6 Tips Atur Penggunaan Gadget pada Anak, Orangtua Perlu Tahu

Berikut ini beberapa tips dalam mengatur penggunaan gadget pada anak, menurut psikolog.

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 06 Jan 2024, 08:00 WIB
Diterbitkan 06 Jan 2024, 08:00 WIB
Samsung Galaxy Tab A9 Kids Edition (Samsung)
Samsung Galaxy Tab A9 Kids Edition (Samsung)

Liputan6.com, Jakarta - Saat ini, penggunaan gawai atau gadget pada anak sudah menjadi hal yang biasa. Namun seringkali, jika tidak diawasi, ada bahaya atau risiko seperti kecanduan atau masalah kesehatan.

Menurut pedoman World Health Organization (WHO), anak berusia satu tahun ke bawah tidak dianjutkan untuk memakai gadget, serta disarankan untuk bergerak aktif beberapa kali sehari, disertai interaksi interaktif dan ruang gerak yang luas.

Kemudian, baru saat anak usia dua sampai empat tahun, sudah bisa menggunakan gadget, namun tidak lebih dari satu jam per hari, disertai dengan aktivitas fisik paling tidak du jam sehari, bahkan lebih banyak lebih baik.

Putu Andani, Psikolog, melalui siaran pers Samsung mengatakan, di luar usia ini, screen time bisa disesuaikan dengan kebutuhan anak. Namun, kegiatan fisik dan interaksi dua arah harus tetap diutamakan.

"Selain itu, penerapan aturan penggunaan juga perlu dilakukan secara konsisten agar anak paham betul batasan-batasan screen time sehari-hari dan dapat tumbuh dengan optimal," kata Putu, dikutip Sabtu (6/1/2023).

Tips Atur Penggunaan Gadget pada Anak

Lebih lanjut, Putu pun memberikan beberapa tips yang bisa dilakukan orangtua, dalam mengatur pemakaian gadget pada anak.

  • Ciptakan zona bebas gadget di rumah

Orang tua dapat memberikan sosialisasi aturan yang jelas mengenai zona bebas gadget, misalnya semua perangkat disimpan ketika makan bersama di meja makan atau ketika sedang di kamar tidur.

Aturan tersebut bukan hanya berfungsi untuk mengurangi durasi screen time, melainkan juga dapat memicu terciptanya lebih banyak interaksi antar anggota keluarga.

Sebagai contoh, buat kamar tidur sebagai zona bebas gadget, sehingga anak akan minim kesempatan untuk berlama-lama sendirian di kamar tidur karena cenderung akan merasa bosan.

Ketika lebih banyak kegiatan dilakukan di ruang keluarga, anak juga menjadi lebih aktif dan lebih banyak berinteraksi dengan anggota keluarga lainnya.

Pentingnya Aktivitas Fisik

Ilustrasi Anak Kecil
Simak beberapa sifat orang tua yang dapat diturunkan ke anaknya. (unsplash.com/Gabriel Baranski)
  • Edukasi soal kegiatan fisik, bukan cuma membatasi screen time

Orangtua seringkali terlalu fokus pada edukasi tentang bahaya atau pembatasan screen time. Namun, ada baiknya dilakukan juga edukasi tentang pentingnya kegiatan fisik.

Cara ini dapat membantu anak dan orangtua untuk fokus bukan hanya kepada apa yang tidak boleh dilakukan, namun apa yang dapat kita lakukan bersama.

  • Sediakan beragam pilihan aktivitas

Aktivitas yang menyenangkan, serta teman berinteraksi yang seru, adalah kunci dari minat anak usia dini terhadap berbagai hal di sekitarnya.

Tentu saja, saat orangtua sudah kewalahan dan anak terlihat membutuhkan waktu rehat, gadget dapat menjadi alternatif selingan kegiatan fisik asalkan digunakan sesuai batasan waktu yang telah ditentukan pada rentang usia anak.

Saat Harus Memakai Gadget

Ilustrasi Anak Main Gadget
Ilustrasi anak main gadget. (dok. Pixabay.com/StockSnap)
  • Screen time sebagai reward

Alih-alih jadi aktivitas setiap saat, screen time bisa dibuat sebagai sebuah reward untuk memotivasi anak. Untuk anak-anak di usia sekolah dasar sebagai contoh, screen time dapat mereka peroleh ketika sudah selesai mengerjakan PR atau tugas rumah.

Sementara untuk anak usia dini, screen time dapat diberikan sesuai batasan waktu (cek aturan WHO) setelah melakukan self-care routine, seperti menyikat gigi atau mandi. Tentu saja dalam keseharian, penempatannya sebagai reward perlu disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing.

  • Perbanyak edutainment ketika gadget jadi alternatif

Saat orangtua memberikan gawai sebagai alternatif selingan kegiatan fisik, adalah bijak untuk memberikan perangkat yang bisa menghadirkan konten-konten edutainment pada anak.

Dengan begitu, anak-anak bisa bermain, mengasah kreativitas dan kemampuan mereka memecahkan masalah dan berpikir kritis.

Pentingnya Interaksi Orangtua dan Anak

Peran Orang Tua
Peran penting orang tua untuk mengatasi overstimulated gadget pada anak. (Foto: Unsplash/Omar Lopez)
  • Kembangkan interaksi orangtua dan anak

Interaksi orangtua dan anak memainkan peranan yang penting, dalam perkembangan anak secara kognitif, akademik, sosial, dan emosional.

Interaksi orangtua dan anak yang positif sejak dini akan berdampak pada perkembangan otak anak, mengembangkan keterikatan yang kuat dan positif, dan secara signifikan membuat anak lebih siap mencapai prestasi di sekolah.

Ketika anak menggunakan gadget, orangtua pun bisa menjaga interaksi dengan mendampingi mereka saat menggunakan perangkat digitalnya.

Mengaktifkan parental control juga bisa menunjukkan perhatian orang tua kepada anak. Tekankan bahwa itu bukan pembatasan melainkan bentuk kasih sayang untuk melindungi anak dari konten-konten berbahaya.

INFOGRAFIS JOURNAL_ Beberapa Gejala Permasalahan Kesehatan Mental pada Anak
INFOGRAFIS JOURNAL_ Beberapa Gejala Permasalahan Kesehatan Mental pada Anak (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya