Demo Pekerja Pabrik iPhone Foxconn di Tiongkok Berujung Ricuh

Demo memprotes pembayaran bonus yang tertunda dan sejumlah masalah lain di pabrik iPhone Foxconn di Zhengzhou, berujung ricuh

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 24 Nov 2022, 11:00 WIB
Diterbitkan 24 Nov 2022, 11:00 WIB
Sisi kelam perbudakan modern (5)
Pabrik Foxconn di Shenzen. (Sumber Wikimedia Commons)

Liputan6.com, Jakarta - Demo di pabrik iPhone Foxconn di Zhengzhou, Tiongkok, berlangsung ricuh. Video kericuhan yang beredar di media sosial menunjukkan para pekerja terlibat bentrok dengan polisi bertongkat dan berbaju hazmat.

Aksi Protes ini terjadi setelah para pekerja mengetahu pembayaran bonus akan ditunda. Sebelumnya, mereka juga sudah berada di bawah karantina atau lockdown karena Covid-19 selama beberapa minggu.

Dilaporkan The Wall Street Journal, mengutip The Verge, Kamis (24/11/2022), protes dimulai pada Selasa malam pekan ini, di dekat akomodasi karyawan.

Pengendalian Covid-19 yang ketat dilaporkan telah membuat para pekerja harus terisolasi, memaksa mereka untuk tinggal dan bekerja di fasilitas itu, demi mencegah penyebaran penyakit di Zhengzhou.

Di bulan Oktober, beberapa karyawan diketahui telah pergi dari pabrik, membuat Foxconn menjanjikan insentif seperti gaji yang lebih tinggi, serta bonus, demi mempertahankan stafnya.

Rekaman video menunjukkan ratusan pekerja yang memprotes sambil berteriak, "Berikan gaji kami!" sambil dikelilingi polisi anti huru hara dan petugas berpakaian hazmat.

Dalam sebuah siaran langsung lain, para pekerja juga memprotes kurangnya makanan selain pembayaran yang tertunda.

"Mereka mengubah kontrak sehingga kami tidak bisa mendapatkan subsidi seperti yang mereka janjikan. Mereka mengkarantina kami tetapi tidak menyediakan makanan," kata pekerja pabrik iPhone itu.

 


Kekhawatiran Soal Covid-19

Proses produksi iPhone di Foxconn
Proses produksi iPhone di Foxconn (foxconn.com)

Mengutip Engadget, pekerja lain juga mengungkapkan kekhawatirannya soal mereka yang malah akan tertular Covid-19.

Dikutip dari CNA, Foxconn pada hari Rabu waktu setempat pun mengonfirmasi adanya kericuhan tersebut.

Dalam pernyataannya, perusahaan Taiwan itu mengklaim telah memenuhi kontrak pembayarannya, dan bahwa laporan pekerja yang terinfeksi, yang tinggal di fasilitas dengan rekrutan baru, adalah tidak benar.

"Terkait kekerasan apapun, perusahaan akan terus berkomunikasi dengan karyawan dan pemerintah untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali," tambah perusahaan.

Sumber yang mengetahui situasi ini juga menyebut produksi di pabrik tidak terpengaruh oleh keresahan para pekerja, di mana produksi juga disebut tetap normal.

Selain itu, sumber juga menambahkan "hanya sebagian" dari pekerja baru yang ikut serta dalam kerusuhan tersebut.

 


Foxconn Minta Maaf

Akibat Lockdown, Pekerja Tinggalkan Zona Industri Kota Zhengzhou di China
Seorang wanita yang mengenakan masker berjalan dengan yang lain menggunakan iPhone saat mereka menunggu bus mereka di halte bus yang menampilkan iklan iPhone di Beijing pada Minggu (30/10/2022). Para pekerja iPhone Apple Inc meninggalkan pabrik karena lokasinya berada dalam zona industri Kota Zhengzhou yang sedang diberlakukan lockdown setelah adanya 64 laporan kasus virus corona di kawasan tersebut. (AP Photo/Andy Wong)

Terbaru, dikutip dari CNA, pada hari Kamis, Foxconn menyebut ada kesalahan teknis saat merekrut karyawan baru. Selain itu, mereka juga meminta maaf kepada para pekerja usai kerusuhan pekan ini.

"Tim kami telah menyelidiki masalah ini dan menemukan kesalahan teknis yang terjadi selama proses onboarding," kata Foxconn dalam sebuah pernyataan.

"Kami mohon maaf atas kesalahan input di sistem komputer dan menjamin bahwa gaji sebenarnya sama dengan yang disepakati dan poster rekrutmen resmi," kata mereka menambahkan.

 


Kemungkinan Pengiriman iPhone 14 Pro Terlambat

iPhone 14 Pro Max with Software iOS 16
iPhone 14 Pro Max with Software iOS 16 (Photo by Jeremy Bezanger on Unsplash)

Demo sendiri sudah mereda di hari Kamis. Perusahaan pun mengatakan sedang berkomunikasi dengan mereka yang terlibat dalam protes yang lebih kecil.

Bulan lalu, Foxconn memangkas produksi iPhone sebagai dampak dari kekhawatiran soal Covid-19. Hal ini membuat Apple sempat menyebutkan pengiriman iPhone 14 Pro dan 14 Pro Max mungkin akan terlambat.

Fasilitas Foxconn di Zhengzhou sendiir adalah pabrik iPhone terbesar di dunia dengan 200 ribu pekerja, yang bertanggung jawab untuk 70 persen produksi perangkat.

(Dio/Ysl)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya