Liputan6.com, Jakarta - Twitter baru saja mengumumkan telah menambah fitur podcast ke dalam platform-nya. Perusahaan merilis versi uji coba Twiter Spaces baru yang mencakup podcast.
Lewat fitur ini, pengguna dapat mendengarkan siaran podcast berdasarkan playlist yang sudah dikurasi sesuai dengan minat masing-masing pengguna.
Baca Juga
"Mulai 25 Agustus, kami mengintegrasikan podcast ke Twitter sebagai bagian dari tab Spaces yang didesain ulang," tulis Twitter di laman web resminya, Senin (29/8/2022).
Advertisement
Lewat tampilan hub Spaces baru, kini perusahaan menambahkan tab baru bernama "Station" yang berfungsi mengelompokkan konten berdasarkan topik, seperti berita, musik, olahraga, dan lainnya.
Nantinya, pengguna akan melihat rekomendasi konten podcast didasarkan pada tema, topik, pengguna Twitter lain yang sudah di follow, hingga podcast populer dari seluruh dunia.
Ketika ada podcast disuka, pengguna dapat memberikan jempol ke atas atau ke bawah di siniar itu untuk memberi tahu Twitter apakah konten tersebut menarik bagi kamu.
Bagi kamu pengguna Twitter, jangan khawatir bilamana tab Spaces baru ini belum tampi di dalam aplikasi perangkat mobile kamu.
Twitter menyebutkan, saat ini fitur podcast tersebut bakal tersedia secara global bagi pengguna yang memakai aplikasi berbahasa Inggris, entah itu di iOS atau Android.
Â
Mantan Kepala Keamanan Sebut Twitter Bohong Soal Jumlah Akun Bot
Di sisi lain, mantan Kepala Keamanan Twitter Peiter Zatko menuding Twitter menyembunyikan praktik keamanan yang lalai dan menyesatkan regulator federal tentang keamanannya.
Selain itu, Zatko juga menuduh Twitter gagal memperkirakan jumlah akun bot di platformnya dengan tepat.
Tudingan dari Zatko yang merupakan hacker legendaris beralih jadi ahli keamanan siber ini pun berpotensi menyebabkan konsekuensi besar, termasuk denda federal dan potensi terurainya tawaran CEO Tesla Elon Musk untuk membeli Twitter.
Mengutip The Verge, Kamis (25/8/2022), Zatko dipecat Twitter Januari lalu. Ia mengklaim tudingan ini menjadi pembalasan atas penolakannya untuk tetap diam mengenai kerentanan perusahaan.
Sebelumnya pada bulan Juli, Zatko mengajukan keluhan ke SEC menuding Twitter telah menipu para pemegang saham dan melanggar perjanjian yang dibuat dengan FTC (komisi perdagangan AS) untuk menegakkan standar keamanan tertentu. Keluhan tersebut memiliki total lebih dari 200 halaman.
Â
Advertisement
Klaim Ingin Perbaiki Platform
Dalam sebuah wawancara dengan CNN, Zatko menyebut dirinya bergabung dengan Twitter pada 2020 atas permintaan CEO Jack Dorsey. Ia bergabung dengan Twittter tepat setelah perusahaan mengalami peretasan besar-besaran.
Saat itu, akun milik tokoh-tokoh terkemuka seperti Barack Obama, Bill Gates, dan Kanye West diretas.
Zatko menyebut, ia bergabung dengan Twitter karena meyakini Twitter merupakan sumber daya penting bagi dunia. Namun Zatko kecewa dengan penolakan CEO Parag Agrawal untuk mengatasi banyak kegagalan keamanan perusahaan.
"Ini tidak akan pernah menjadi langkah pertama saya, namun saya yakin masih akan memenuhi kewajiban saya kepada Jack dan pengguna platform," kata Zatko kepada The Washington Post, mengenai keputusannya untuk melaporkan tudingan terkait bot dan keamanan.
"Saya ingin menyelesaikan pekerjaan yang Jack berikan untuk saya, yakni memperbaiki platform," tutur Zatko.
(Ysl/Dam)