Meta Bangun Model AI untuk Bantu Bisnis dan Layanan, Siap Jadi Saingan ChatGPT

Meta dikabarkan tengah membangun model bahasa AI pesaing ChatGPT untuk membantu bisnis dan layanan mereka.

oleh Mustika Rani Hendriyanti diperbarui 13 Sep 2023, 11:00 WIB
Diterbitkan 13 Sep 2023, 11:00 WIB
Meta Facebook
Ilustrasi Meta Facebook. (Unsplash/Dima Solomin)

Liputan6.com, Jakarta - Meta dikabarkan sedang membangun model AI (Artificial Intelligence) tingkat lanjut yang setara dengan efisiensi model bahasa OpenAI GPT-4.

Kecerdasan buatan dari Meta ini nantinya dapat menghasilkan teks dan analisis dengan target bisnis, karena model ini memang ditujukan untuk membantu bisnis dan layanan. Bisa dikatakan, model AI dari Meta ini akan menjadi pesain ChatGPT Enterprise dari OpenAI.

Dilansir Business Insider, Rabu (12/9/2023), Meta berharap model AI barunya ini lebih kuat daripada LlaMA 2 AI yang baru-baru ini dirilis. CEO Meta Mark Zuckerberg juga mendorong AI yang akan datang menjadi open source.

Model open source ini nantinya akan bebas akses dan memungkinkan pengguna memodifikasi serta menggunakan AI sesuka mereka. Kendati demikian, model ini tetap memiliki batasan, sehingga pengguna harus mengikuti persyaratan layanan perusahaan.

Meskipun sangat fleksibel, open source dikhawatiran dapat digunakan untuk tujuan jahat, seperti menyebarkan informasi yang salah atau melanggar hak cipta.

Untuk diketahui, Meta memang diketahui makin fokus pada pengembangan AI, seiring dengan meningkatnya minat terhadap teknologi tersebut. Dilaporkan Gizmodo, perusahaan akan meluncurkan model AI-nya ini pada 2024 mendatang.

Namun, tantangannya adalah persaingan dari produk besar lainnya, seperti ChatGPT dan Google Bard, yang terus mengembangkan modelnya. Selain itu, Meta juga harus mengejar ketertinggalan dari OpenAI dan Microsoft dalam hal penelitian dan investasi AI.

Untuk itu, menurut laporan, Mark dengan cepat membeli chip NVIDIA H100 yang diperlukan untuk melatih model bahasa besar (LLM). Menurut prediksi, model ini akan menempati peringkat kedua di dunia tahun depan.

Meta yakin open source model AI-nya dapat mengalahkan keunggulan para pesaingnya. |Rencananya, kebutuhan open source ini akan digratiskan untuk penelitian dan penggunaan komersial.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


LlaMA 2, Model Bahasa Hasil Kerja Sama Meta dan Microsoft

Meta Sign
Facebook meluncurkan tanda Meta baru mereka di kantor pusat perusahaan di Menlo Park, California, Kamis, 28 Oktober 2021. Facebook Inc. yang diperangi mengubah namanya menjadi Meta Platforms Inc., atau Meta, untuk mencerminkan apa yang CEO Mark Zuckerberg mengatakan komitmennya untuk mengembangkan t

Sebagai informasi, LlaMA (Large Language Model Meta AI) pertama kali diluncurkan pada Februari 2023. Model bahasa milik Meta ini menjadi pesaing ChatGPT OpenAI sejak diluncurkan.

Sama halnya dengan ChatGPT, LlaMA merupakan chatbot dan telah dilatih di CCNet, C4, Wikipedia, ArXiv, dan Stack Exchange. Dan sekarang, Meta memperkenalkan LlaMA generasi kedua.

Dilansir Gizmodo, Meta dan perusahaan perangkat lunak Microsoft bekerja sama meluncurkan LlaMA (Large Language Model Meta AI) 2.

