Venezuela Denda TikTok Rp 161 Miliar karena Video Tantangan Viral Berbahaya

Venezuela dikabarkan telah menerapkan sanksi denda untuk platform TikTok sebesar USD 10 juta atau setara Rp 161 miliar. Hal ini karena video challenge yang dianggap membahayakan anak-anak telah beredar di platform itu.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 02 Jan 2025, 20:00 WIB
Diterbitkan 02 Jan 2025, 20:00 WIB
Ilustrasi TikTok, Aplikasi TikTok.
Ilustrasi TikTok, Aplikasi TikTok. Kredit: antonbe via Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Mahkamah Agung Venezuela menjatuhkan sanksi denda kepada TikTok sebesar USD 10 juta atau setara Rp 161 miliar. Sanksi ini dijatuhkan pada Senin, 30 Desember kemarin.

Adapun sanksi denda dijatuhkan gara-gara adanya video challenge atau tantangan viral di menurut pihak berwenang telah menyebabkan kematian tiga anak.

Mengutip DW, Kamis (2/12/2025), Hakim Tania D'Amelio mengkritik TikTok karena dianggap lalai dan gagal menerapkan tindakan yang diperlukan dan memadai untuk melarang konten yang mempromosikan challenge viral berbahaya.

Perusahaan milik ByteDance itu diperintahkan untuk membuka kantor di negara Amerika Selatan tersebut agar bisa mematuhi hukum setempat.

Selain itu, perusahaan diberi waktu delapan hari untuk membayar denda. Hakim D'Amelio mengatakan, uang tersebut akan dipakai untuk "dana korban TikTok." TikTok disebut belum memberikan tanggapan atas sanksi denda TikTok ini.

Tantangan TikTok Berbahaya

Adapun pihak berwenang Venezuela menyalahkan video challenge di TikTok atas kematian tiga anak, setelah meminum zat kimia.

Presiden Venezuela Nicolas Maduro menyalahkan TikTok atas kematian seorang gadis 12 tahun yang mengikuti challenge, yang melibatkan pil penenang.

Ancaman Presiden Venezuela untuk TikTok

Ilustrasi: Aplikasi TikTok (Liputan6.com/ Agustin Setyo Wardani)
Ilustrasi: Aplikasi TikTok (Liputan6.com/ Agustin Setyo Wardani)

Pada November lalu, ia bahkan mengancam akan mengambil tindakan keras terhadap TikTok jika tak menghapus konten terkait, yang ia sebut sebagai 'tantangan kriminal.'

Sementara, Menteri Pendidikan Hector Rodriguez menyatakan, seorang bocah lelaki 14 tahun juga meninggal akibat challenge TikTok yang mengajak pembuat video menghirup zat-zat terlarang.

Tak hanya itu, pada 21 November, jaksa agung Venezuela mengaitkan platform tersebut dengan kematian anak lainnya.

 

TikTok dan Video Challenge

Ilustrasi
Ilustrasi aplikasi TikTok. (dok. pexels/cottonbro)

Salah satu daya tarik TikTok adalah challenge yang kerap viral di platform video pendek ini.

Sayangnya, aplikasi TikTok kerap menghadapi kritik karena dianggap membahayakan pengguna dengan membiarkan video-video challenge berbahaya.

Pedoman resmi TikTok memang melarang konten yang mempromosikan tindakan menyakiti diri sendiri atau bunuh diri. Namun beberapa kali challenge TikTok justru dianggap sudah membahayakan pengguna, terutama mereka yang di bawah umur.

Saat ini, parlemen Venezuela disebut tengah mempertimbangkan undang-undang yang mengatur tentang platform jejaring sosial.

TikTok Didenda Rusia

ilustsrasi aplikasi TikTok.
ilustsrasi aplikasi TikTok. (iStockphoto)

Sebelumnya, Pengadilan Rusia menjatuhkan sanksi denda sebesar 3 juta Rubel atau USD 28.929 (setara Rp 467 juta) kepada TikTok.

Mengutip Reuters, Senin (30/12/2024), sanksi denda ini dijatuhkan karena TikTok dinilai bersalah, atas kegagalannya mematuhi peraturan hukum di Rusia.

Menurut putusan pengadilan kota Moscow, aturan yang dilanggar adalah tentang pendistribusian informasi tertentu milik anak-anak. Tidak diungkapkan lebih detail mengenai pelanggaran seperti apa yang dilakukan oleh TikTok.

Sementara itu sumber lainnya dari The Daily Star mengungkap, langkah hukum berupa penerapan denda TikTok dari Rusia ini menambah deretan panjang tantangan legal yang dihadapi oleh TikTok di berbagai negara.

Platform media sosial yang dimiliki oleh perusahaan teknologi Tiongkok ByteDance ini sedang menghadapi masalah di berbagai negara.

Misalnya di Amerika Serikat, TikTok mendapat ancaman pelarangan operasional, akibat adanya ketakutan tentang pelanggaran privasi dan keamanan data pengguna di negara tersebut.

Sebelumnya, pada Desember ini, TikTok juga menghadapi pelarangan selama setahun di Albania.

Belum lagi, pemerintah Kanada pada November lalu juga ingin menghentikan aplikasi TikTok di negara itu, alasannya karena ada risiko keamanan nasional.

Infografis Larangan Aplikasi TikTok di 10 Negara Plus Uni Eropa. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Larangan Aplikasi TikTok di 10 Negara Plus Uni Eropa. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya