Top 3 Tekno: Pengguna Windows Terkena Blue Screen of Death hingga Ganggu Penerbangan

Pengguna Windows di seluruh dunia terkena Blue Screen of Death hingga sebabkan tumbangnya layanan maskapai pernerbangan hingga perbankan.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 20 Jul 2024, 12:30 WIB
Diterbitkan 20 Jul 2024, 12:30 WIB
Pengguna Windows di Dunia Terkena Blue Screen of Death Mahttps://www.liputan6.com/dashboard/articles/create?type=TextTypeArticle#ssal, CrowdStrike Diduga Jadi Penyebabnya
Pengguna Windows di Dunia Terkena Blue Screen of Death Massal, CrowdStrike Diduga Jadi Penyebabnya. (Liputan6.com/ Yusliason)

Liputan6.com, Jakarta - Layanan bandara dan maskapai penerbangan di seluruh dunia mengalami gangguan pada Jumat, 18 Juli 2024. Hal ini disebabkan karena jutaan perangkat komputer dan laptop Windows di seluruh dunia tiba-tiba mengalami Blue Screen of Death (BSOD) atau layar biru.

Layar biru ini membuat sistem PC atau laptop langsung mati atau restart secara tiba-tiba. Belakangan diketahui kalau gangguan layar biru ini disebabkan karena update software dari CrowdStrike.

Kendala ini rupanya berdampak pada banyak bidang, lantaran perusahaan menggunakan layanan CrowdStrike untuk mendukung keamanan siber yang berbasis cloud.

Informasi tersebut menarik perhatian pembaca kanal Tekno Liputan6.com pada Jumat, 18 Juli 2024.

Selain informasi gangguan update software CrowdStrike membuat layar mengalami Blue Screen of Death, laporan tentang dampak dari global outage ini terhadap layanan-layanan pelanggan seperti maskapai penerbangan, perbankan, hingga ritel dan rumah sakit juga membuat penasaran.

Selain itu, pembaca kanal Tekno Liputan6.com juga penasaran dengan tablet terbaru Huawei MatePad SE 11 dan Huawei MatePad SE 11 Kids Edition yang baru dirilis.

Yuk simak informasi selengkapnya di sini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


1. Pengguna Windows di Dunia Terkena Blue Screen of Death Massal, CrowdStrike Diduga Jadi Biang Kerok!

Logo Microsoft. Liputan6.com/Iskandar
Logo Microsoft. Liputan6.com/Iskandar

Jutaan pengguna perangkat Windows di seluruh negara dibuat terkejut, ketika tiba-tiba muncul Blue Screen of Death (BSOD) di layar laptop atau PC mereka.

Karena Blue Screen of Death ini, sistem PC atau laptop pun langsung mati atau restart secara tiba-tiba.

Mengutip The Verge, Jumat (19/7/2024), kejadian BSOD di seluruh dunia ini disebabkan karena pembaruan CrowdStrike.

CrowdStrike sendiri adalah platform penyedia layanan keamanan siber berbasis di Texas, Amerika Serikat.

Platform keamanan siber ini sendiri banyak digunakan oleh berbagai perusahaan di seluruh dunia, dan dipakai untuk mengatur keamanan perangkat PC dan server.

Tak hanya perusahaan, masalah BSOD ini juga dialami oleh sejumlah pengguna. Mereka pun dibuat penasaran apa yang terjadi kepada perangkat Windows-nya.

"Sesuatu yang sangat aneh sedang terjadi saat ini: baru saja dilaporkan oleh beberapa media berbeda dalam beberapa menit terakhir, semua mesin Windows tiba-tiba mengalami BSoD (Blue Screen of Death). Adakah yang melihat ini?," tulis warganet di X.

Pengguna media sosial X lainnya juga melaporkan, sejumlah layar pemberitahuan penerbangan pun memunculkan tampilan khas berwarna biru milik Windows tersebut.

Dalam sebuah pernyataan, Microsoft mengatakan pihaknya telah mengambil "tindakan mitigasi" setelah masalah layanan.

Simak informasi selengkapnya di sini.

 


2. Blue Screen of Death di Windows Microsoft Ganggu Penerbangan, Perbankan, hingga Ritel

Tidak Gunakan Ms Windows 10, Airnav Indonesia Pastikan lalu Intas Penerbangan Aman
Airnav Indonesia memastikan, penerbangan di Bandara Internasional Soekarno Hatta berjalan tanpa gangguan. Hal ini sehubungan dengan adanya gangguan pada sistem kontrol lalu lintas udara dilaporkan terjadi di seluruh dunia, terutama pada penggunaan OS Microsoft Window 10.