LlaMA generasi kedua ini telah dilatih dengan data 40 persen lebih banyak dibandingkan model pertama. Meta juga menyebutkan bahwa LlaMA 2 tersedia di platform cloud Microsoft Azure.

Pada saat yang sama, Qualcomm juga mengungkapkan bahwa mereka bekerja sama dengan Meta untuk menghadirkan LlaMA ke lebih banyak perangkat.

Selain itu, dilaporkan juga Llama 2 akan diintegrasikan ke dalam smartphone dan PC dengan tenaga CPU Snapdragon mulai 2024 mendatang.


Meta Menghadirkan 'Code LlaMA', Bot Penghasil Kode yang Didasarkan pada LlaMA 2

Ilustrasi Artificial Intelligence (AI), Machine Learning (ML)
Ilustrasi Artificial Intelligence (AI), Machine Learning (ML). (Pixabay/Gerd Altmann)

Untuk diketahui, Meta menghadirkan mesin pengkodean pesaing OpenAI dan Google yang diberi nama Code LlaMA. Mesin ini akan bersifat open source dan tersedia gratis secara online.

Sistem ini didasarkan pada model bahasa LlaMA dan akan menyarankan kode kepada pengembang secara otomatis. Dikutip dari The Verge, Code LlaMA akan menggunakan lisensi komunitas yang sama dengan LlaMA 2.

Mesin pengkodean ini dapat membuat string kode dari prompt, serta menyelesaikan dan men-debug kode ketika diarahkan ke string kode tertentu.

Meta mengklaim Code LlaMA ini memiliki kinerja yang lebih baik daripada LLM biasanya. Perusahaan mengatakan LlaMA mendapat skor 53,7 persen pada benchmark kode HumanEval dan mampu menulis kode secara akurat berdasarkan deskripsi teks.

Dibandingkan dengan pengembang AI lainnya, strategi open source Meta cukup berpengaruh. 

Tidak hanya bergerak mengembangkan model bahasa besar, Meta juga membuka sumber model Audiocraft AI. Model tersebut berbasis audio Meta, termasuk MusicGen dan AudioGen. Selain itu, Meta juga merilis generator deepfake Voicebox AI.


Meta Perkenalkan Model AI Buat Terjemahkan Teks dan Ucapan ke Bahasa Lain

Meta
Facebook baru saja mengumumkan perubahan nama menjadi Meta. (Foto: Facebook)

Di sisi lain, Meta memperkenalkan model kecerdasan buatan baru, SeamlessM4T, yang memungkinkan seseorang untuk berkomunikasi dengan mudah lewat ucapan atau teks, dalam berbagai bahasa.

M4T sendiri berarti Massively Multilingual and Multimodal Machine Translation. 

Mengutip laman resmi Meta, Kamis (24/8/2023), SeamlessM4T mendukung pengenalan ucapan untuk hampir 100 bahasa, serta terjemahan ucapan ke teks (speech-to-text) untuk hampir 100 bahasa input dan output.

AI ini juga mendukung terjemahan ucapan ke ucapan (speech-to-speech) dengan hampir 100 bahasa masukan dan 36 bahasa keluaran, serta terjemahan text-to-text untuk hampir 100 bahasa.

Kemampuan lainnya adalah terjemahan teks ke ucapan (text-to-speech) yang mendukung hampir 100 bahasa input dan 35 bahasa output.

"Dibandingkan dengan pendekatan yang menggunakan model terpisah, pendekatan sistem tunggal SeamlessM4T mengurangi kesalahan dan penundaan, meningkatkan efisiensi dan kualitas proses penerjemahan," kata Meta.

"Hal ini memungkinkan orang yang berbicara dengan bahasa yang berbeda, untuk berkomunikasi satu sama lain secara lebih efektif," imbuh induk Facebook itu.

Model penerjemah artificial intelligence (AI) ini dirilis secara publik di bawah lisensi penelitian, sehingga memungkinkan peneliti dan pengembang mengembangkan proyek tersebut.

Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia
Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya