi saat merebaknya pandemi Covid-19.
Ribuan pengguna membaca pesan dari sumber tak jelas secara luas tentang penyebab virus mematikan dan meneruskannya ke kontak mereka.
Â
Advertisement
Fitur Beta
Saat WhatsApp menguji alat dan pengaturan baru, perusahaan meluncurkannya ke sekelompok kecil orang sebagai bagian dari pengujian (beta).
Beberapa situs web, seperti WABetaInfo, adalah anggota program beta WhatsApp. Artinya, mereka dapat mengetahui fitur-fitur WhatsApp yang akan datang, jauh sebelum dirilis ke pengguna biasa.
Perlu diingat bahwa fitur yang muncul dalam versi beta tidak berarti fitur tersebut akan dirilis secara umum.
Namun, versi awal aplikasi umumnya merupakan barometer yang baik, terkait apa yang diharapkan pengguna untuk mendarat di aplikasi dalam beberapa bulan mendatang.
Infografis Cek Fakta: Kumpulan Hoaks Seputar Covid 19 terbaru yang beredar di WhatsApp
Advertisement