Liputan6.com, Jakarta - YouTube saat ini tidak dimungkiri telah menjadi salah satu platform streaming video yang populer. Layanan milik Google ini menawarkan deretan konten menarik, mulai dari video musik hingga konten karya beragam kreator.
Dengan deretan konten yang beragam, penonton pun bisa mengaksesnya untuk memperoleh berbagai informasi. Terlebih, YouTube saat ini telah menghadirkan paket Premium untuk para pengguna, sehingga mereka bisa menikmati video tanpa terganggu iklan.
Baca Juga
Pada layanan YouTube Premium pula, pengguna bisa mengunduh video yang ingin ditontonnya. Jadi, mereka tetap bisa menikmati konten tersebut, ketika tidak sedang terhubung dengan internet.
Advertisement
Kendati demikian, fitur ini hanya berlaku untuk akses melalui YouTube, sehingga unduhan tersebut tidak bisa dibuka di aplikasi lain. Namun saat ini, ada beberapa cara untuk bisa mengunduh video YouTube ke galeri dan memutarnya lewat aplikasi lain.
Hanya perlu diingat, cara ini tidak disarankan, karena sebenarnya melanggar syarat dan ketentuan YouTube. Selain itu, mengunduh video tanpa izin bisa melanggar hak cipta pemilik konten.
Di samping itu, aksi mengunduh video untuk ditonton secara offline bisa ikut mempengaruhi performa kreator. Sebab, kreator bisa kehilangan jumlah views dan berdampak pada menurunnya jumlah pendapatan mereka.
Belum lagi, cara mengunduh video di YouTube memakai situs pihak ketiga yang belum dapat dipastikan keamanannya. Untuk itu, bagi kamu yang ingin mengetahui cara menyimpan video di YouTube sebagai berikut perlu mengetahui risikonya.
- Buka aplikasi YouTube
- Cari video YouTube yang ingin disimpan di perangkat
- Apabila sudah ditemukan, klik opsi Share, lalu salin/copy link yang ditampilkan
- Paste/tempel link tersebut ke situs pihak ketiga, seperti savefrom.net
- Setelah itu, pilih opsi Unduh yang ditampilkan di situs tersebut
- Begitu hasil unduhan dimunculkan, kamu tinggal pilih unduh
- Kamu bisa memilih format unduhan berdasarkan kebutuhan
Kreator Bisa Dapatkan Cuan dari YouTube Shorts Mulai 2023
Di sisi lain, YouTube dalam acara Made on YouTube di Los Angeles, California, Amerika Serikat, mengumumkan konten-konten Shorts akan bisa dimonetisasi mulai awal tahun 2023 mendatang.
Neil Mohan, YouTube's Chief Product Officer mengatakan, kreator dengan minimal 1.000 subscribers dengan 10 juta view Shorts dalam 90 hari, bisa mengajukan kanalnya untuk YouTube's Partner Program (YPP).
Ini merupakan alternatif dari kriteria yang sudah ada, di mana kreator video panjang bisa mendaftar YPP, setelah mengumpulkan minimal 1.000 subscribers dan empat ribu jam waktu tonton.
Selain itu, kreator nantinya akan mendapatkan 45 persen pendapatannya dari iklan dimana nanti akan muncul di antara konten-konten Shorts.
Dalam temu media secara virtual pada Rabu (21/9/2021), pihak YouTube dan Google mengungkapkan iklan ini akan muncul di antara video saat penonton melakukan scrolling Shorts.
Karena iklan di Feed Shorts ditayangkan di antara video, pendapatan dari iklan-iklan ini akan ditotal setiap bulan dan digunakan untuk mengapresiasi kreator.
Uang iklan juga akan mencakup biaya lisensi musik yang diklaim YouTube, dan tidak berdampak pada pendapatan kreator. Angka pembagian keuntungan ini akan sama, terlepas dari mereka memakai musik atau tidak.
Advertisement
Luncurkan Kreator Musik
Di samping itu, Mohan juga mengungkapkan akan hadir tingkatan atau tier baru untuk YPP, untuk membantu kreator bisa menghasilkan pendapatan lebih cepat "di awal perjalanannya."
"Level baru ini akan punya syarat yang lebih rendah, dan memberikan akses yang lebih mudah ke fitur-fitur pendanaan seperti Super Thanks, Super Chat, Super Sticker, dan Channel Membership," kata Mohan.
Lebih lanjut, YouTube juga memperkenalkan Kreator Musik, di mana kreator akan bisa mendapatkan akses dengan lebih mudah ke katalog musik lengkap untuk dapat digunakan dalam video mereka.
Cara ini juga disebut dapat membantu para artis dan pemilik hak musik, dapat mengakses sumber pendapatan baru dari penggunaan musik mereka di YouTube.
Dengan solusi ini, kreator dapat membeli lisensi musik yang terjangkau, berkualitas tinggi, dan memungkinkan monetisasi optimal — pembagian keuntungannya akan sama dengan jumlah yang biasa mereka terima dari video tanpa musik.
YPP Dinilai Masih Revolusioner
Bagi kreator yang tidak ingin membeli lisensi di depan, mereka masih dapat menggunakan lagu tetapi harus berbagi pendapatan dengan artis dan pemilik haknya. Kreator Musik saat ini masih dalam versi beta di AS dan akan tersedia di lebih banyak negara pada tahun 2023.
Susan Wojcicki, CEO YouTube mengatakan, sejak diluncurkan pada tahun 2007, YPP masih revolusioner sampai saat ini.
Menurut Wojcicki, dalam tiga tahun terakhir, YouTube telah memberikan lebih dari USD 50 miliar penghasilan kepada kreator, artis, dan perusahaan media.
"Uang USD 50 miliar dolar itu telah mengubah hidup para kreator di seluruh dunia dan menunjang kemunculan cerita dan bentuk ekspresi diri yang baru. Namun, perjalanan kami belum selesai," kata Wojcicki.
"Saat memperkenalkan Program Partner YouTube, kami membuat pertaruhan besar: kami akan sukses hanya jika kreator-kreator kami sukses. Dan sekarang, kami akan meningkatkan upaya itu," imbuhnya.Â
(Dam/Isk)
Advertisement