Liputan6.com, Jakarta - Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) Merauke-Timika putus dan menyebabkan gangguan telekomunikasi pada masyarakat yang berada di wilayah Papua.
Selama pemulihan jaringan kabel laut Merauke-Timika, Kemkominfo dan Telkom Indonesia memprioritaskan layanan telekomunikasi voice dan internet.
Baca Juga
Menkominfo Johnny G. Plate pun mengimbau masyarakat yang berada di wilayah Papua untuk memanfaatkan jaringan telekomunikasi untuk kepentingan prioritas terlebih dahulu.
Advertisement
"Kemkominfo dan PT Telkom akan menyiapkan ini untuk kebutuhan-kebutuhan yang spesifik, sehingga layanan telekomunikasi tetap berlangsung dengan baik, walaupun tidak sebesar seperti yang disediakan melalui jaringan tulang punggung," kata Johnny, dalam Konferensi Pers tentang Progress Penyelesaian Gangguan SKKL Telkom Segmen Merauke-Timika.
Johnny menegaskan, agar pemenuhan layanan telekomunikasi prioritas tidak ditafsirkan sepihak dengan landasan yang tidak tepat.
"Ini adalah bagian dari keterbukaan dan dengan tujuan agar jangan sampai informasi berkembangkan tidak beraturan atau tidak dengan dasar yang benar," kata Johnny.
Johnny pun menyatakan, pihaknya tetap memantau kualitas layanan telekomunikasi di kawasan Papua agar bisa memenuhi kebutuhan masyarakat sampai pemulihan dilakukan.
"Karena ini jaringan tulang punggung pita lebar untuk mentransmisikan data yang besar, begitu terjadi gangguan, kita hanya bisa memanfaatkan satelit dan kapasitas yang tersisa jumlahnya terbatas," tutur Johnny.
Ia mengharapkan, masyarakat di lokasi terdampak bisa memanfaatkan layanan telekomunikasi untuk kebutuhan prioritas. Kemkominfo, kata Johnny, telah menyiapkan jaringan untuk kebutuhan spesifik agar layanan telekomunikasi tetap berlangsung dengan baik.
"Walaupun (kapasitas yang disediakan) tidak sebesar dari jaringan tulang punggung, masyarakat setempat kami sampaikan agar selama terjadinya gangguan ini memanfaatkan bandwidth untuk kepentingan prioritas terlebih dahulu," katanya.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
**Pantau arus mudik dan balik Lebaran 2022 melalui CCTV Kemenhub dari berbagai titik secara realtime di tautan ini
Pantau Layanan
Untuk menjaga kualitas layanan telekomunikasi di seluruh Indonesia, Kemkominfo memiliki Pusat Monitoring dan Surveillance System yang digunakan untuk memantau kualitas layanan telekomunikasi seluruh Indonesia.
"Usaha untuk menjaga jaringan-jaringan utama telekomunikasi Indonesia dari waktu ke waktu menjadi perhatian utama. Selalu tersedia satuan-satuan tugas demi menjaga layanan telekomunikasi," katanya.
Johnny menyatakan saat ini Kemkominfo mengoperasikan tiga perangkat untuk memantau Quality of Service (QoS) dan Quality of Experience (QoE) layanan telekomunikasi.
“Hidup dan matinya sinyal bisa dipantau, selain itu lewat BLU BAKTI Kemkominfo juga memantau layanan akses internet dari satelit dan BTS yang telah dibangun. Hal itu akan membantu penanganan gangguan infrastruktur telekomunikasi di Indonesia,” katanya.
Dipantau Sejak Awal
Plt. Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kementerian Kominfo, Ismail menjelaskan pemantauan gangguan SKKL Merauke-Timika juga telah berlangsung sejak awal.
“Sejak terjadinya gangguan, kami telah melakukan monitoring dan berkoordinasi dengan PT Telkom Indonesia dan Telkomsel,” ungkapnya.
Ismail menyebut, pengaturan prioritas layanan telekomunikasi selama pemulihan setelah gangguan juga telah dikoordinasikan dengan PT Telkom Indonesia.
“Backup link dapat melayani voice 100 persen agar komunikasi voice dari dan ke Papua tidak terganggu. Untuk IP TV, 10 channel sejak tanggal 28 Maret 2022. Kemudian VPN-IP 100 persen, Astinet 100 persen karena disiapkan 5 sirkuit implementasi, dan Indihome serta Telkomsel secara selektif. Semuanya dikoordinasikan dan untuk menjaga melalui surveillance lewat Kemkominfo,” katanya.
Advertisement
Target Perbaikan Kabel Laut yang Putus
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate melaporkan, telah terjadi dua kali gangguan pada fiber optic di Indonesia dalam beberapa pekan terakhir.
"Yang pertama adalah terhadap SKKL (Sistem Komunikasi Kabel Laut) Jakarta-Surabaya, itu juga putus," kata kata Johnny dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (10/5/2022).
Meski begitu, Johnny menyebut PT. Telkom sudah secara sigap melakukan perbaikan jaringan SKKL Jakarta-Surabaya tersebut dan selesai pada tanggal 6 Mei 2022 lalu.
"Sehingga layanan telekomunikasi jaringan tulang punggung, data yang besar-besar dapat tetap terjaga dengan baik," kata Menkominfo menambahkan.
Lalu, terdapat gangguan lain pada SKKL dari Merauke sampai ke Timika. "Gangguan ini sedang dilakukan mitigasi apa penyebabnya," kata Menkominfo.
Johnny menjelaskan, mengingat kejadiannya terjadi di laut, untuk melakukan perbaikan jaringan dibutuhkan segera pengerahan kapal. "Saat ini sangat terbatas jumlah kapal Indonesia yang punya kemampuan untuk menggelar jaringan fiber optic di laut," kata Johnny.
Pada perbaikan SKKL Jakarta-Surabaya, kapal yang digunakan adalah DPL atau Cable Ship DPL, yang setelah melaksanakan tugasnya, kata Johnny, harus melakukan pengisian bahan bakar ulang, pengecekan, serta kesiapan yang baru.
Kapal Berlayar ke Batam-Merauke
"Sehingga kapal harus berlayar ke Batam untuk kelengkapan dan menyiapkan kesiapannya," Menkominfo Johnny G. Plate berujar.
Johnny mengatakan, setelah dari Batam, kapal tersebut baru akan berangkat ke Merauke untuk perbaikan jaringan kabel laut Merauke-Timika yang diharapkan akan selesai pada tanggal 26 Mei 2022.
Herlan Wijanarko, Direktur Network & IT Solution Telkom mengungkapkan, kapal yang digunakan saat ini akan berangkat ke Merauke pada tanggal 11 Mei 2022, usai memenuhi segala kebutuhannya di Batam.
"Karena kapal ini sekitar 9 knot, tanggal 21 akan sampai di Dobo, transit, dan kemudian satu malam untuk custom pelabuhan dan akan langsung ke lokasi kira-kira sehari," ujar Herlan dalam kesempatan yang sama.
Herlan mengatakan, kapal akan memulai perbaikan pada tanggal 23 di area Merauke, apabila cuaca dan angin mendukung. "Kalau cuaca lancar, angin mendukung, karena ini faktor alam, dalam tiga hari secara rencana ini akan bisa diselesaikan," ujarnya.
Johnny lebih lanjut menjelaskan, pada saat putusnya kabel tersebut, kapasitas kebutuhan trafik Merauke-Timika diperkirakan sebesar 42 GB.
(Tin/Ysl)
Advertisement