Jepang Luncurkan Pesawat Luar Angkasa untuk Mendarat di Bulan, Mau Ikuti Jejak India

Jepang meluncurkan roket yang membawa pendarat bulan SLIM untuk bisa mendarat di Bulan, mengikuti jejak India.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 07 Sep 2023, 09:56 WIB
Diterbitkan 07 Sep 2023, 09:56 WIB
Roket J3 milik Jepang
Roket H3 baru Jepang di landasan peluncuran di Tanegashima Space Center. (Foto: JAXA)

 

Liputan6.com, Jakarta - Jepang meluncurkan pesawat luar angkasanya untuk misi eksplorasi bulan pada Kamis, 7 September 2023. Peluncuran pesawat luar angkasa Jepang ini menggunakan roket H-IIA buatan dalam negeri.

Misi untuk eksplorasi bulan ini membuka jalan bagi Jepang untuk jadi negara kelima di dunia yang mendaratkan wahana antariksanya di bulan awal tahun depan.

Mengutip Reuters, Kamis (7/9/2023), Badan Eksplorasi Dirgantara Jepang (JAXA) mengatakan roket H-IIA lepas landas dari Tanegashima Space Center di sebelah selatan Jepang.

Pendaratan dilakukan dengan sukses dan sesuai rencana, dan berhasil meluncurkan Smart Lander for Investigation Moon (SLIM), sebuah pendarat Bulan.

Cuaca yang tidak mendukung sebelumnya membuat peluncuran roket ini harus ditunda tiga kali pada bulan lalu.

Dijuluki sebagai moon sniper alias penembak bulan, Jepang bertujuan untuk mendaratkan SLIM dalam jarak 100 meter dari lokasi targetnya di permukaan bulan.

Misi ini memakan anggaran sebesar USD 100 juta dan diperkirakan akan mencapai bulan pada Februari mendatang.

Hari ini, roket H-IIA atau roket Jepang H2A juga membawa satelit X-Ray Imaging and Spectroscopy Mission (XRISM), sebuah proyek bersama milik JAXA, NASA, dan agensi antariksa Eropa (ESA).

Adapun roket Jepang ini dibangun oleh Mitshubishi Heavy Industries. Perusahaan yang sama juga mengoperasikan peluncuran roket ini, menandai roket H-IIA ke-47 yang telah diluncurkan Jepang sejak 2001.

Sempat Ditunda 3 Kali Karena Cuaca Buruk

Roket Baru H3 Jepang Gagal DI Peluncuran Perdana
Roket "H3" generasi berikutnya Jepang, yang membawa satelit optik canggih "Daichi 3", meninggalkan landasan peluncuran di Tanegashima Space Center di Kagoshima, Jepang barat daya, Selasa (7/3/2023). Badan Antariksa Jepang (JAXA) kemudian mengeluarkan perintah penghancuran setelah menyelesaikan misi tidak dapat berhasil. (Photo by JIJI Press / AFP)

Hal ini membuat kendaraan antariksa itu memiliki tingkat kesuksesan hingga 98 persen.

JAXA sebelumnya menghentikan peluncuran roket H-IIA yang membawa SLIM untuk beberapa bulan lamanya. Hal ini dilakukan seiring investigasi kegagalan pengangkatan medium fase H3 selama masa debutnya pada Maret lalu.

Adapun peluncuran SLIM dilakukan dua minggu setelah kesuksesan India sebagai negara keempat yang berhasil mendaratkan pesawat luar angkasa di bulan.

India mencetak sejarah melalui Chandrayaan-3 untuk mendaratkan wahana antariksa di bagian kutub selatan bulan, yang sebelumnya belum pernah dijamah.

 

Dua Misi Sebelumnya Gagal

Roket Baru H3 Jepang Gagal DI Peluncuran Perdana
Roket "H3" generasi berikutnya Jepang, yang membawa satelit optik canggih "Daichi 3", terangkat ke langit tak lama setelah meninggalkan landasan peluncuran di Tanegashima Space Center di Kagoshima, Jepang barat daya, Selasa (7/3/2023). Kegagalan tersebut merupakan pukulan telak bagi JAXA, setelah roket tersebut bahkan gagal lepas landas pada percobaan pertamanya bulan lalu. (Photo by JIJI Press / AFP)

Adapun dua upaya pendaratan di bulan sebelumnya gagal dilakukan oleh Jepang, tahun lalu. JAXA sebelumnya kehilangan kontak dengan pendarat bulan OMOTENASHI dan membatalkan upaya pendaratan pada November lalu.

Adapun misi lainnya yang gagal adalah pendarat Hakuto-R Mission 1 yang dibuat oleh startup Jepang ispace. Pendarat tersebut hancur pada April lalu, seiring upayanya untuk mendarat di permukaan bulan.

Misi luar angkasa Jepang ini telah menghadapi kemunduran belum lama ini, sejalan dengan kegagalan peluncuran roket kecil Epsilon pada Oktober 2022, diikuti dengan ledakan mesin saat pengujian pada Juli lalu.

Jepang lebih lanjut berencana mengirim astronot ke bulan pada akhir 2020-an.

Tentang Misi Pendarat Bulan India yang Sukses Mendarat di Kutub Selatan Bulan

India Luncurkan Roket Chandrayaan-3
Pesawat ruang angkasa India Chandrayaan-3 meluncur dari Satish Dhawan Space Center di Sriharikota, India, Jumat (14/7/2023). India sukses meluncurkan roket yang membawa pesawat Chandrayaan-3 menuju Bulan dari Sriharikota. (AP Photo/Aijaz Rahi)

Sebelumnya, pendaratan misi antariksa milik India, Chandrayaan-3 ke kutub selatan Bulan dirayakan oleh dunia. Pasalnya, Chandrayaan-3 berhasil mendarat di dekat wilayah kutub selatan.

Chandrayaan-3 pun menjadi wahana antariksa pertama yang berhasil mencapai wilayah kutub selatan bulan, hingga saat ini.

Hal tersebut membuat India berhasil cetak sejarah baru, sebagai negara pertama yang mendaratkan wahananya di kutub selatan bulan.

Pasalnya, selama ini hanya Amerika Serikat, Tiongkok, dan bekas Uni Soviet yang berhasil melakukan pendaratan dengan mulus di bulan. Namun dari negara-negara tersebut, belum ada yang berhasil mencapai ke wilayah kutub selatan bulan seperti Chandrayaan-3.

Lantas apa itu Chandrayaan-3 dan apa misi yang bakal dilakukannya di bulan?

Mengutip Reuters, Jumat (25/8/2023), Chandrayaan-3 adalah wahana antariksa berjenis rover pendarat bulan.

Infografis Sampah Antariksa dan Potensi Bahaya Masa Depan. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Sampah Antariksa dan Potensi Bahaya Masa Depan. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya