Microsoft Beri Perlindungan Hukum untuk Pelanggan yang Gunakan AI Generatif

Microsoft menawarkan perlindungan hukum bagi pelanggan yang menggunakan produk AI generatifnya, seperti Copilot dan Bing Chat, untuk menghindari tuntutan hak cipta dari pihak ketiga.

oleh Mustika Rani Hendriyanti diperbarui 12 Sep 2023, 07:30 WIB
Diterbitkan 12 Sep 2023, 07:30 WIB
Papan Nama Microsoft di Sebuah Gedung
Papan Nama Microsoft di Sebuah Gedung. (Unsplash/Mohammad Rezaie)

Liputan6.com, Jakarta - Microsoft mengumumkan akan memberi perlindungan hukum kepada para pelanggan apabila mereka dituntut atas pelanggaran hak cipta atas keluaran yang dihasilkan oleh AI (Artificial Intelligence).

Dilansir Reuters, Selasa (12/9/2023), Microsoft menyatakan akan bertanggung jawab atas potensi risiko hukum timbul dari tuntutan hukum oleh pihak ketiga selama pelanggan menggunakan pembatas dan filter konten dalam produknya. Seperti pengguna Copilot, Bing Chat, dan layanan AI lainnya.

Langkah yang diambil oleh Microsoft ini sebagai bentuk tanggapan dari kekhawatiran para pengguna atas banyaknya penggunaan teknologi AI generatif.

Mereka menyuarakan keprihatinannya atas kemampuan teknologi tersebut dalam menghasilkan konten tanpa merujuk pada pembuat aslinya.

Kebijakan mengenai perlindungan hukum ini disebut Komitmen Hak Cipta Copilot. Ini merupakan perluasan cakupan ganti rugi kekayaan intelektual Microsoft yang ada.

Microsoft meningkatkan pertumbuhannya pada GenAI. Dilaporkan dari Ars Technica, perusahaan perangkat lunak ini juga membangun investasi pada OpenAI melalui produknya, seperti GitHub Copilot dan Bing Chat.

Produk buatan Microsoft ini dapat menghasilkan kode, teks, dan gambar asli sesuai permintaan. Model AI ini mengambil data dari internet tanpa meminta izin tertulis pada pemegang hak cipta.

Maka dari itu, dengan menawarkan perlindungan hukum, Microsoft berupaya memberikan kepercayaan kepada pelanggan dalam menerapkan sistem AI tanpa khawatir masalah hak cipta.

Kebijakan baru ini juga meliputi kerugian dan biaya hukum, sehingga pelanggan mendapat  perlindungan tambahan.

GitHub Copilot Sempat Digugat Atas Dugaan Pelanggaran Hak Cipta

Ilustrasi OpenAI
Ilustrasi OpenAI (Sumber: Getty Images)

Maraknya penggunaan teknologi AI generatif membuat industri teknologi menghadapi berbagai pertanyaan terkait pemberian kredit atau lisensi pada materi sumber berhak cipta yang digunakan untuk pelatihan model AI.

Berkaitan dengan permasalahan hak cipta tersebut, GitHub Copilot bersama dengan OpenAI sempat digugat oleh Firma Hukum Joseph Saveri.

Dilansir Ars Technica, Minggu (10/9/2023), Gugatan tersebut diajukan pada November 2022, dan pada tahun Januari 2023 kelompok hukum yang sama mengulangi formula tersebut.

Gugatan tersebut merupakan gugatan class action terhadap stability AI, Midjourney, dan DeviantArt atas generator gambar AI. Firma hukum tersebut menggambarkan ChatGPT dan LLaMA sebagai "penjiplak berkekuatan industri yang melanggar hak penulis buku."

Namun faktanya, Microsoft telah menarik ligitasi atas teknologi Copilot. Gugatan yang diajukan pertama kali pada November 2022 muncul karena adanya dugaan pelanggaran hak cipta GitHub Copilot yang timbul dari adanya pelatihan sistem AI pada repositori GitHub publik.

 

Microsoft Merancang Copilot dalam Rangkaian Aplikasinya

Microsoft
Aplikasi Microsoft. (Unsplash/Ed Hardie)

Diberitakan oleh Computer World, Minggu (10/9/2023), Microsoft kini sedang membangun Copilot-nya ke dalam serangkaian penawaran software bisnis, kemanan, dan perkantoran.

Ratusan perusahaan besar turut berpartisipasi dalam peluncuran percontohan Copilot dalam rangkaian aplikasi Microsoft 365. Mencakup aplikasi produktivitas dan kolaborasi, seperti Word; Outlook; Excel; dan Teams.

Asisten Copilot AI dirancang untuk menghemat waktu pengguna dalam melakukan tugas-tugasnya. Contohnya seperti penulisan draft teks dalam dokumen dan email secara otomatis.

Kendati demikian, dengan kemudahan yang diciptakan ini, potensi munculnya informasi tidak akurat atau materi berhak cipta bisa saja masuk ke dalam konten pelanggan.

Microsoft mengatakan pihaknya sudah memiliki filter konten untuk mengurangi kemungkinan Copilot menghasilkan materi yang melanggar hak cipta.

Namun, masih banyak pengembangan yang harus dilakukan untuk memastikan pelanggan tidak lagi mengkhawatirkan penggunaan alat genAI ini.

Microsoft Menggratiskan Layanan Bing AI ChatGPT 4

Bing versi baru yang memiliki fitur ala ChatGPT OpeniAI (Microsoft)
Bing versi baru yang memiliki fitur ala ChatGPT OpeniAI (Microsoft)

OpenAI, Microsoft, Google dan sejumlah startup lainnya telah menggulirkan chatbot mereka yang masing-masing memiliki keunggulan di area tertentu.

Saat ini ChatGPT 4 milik OpenAI didukung dengan langganan berbayar, sementara layanan Microsoft Bing yang juga berbasis ChatGPT 4 diberikan secara gratis.

Microsoft memastikan dalam pernyataan bahwa perusahaan akan tetap menggratiskan Bing AI mereka. Digratiskannya Bing AI tentu bukan tidak lagi jadi kejutan, namun baru-baru ini Microsoft mengumumkan bahwa Bing AI edisi enterprise yang tidak gratis.

Hal ini pun menimbulkan berbagai pertanyaan mengenai masa depan Bing. Di mana, sebagian orang percaya bahwa Microsoft bisa saja menagih pembayaran atas penggunaan kapabilitas AI Bing.com di masa depan.

Mengutip Windows Latest, Senin (24/7/2023), Microsoft telah mengonfirmasi bahwa Bing.com AI akan selalu tersedia seperti saat ini.

Pada pengumuman terbaru mengenai Bing Chat enterprise, tidak akan berdampak pada pengalaman AI yang sekarang ini. Para pengguna juga bisa mengakses Bing AI melalui Edge dan Windows Copilot secara gratisan.

Infografis Aktris Hollywood & Tokoh Industri Teknologi Dunia Jadi Pembicara B20 Summit
Infografis Aktris Hollywood & Tokoh Industri Teknologi Dunia Jadi Pembicara B20 Summit (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya