Ukraina Pakai Teknologi Pengenalan Wajah untuk Kenali Tentara Rusia yang Meninggal

Ukraina menggunakan teknologi pengenalan wajah untuk mengenali tentara Rusia yang meninggal dunia dalam bertugas.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 26 Mar 2022, 15:00 WIB
Diterbitkan 26 Mar 2022, 15:00 WIB
Satu Bulan Invasi Rusia ke Ukraina, Tiga Juta Orang Mengungsi
Reaksi Natali Sevriukova di samping rumahnya menyusul serangan roket di kota Kyiv, Ukraina, 25 Februari 2022. Tepat pada hari ini, Kamis, 24 Maret 2022, invasi Rusia ke Ukraina sudah terhitung genap satu bulan penuh. (AP Photo/Emilio Morenatti)

Liputan6.com, Jakarta - Tentara Ukraina dikabarkan menggunakan teknologi pengenalan wajah untuk mengenali tentara Rusia yang meninggal dunia saat perang kedua negara.

Rupanya, Ukraina memakai foto tentara Rusia yang meninggal dunia dan mengunggahnya ke software pengenalan wajah untuk dicocokkan dengan foto yang ada di media sosial.

Mengutip Gizchina, Sabtu (26/3/2022), software pengenalan wajah ini mendapatkan kecocokan identitas dari database miliaran gambar yang ada di media sosial. Jika ada kecocokan, software akan menemukan keluarga atau teman almarhum.

Setelah itu, Ukraina akan memberi tahu ke keluarga almarhum bahwa tentara Rusia tersebut menjadi korban perang Ukraina dan Rusia.

Ukraina menggunakan strategi pengenalan wajah untuk menginformasikan temuannya ke Rusia. Upaya ini juga menjadi langkah menginformasikan ke Rusia bahwa Ukraina juga punya akses terbatas ke media dan informasi yang tidak dikontrol oleh Rusia.

Wakil Perdana Menteri sekaligus Kepala Kementerian Transformasi Digital Ukraina, Mykhailo Fedorov, menginformasikan kabar ini melalui akun Telegramnya.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Pakai Software Milik Perusahaan AS

Ilustrasi facial recognition, pengenalan wajah
Ilustrasi facial recognition, pengenalan wajah. Kredit: Teguhjatipras via Pixabay

Sebelumnya beberapa minggu lalu, penyedia pengenalan wajah di New York, Clearview AI, menawarkan layanan mereka ke Ukraina. Teknologi ini memiliki tujuan yang sama, yakni pengenalan orang.

Fedorov tidak menjelaskan detail cara kerja teknologi tersebut. Namun, departemennya mengkonfirmasi, teknologi pengenalan wajah itu milik Clearview AI. Perusahaan ini dikabarkan menyediakan layanan gratisan untuk mendukung Ukraina. 

Terlepas dari itu, sekitar seminggu lalu, Clearview AI dan teknologi pengenalan wajah dikritik habis-habisan. Penegak hukum AS mengecam penggunaannya oleh pemerintah federal.

Disebutkan, teknologi tersebut telah menargetkan etnis kulit hitam, coklat, dan Asia secara tidak proporsional. Tidak hanya itu, pemerintah juga memperlihatkan kemungkinan ancaman privasi yang ditimbulkan software pengenalan wajah itu.

Lebih Bisa Diterima Ketimbang Untuk Kenali Kriminal

Pengenalan Wajah
Teknologi pengenalan wajah (facial recognition). (Doc: Cisco)

Namun perlu dicatat, penggunaan softwate pengenal wajah di Ukraina ini berbeda dengan pemakaiannya di AS. Di mana, di AS tujuan penggunaan adalah untuk mengidentifikasi tersangka kriminal.

Sementara, Ukraina memakai teknologi pengenal wajah untuk mengidentifikasi tentara Rusia yang sudah gugur.

Teknologi ini juga bisa menjadi cara untuk melukai sentimen internal rakyat Rusia. Pasalnya tidak semua orang Rusia setuju dengan peperangan.

Terlepas dari itu, rakyat Rusia kini terus menerus terkena dampak akibat sanksi yang dijatuhkan negara-negara lain terhadap Rusia. Tidak hanya karena sanksi, belum lama ini kelompok hacker anonymous meretas Bank Sentral Rusia yang menyebabkan ketidaknyamanan pula bagi warga.

(Tin/Isk)

Infografis Rusia Vs Ukraina, Ini Perbandingan Kekuatan Militer

Infografis Rusia Vs Ukraina, Ini Perbandingan Kekuatan Militer. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Rusia Vs Ukraina, Ini Perbandingan Kekuatan Militer. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya