Feature Phone Masih Laku di Amerika Serikat, Apa Alasannya?

Menurut laporan Counterpoint Research, feature phone masih memiliki tempat di pasar karena tiga hal, yaitu keterjangkauan, kesederhanaan, dan ketangguhannya yang menarik bagi berbagai basis konsumen.

oleh M Hidayat diperbarui 07 Jul 2022, 17:30 WIB
Diterbitkan 07 Jul 2022, 17:30 WIB
Indosat Ooredoo
Model memegang Hape Online - 4G Smart Feature Phone. (Liputan6.com/ Mochamad Wahyu Hidayat)

Liputan6.com, Jakarta - Feature phone meraup pangsa rata-rata sebesar 2 persen di pasar Amerik Serikat dan angka pengapalannya pun masih konsisten.

Menurut laporan Counterpoint Research, feature phone masih memiliki tempat di pasar karena tiga hal. Ketiga hal itu adalah keterjangkauan, kesederhanaan, dan ketangguhannya yang menarik bagi berbagai basis konsumen.

Meskipun smartphone menjadi semakin lebih terjangkau dari sisi harga, mereka belum menandingi kesederhanaan dan daya tahan yang ditawarkan oleh feature phone.

Smartphone menjadi populer dan berkembang lebih cepat dengan sejumlah fitur terbaru. Meskipun sepertinya semua orang di AS memiliki smartphone, ada basis konsumen yang tidak tertarik dengan spesifikasinya atau tidak bisa memahami tata letak smartphone.

Konsumen seperti itu masih memilih tata letak feature phone sederhana yang cukup bagi mereka untuk sekadar melakukan panggilan telepon dan mengirim pesan SMS.

Basis konsumen untuk feature phone biasanya adalah sebagai berikut:

  • Pekerja di lapangan yang membutuhkan telepon tangguh, jika terjadi kerusakan, seperti di sektor pertanian, pertambangan, konstruksi, dll.
  • Burner phone untuk mencegah pelacakan dari aparat berwenang--umum digunakan oleh kriminal.

Namun, ada juga kasus penggunaan yang lebih baru untuk feature phone. 

Feature Phone sebagai Perangkat Kedua

Beberapa konsumen mungkin menggunakan ponsel ini sebagai perangkat kedua untuk bepergian, sehingga mereka tidak perlu terlalu khawatir jika perangkat itu rusak atau hilang.

Mereka juga memakai feature phone untuk melakukan detoks digital dari aplikasi, notifikasi, dan konektivitas global yang ada di smartphone.

Counterpoint menyebut bahwa feature phone akan tetap konsisten di pasar AS karena desainnya yang sederhana, keterjangkauan, dan ketangguhannya masih sesuai dengan demografi tertentu.

Meskipun tidak akan ada lonjakan signifikan untuk feature phone di pasar, ada kebutuhan yang konsisten yang menciptakan permintaan tetap untuk tipe ponsel ini di pasar .

Saluran prabayar akan terus menjual perangkat ini untuk mengakomodasi pilihan terjangkau dan tahan lama bagi orang-orang yang hanya membutuhkan perangkat sederhana.

iPhone Jadi Smartphone Premium Paling Laris di Awal 2022

Volume penjualan pasar smartphone premium global dengan harga jual USD 400, turun 8 persen secara tahunan (Year over Year, YoY) selama kuartal pertama 2022 (Q1 2022).

Namun, performanya masih lebih baik daripada pasar smartphone secara keseluruhan, yang turun 10 persen. Demikian menurut laporan Market Pulse Service dari Counterpoint Research.

Laporan itu juga menyoroti bahwa Q1 2022 adalah kuartal kedelapan berturut-turut di mana pasar premium telah mengungguli pertumbuhan pasar smartphone secara keseluruhan.

"Apple terus memimpin pasar premium, melebihi 60 persen pangsa untuk kedua kalinya pada kuartal itu secara berturut-turut. Performa Apple didorong oleh seri iPhone 13, yang telah menjadi model terlaris secara global setiap bulannya sejak Oktober 2021," kata Counterpoint dalam laporannya.

 

Bulan Terbaik bagi Apple

Selain itu, catatan Counterpoint juga menunjukkan Q1 2022 adalah pangsa kuartal pertama tertinggi bagi Apple di segmen premium sejak Q1 2017.

Sementara itu, pangsa pasar Samsung di segmen tersebut menurun terutama karena peluncuran seri Galaxy S22 yang tertunda dibandingkan dengan peluncuran seri S21 pada tahun 2021.

"Namun, seri S22 secara keseluruhan berkinerja baik, yang bahkan menjadi smartphone Android terlaris di segmen premium pada Q1 2022," tutur Counterpoint.

Selanjutnya, OPPO menjadi merek terbesar ketiga di segmen premium. OPPO diikuti oleh Xiaomi dan Vivo. Kontribusi penjualan pasar China di segmen premium untuk Xiaomi, OPPO, dan Vivo telah berkurang sejak tahun 2021.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya