Liputan6.com, Jakarta - Menurut survei dari Speedtest by Ookla, penetrasi fixed broadband dalam lingkup rumah tangga di Indonesia masih di bawah 20 persen. Sementara kajian McKinsey dan AT Kaerney, menyebut pangsa fixed broadband Tanah Air saat ini baru tergarap 15 persen.
Mengutip laman resmi Speedtest by Ookla, Sabtu (13/5/2023), meski jaringan internet seluler masih mendominasi di pasar, tetapi peralihan ke opsi bekerja dan belajar di rumah sebagai akibat dari pandemi Covid-19 telah mendorong lebih banyak rumah tangga untuk berlangganan layanan fixed broadband.
Baca Juga
Data tersebut menandakan bahwa pasar fixed broadband di Indonesia masih sangat luas sehingga potensi IndiHome untuk menggaet lebih banyak pelanggan juga besar.
Advertisement
Vice President Marketing Management Telkom Indonesia, E. Kurniawan, mengaku optimistis IndiHome bisa mengantongi 10,2 juta pelanggan sepanjang tahun 2023.
Terlebih, menurutnya sepanjang Desember 2022 hingga Februari 2023 ada tren peningkatan signifikan. Tren positif tersebut terlihat pada peningkatan jumlah pelanggan baru harian IndiHome.
"Jika pada setahun terakhir jumlah penambahan rata-rata pelanggan harian IndiHome berjumlah 3-4 ribu per hari, akhir-akhir ini peningkatan jumlah pelanggan baru IndiHome per hari stabil di angka 4.700. Karena itu kami optimistis bisa mencapai target 10,2 juta pelanggan pada akhir tahun,” kata Kurniawan.
Penetrasi jangkauan IndiHome hingga akhir tahun 2022 diklaim sudah mencapai 97 persen secara nasional, dan akan terus diperluas hingga bisa mencapai 100 persen menyentuh 415 titik kota/kabupaten.
Dari sisi produk juga akan terus diperbanyak sesuai dengan kebutuhan masyarakat ke depannya. Begitu juga kestabilan koneksi yang akan diperkuat dengan teknologi fixed wireless hingga satelit.
Saat ini total pelanggan IndiHome mencapai 9,2 juta, dan perusahaan memprediksi angka ini akan terus meningkat seiring tingginya minat masyarakat pada layanan internet fixed broadband.
Strategi IndiHome untuk Dongkrak Jumlah Pelanggan
Kurniawan mengatakan segmentasi konsumen menjadi strategi IndiHome untuk memperluas sekaligus menajamkan pasar fixed broadband.
“Masyarakat saat ini tidak hanya membutuhkan internet berkecepatan tinggi, tetapi juga banyak kebutuhan unik lain,” ucapnya.
Kurniawan menambahkan diversifikasi penawaran layanan sesuai kebutuhan masyarakat juga akan terus diperkuat dengan kemudahan kustomisasi yang bisa dilakukan secara on-demand.
“Bagi para streamer misalnya, bisa menggunakan add-on Speed on Demand. Dalam paket add-on ini, pengguna seperti streamer bisa meningkatkan kecepatan internetnya kapan saja sesuai kebutuhan. Kecepatan internet akan kembali turun seperti semula begitu kebutuhan urgent tersebut telah selesai," ia menjelaskan.
Dengan demikian, kata Kurniawan, pengguna tidak perlu langganan kecepatan yang sangat tinggi secara reguler.
"Add-on Speed on Demand juga bisa diatur peruntukan perangkatnya sesuai kebutuhan. Adapun paket speed internet boosting yang ditawarkan mulai dari 20-100 mbps dengan durasi aktivasi 1, 3, hingga 7 hari," Kurniawan memaparkan.
Selain itu, IndiHome juga menawarkan paket gamer yang tak hanya menawarkan kecepatan tinggi, tapi juga menjamin koneksi internet dengan tingkat latensi seminimum mungkin.
Seperti yang diketahui latency adalah momok bagi para gamers yang bisa berakibat fatal ketika bermain game secara online.
“IndiHome bisa berprogres secara positif dengan pertumbuhan revenue stabil di dua digit karena segmentasi konsumen seperti ini. Untuk selanjutnya kebijakan segmented consumer akan terus dipertajam,” Kurniawan memungkaskan.
Advertisement
Posisi IndiHome Sebagai Pemimpin Pasar Layanan Fixed Broadband
Sekadar informasi, IndiHome adalah pemain fixed broadband internet terbesar di Indonesia yang 100 persen dimiliki oleh Telkom. Pemisahan usaha dan integrasi IndiHome ke Telkomsel yang resmi dilakukan Telkom Group pada April 2023, sejalan dengan inisiatif Fixed Mobile Coverage (FMC).
Pendatanganan perjanjian ini menjadi bagian penting dalam mengimplementasikan strategi TelkomGroup untuk menyediakan variasi layanan broadband terbaik, memperkuat bisnis, dan mewujudkan inklusi digital di Indonesia.
Transaksi integrasi Telkomsel dan IndiHome ini mendapatkan dukungan dari Telkom dan Singtel sebagai pemegang saham Telkomsel.
Integrasi ini juga sejalan dengan strategi Singtel untuk mengembangkan bisnis dan memperkuat komitmennya di Indonesia.
Sejauh ini, IndiHome memimpin 75,2 persen pangsa pasar di Indonesia dengan pertumbuhan tercepat di dunia, dan penetrasi sekitar 14 persen dibandingkan dengan 40 persen di seluruh Asia Tenggara.
ARPU fixed broadband dikatakan enam kali lebih tinggi dibandingkan ARPU seluler di Indonesia. Dengan meningkatnya tingkat kesejahteraan masyarakat, koneksi fixed broadband dipastikan tumbuh signifikan.
Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia (Liputan6.com/Triyasni)
Advertisement