Liputan6.com, Jakarta - Gelaran Olimpiade 2024 Paris, Prancis, membuat kota tersebut ramai dikunjungi oleh wisatawan dan mereka yang ingin menyaksikan langsung ajang olahraga 4 tahunan itu.
Pada kondisi seperti ini, layanan WiFi publik biasanya banyak dipakai oleh pengguna internet. Sayangnya, pakar Kaspersky menganalisis, hampir 25 persen titik WiFi publik (dari sekitar 47 ribu titik yang dinalisis) di Paris memiliki enkripsi yang lemah atau bahkan tidak ada sama sekali.
Baca Juga
Hal ini membuat para pengguna yang memakai WiFi gratisan tersebut jadi rentan terhadap pencurian data pribadi dan perbankan.
Advertisement
Mengutip laporan Kaspersky, Senin (29/7/2024), para peneliti Kaspersky menganalisis 47.891 rekaman sinyal di lokasi populer dan tempat Olimpiade Paris 2025. Mereka mengidentifikasi 24.766 titik akses WiFi unik.
Di antara berbagai tempat yang dianalisis meliputi Arc de Triomphe, Avenues des Champ-Elysees, Musuem Louvre, Menara Eiffel, Katedral Notre dame, sungai Seine, Trocadero, dan Stade de France.
Mereka mendapati bahwa 25 persen dari jaringan ini memiliki kelemahan keamanan serius. Mulai dari enkripsi yang lemah atau tidak ada sama sekali, sehingga rentan terhadap intersepsi, dekripsi, atau serangan peretasan.
Tidak hanya itu, hampir satu dari lima (20 persen) WiFi publik dikonfigurasi dengan WPS, sebuah algoritma yang ketinggalan zaman dan mudah disusupi. Hal tersebut menjadikannya sangat rentan terhadap serangan WPS yang bisa membuat data hilang.
Hanya 6 Persen WiFi Publik yang Diamankan dengan Protokol Terbaru
Parahnya, hanya enam persen dari jaringan yang dianalisis yang memakai protokol keamanan WPA3 terbaru.
Kepala Unit Penelitian META di Global Research and Analysis Team Kaspersky Amin Hasbini mengungkapkan, penjahat dunia maya telah menyiapkan sambutan tak menyenangkan bagi jutaan orang yang menuju hotel, zona penggemar, dan rangkaian acara Olimpiade Paris 2024.
"Para penjahat siber ini mungkin memasang titik akses palsu atau menyusupi jaringan sah untuk mencegat dan memanipulasi proses transfer data," kata Amin.
Ia lebih lanjut mengungkap, jaringan WiFi yang terbuka dan salah konfigurasi begitu menarik bagi penjahat dunia maya. Hal ini karena memungkinkan pencurian kata sandi, detail kartu kredit, dan data sensitif pengguna lainnya.
Â
Advertisement
WiFi Tak Aman Bikin Penjahat Gampang Bobol Data Pengguna
Kaspersky pun menyarankan untuk menggunakan VPN (Virtual Private Network) ketika pengguna hendak terhubung ke WiFi publik.
Pasalnya, VPN disebut mampu mengenkripsi koneksi internet, menciptakan jalan yang aman antara perangkat dan internet.
Cara kerjanya adalah dengan menutupi alamat IP dan mengenkripsi semua data yang dikirimkan. Dengan begitu, informasi pribadi dan keuangan tetap terlindungi saat menggunakan WiFi publik.
Â
Tips Kaspersky untuk tetap aman menggunakan WiFi publik
- Hindari transaksi sensitif: jangan mengakses perbankan atau akun sensitif lainnya saat memakai WiFi publik.
- Verifikasi jaringan: Pastikan jaringan yang terhubung merupakan jaringan yang sah dengan melakukan konfirmasi pada perusahaan yang menawarkan WiFi.
- Aktifkan firewall: Pastikan firewall perangkat kamu aktif untuk memblokir akses tidak sah.
- Gunakan kata sandi yang kuat: Pastikan untuk selalu menggunakan password yang kuat dan unik serta mengaktifkan autentikasi dua faktor untuk keamanan ekstra.
- Lakukan update perangkat lunak: Update sistem operasi, aplikasi dan perangkat lunak antivirus secara rutin untuk terlindung dari ancaman terbaru.
- Nonaktifkan berbagi file: Matikan berbagi file seperti Quick Share dan AirDrop di perangkat kamu untuk mencegah akses tidak sah.
 (Tin)
Advertisement