Liputan6.com, Jakarta - Diskusi IndoTelko Forum bertajuk 'Sinergi Industri Digital Wujudkan Asta Cita' baru saja digelar. Forum ini bertujuan mempercepat akselerasi transformasi digital Indonesia, sekaligus mendukung visi Indonesia 2045 dan menciptakan ekosistem digital yang inklusif.
Sebagai keynote speaker dalam event ini, Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid menyatakan, kebijakan pemerintah akan fokus pada penyediaan infrastruktur digital yang merata serta memajukan regulasi yang mendukung pertumbuhan sektor digital.
Baca Juga
"Sinergi antara pemerintah, industri dan masyarakat akan menentukan sejauh mana Indonesia dapat memanfaatkan potensi ekonomi digital untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan," tuturnya.
Advertisement
Sementara itu, Pendiri IndoTelko Doni Ismanto Darwin menuturkan, sektor ekonomi digital memiliki peran strategis dalam pencapaian visi Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan pertumbuah ekonomi Indonesia sebesar 8 persen dalam lima tahun ke depan.
"Sinergi antara pemerintah, industri, dan masyarakat sangat penting dalam mendorong transformasi digital yang akan memberdayakan UMKM dan mendorong investasi yang berdampak pada kesejahteraan rakyat," kata Doni.
Untuk mencapai tujuan tersebut, Dirgayuza Setiawan yang juga merupakan Editor Buku Strategi Transformasi Bangsa Prabowo Subianto, menyorot pentingnya RKP (Rencana Kerja Pemerintah) untuk periode 2024-2029.
Menurutnya, RKP ini menargetkan dua tujuan yang ambisius, yakni menghapuskan kemiskinan ekstrem hingga 0 persen dan mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen.
"Mandat UUD 1945 menjadi pedoman kita dalam melindungi segenap bangsa, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta mewujudkan ketertiban dunia," tuturnya menjelaskan.
Dalam hal ini, ia juga menyorot pentingnya pendidikan berkualitas untuk mendorong talenta digital, dengan target 99 persen siswa mendapatkan makanan bergizi gratis di sekolah, peningkatan gaji guru, renovasi sekolah, dan penggunaan smart board di setiap kelas.
Selain itu, Indonesia harus mempercepat pengembangan talenta digital untuk mendukung transformasi ekonomi berbasis teknologi. Menurut Dirgayuza, fokus pada pendidikan berkualitas, termasuk pengiriman siswa ke universitas terbaik di dunia, sangat penting.
"Kita bisa belajar dari India dan Tiongkok yang sukses membangun talenta digital lewat pendidikan di luar negeri. Sebagian besar pemimpin perusahaan teknologi besar mereka merupakan lulusan universitas top di Amerika Serikat," ujar Dirgayuza.
Ia juga menekankan pentingnya teknologi agar bisa memperbaiki kebijakan sosial. Sebagai contoh, Presiden mendorong tenaga ahli digital agar bisa membantu identifikasi penerima bantuan sosial secara akurat sehingga mengurangi kesalahan distribusi.
Â
Â
Peran Sektor Telekomunikasi
Pada kesempatan itu pula, PLT. Direktur Eksekutif Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI), Djatmiko Djati menekankan, sektor telekomunikasi juga jadi salah satu kunci dalam mempercepat kemajuan industri digital Indonesia.
"Keberhasilan sektor telekomunikasi akan mendorong pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia," kata Djati.
Ia juga mengungkapkan potensi besar ekonomi digital Indonesia, yang diperkirakan dapat meningkatkan PDB hingga 2,44 persen dengan peningkatan penetrasi broadband sebesar 10 persen.
Di sisi lain, Ketua Bidang Infrastruktur Telematika Nasional MASTEL Sigit PW Jarot, menyebut sinergi lintas sektor akan mempercepat pencapaian "Asta Cita Harapan MASTEL."
Menurutnya, transformasi digital membutuhkan orkestrasi dan kolaborasi lintas sektor agar dampaknya dapat dirasakan secara luas.
"Ketersediaan akses digital yang setara di seluruh wilayah adalah syarat mutlak untuk pemerataan manfaat ekonomi digital," tegas Sigit. Ia juga menyoroti pentingnya pembangunan talenta digital yang inovatif dan regulasi yang adaptif.
Â
Advertisement
Pentingnya Kolaborasi
Selain itu, Sigit juga menyebut regulasi yang mendukung kolaborasi lintas sektor menjadi hal penting.
Menurutnya, pemangku kepentingan diharapkan tidak hanya fokus pada pertumbuhan ekonomi jangka pendek, tetapi juga pada keberlanjutan ekosistem digital yang dapat bertahan dalam persaingan global.
"Tanpa regulasi yang adaptif, perkembangan industri digital akan stagnan," tuturnya lebih lanjut. Sigit juga optimistis transformasi digital bukan hanya tantangan, tetapi peluang besar bagi Indonesia menjadi pemain utama di tingkat global.
Senada dengan Sigit, VP Corporate Strategy, Innovation, Sustainability & Marketing Telkomsel Endra Diputra menyatakan, Indonesia membutuhkan kolaborasi dan dukungan dari berbagai pihak.
"Di tengah persaingan global yang semakin ketat, Indonesia membutuhkan kolaborasi dan dukungan dari berbagai pihak," tuturnya.
Ia menyoroti Indonesia memiliki peluang besar untuk pertumbuhan ekonomi, diperkirakan GTP akan tumbuh sebesar 5,1 oersen pada 2025, didukung oleh stabilitas inflasi dan penguatan nilai tukar rupiah.
Oleh sebab itu, menurutnya, Telkomsel bertekad terus meningkatkan kolaborasi dengan pemain global dan lokal, serta menyediakan layanan digital terbaik.
Endra juga menekankan pentingnya penyediaan konektivitas dan solusi inovatif, seperti smart factory dan IoT, untuk mendukung hilirisasi dan industrialisasi.
Lewat sejumlah inisiatif, seperti pengembangan jaringan 5G dan ekosistem kendaraan listrik, Telkomsel berupaya menjadi pusat dari ekosistem digital nasional.