Jutaan pengguna perangkat Windows di seluruh negara dibuat terkejut, ketika tiba-tiba muncul Blue Screen of Death (BSOD) di layar laptop atau PC mereka.

Imbasnya, deretan maskapai penerbangan, perbankan, hingga supermarket di seluruh dunia mengalami gangguan masif terkait karena masalah pada update yang dikeluarkan oleh perusahaan keamanan siber CrowdStrike. CrowdStrike sendiri adalah platform penyedia layanan keamanan siber berbasis di Texas, Amerika Serikat.

Platform keamanan siber ini sendiri banyak digunakan oleh berbagai perusahaan di seluruh dunia, dan dipakai untuk mengatur keamanan perangkat PC dan server.

Mengutip Business Insider, Jumat (19/7/2024), maskapai penerbangan American Airlines dan United Airlines sejak beberapa jam lalu mengeluarkan peringatan. Mereka menyebut, komunikasi terputus karena ada masalah dengan sistem yang mengirimkan pesat ke pesawat, kontrol lalu lintas udara, serta operasional maskapai.

Bahkan, beberapa penumpang, termasuk di Indonesia juga menerima boarding pass yang ditulis tangan manual akibat gangguan blue screen of death ini.

Sementara, di bandara London, Heathrow, para pelacong disarankan untuk memeriksa nomor gate mereka via Google, karena papan informasi tidak bisa berfungsi.

Bukan hanya maskapai, line 911, penyiar, hingga gerai makanan cepat saji juga turut terkena dampak dari tumbangnya layanan Microsoft ini. Begitu pula dengan toko kelontong, pengecer, dan gerai makanan cepat saji yang mesin kasirnya tak berfungsi.

Simak informasi selengkapnya di sini.

 


3. Huawei Rilis MatePad SE 11 dan MatePad SE 11 Kids Edition di Indonesia, Harganya?

Huawei
Huawei MatePad SE 11 Kids Edition yang siap meluncur untuk pasar Indonesia. (Liputan6.com/Agustinus M. Damar)

Huawei resmi meluncurkan tablet terbarunya untuk pasar Indonesia. Kali ini, perusahaan asal Tiongkok itu memperkenalkan Huawei MatePad SE 11 yang ditujukan sebagai perangkat keluarga.

Menurut Training Director Huawei Device Indonesia Edy Supartono, Huawei MatePad SE 11 sudah didesain untuk beragam kebutuhan pengguna, mulai dari pendidikan, hiburan, maupun produktivitas.

"MatePad SE 11 memiliki desain premium dan durable, karena penggunaan keluarga itu banyak dan bermacam-macam, sehingga dibuat durable agar lebih tahan lama," tuturnya saat sesi perkenalan MatePad SE 11 bersama media.

Untuk mendukung kebutuhan anggota keluarga, tablet ini pun didesain dengan bobot yang ringan dan bodi tipis. Ukuran layarnya pun sudah disesuaikan agar cocok digunakan untuk berbagai kebutuhan.

"Memiliki layar 11 inci, ukurannya ini pas. Tidak terlalu besar, tapi cukup untuk kebutuhan produktivitas dan entertainment. Jadi, secara kualitas layar ini sudah tinggi," tuturnya lebih lanjut.

Huawei juga melengkapi layar tablet ini dengan sertifikasi TÜV Rheinland hardware Solution yang mencakup Low Blue Light dan Flicker Free. Karenanya, layar tablet ini ramah untuk beragam pengguna, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.

Agar mengoptimalkan pemakaiannya, Huawei telah membekali tablet ini dengan stylus Huawei M-Pen Lite dan Flip Cover. "Pen ini sangat baik digunakan untuk kebutuhan produktivitas, mulai dari menggambar hingga menulis note," tutur Edy menjelaskan.

Yang menarik, stylus ini tidak perlu di-pairing dengan MatePad SE 11 lebih dulu. Jadi, pengguna bisa langsung memakainya.

Simak informasi selengkapnya di sini.

 

Infografis 4 Rekomendasi Chatbot AI Terbaik. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Infografis 4 Rekomendasi Chatbot AI Terbaik. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya