Lampaui 10 Juta Download, BBM Tak Lagi Pakai Antri

Sistem antrian agaknya cukup berhasil membantu BlackBerry mengatur jumlah peningkatan pengguna aplikasinya.

oleh Denny Mahardy diperbarui 28 Okt 2013, 07:30 WIB
Diterbitkan 28 Okt 2013, 07:30 WIB
bbm3-131022b.jpg

Baik sebagai perusahaan maupun platform, BlackBerry masih belum memperlihatkan tanda-tanda kebangkitan. Pangsa pasar BlackBerry masih belum menunjukkan peningkatan. Namun BlackBerry punya senjata untuk mengekspansi pasar mobile, yaitu BlackBerry Mesesngger (BBM).

Ya, setelah benar-benar dilepas untuk pengguna smartphone berbasis Android dan iPhone awal pekan lalu, jumlah pengunduh aplikasi pesan instan ini masih tinggi. Untuk mengantisipasi server down, BlackBerry membuatkan sebuah sistem antrian agar sistemnya tak 'mabuk' karena peningkatan pengguna yang mendadak.

Sistem antrian agaknya cukup berhasil membantu BlackBerry mengatur jumlah peningkatan pengguna aplikasinya meskipun peminatnya harus rela lebih bersabar untuk bisa menikmati BBM di perangkatnya.

Kabar baiknya, BlackBerry telah menghapuskan sistem antrian bagi pengguna Android dan iPhone yang ingin menggunakan BBM. Jadi, pengguna handset dua platform 'besar' itu bisa langsung mencicipi BBM setelah mereka mengunduhnya di Google Play Store ataupun Apple App Store.

BBM memang telah lama menjadi platform chat yang cukup populer di perangkat BlackBerry sejak lama. Popularitasnya ternyata masih cukup berpengaruh dan menarik bagi para pengguna smartphone non-BlackBerry.

Saat ini, BBM telah menduduki posisi 7 dari Top 10 free apps di Play Store yang telah diunduh lebih dari 10 juta pengguna Android. Sedangkan di App Store, BBM menempati peringkat kedua di daftar aplikasi iOS gratis.

Dalam sehari peluncuran, BBM telah mencapai lebih dari 1 juta pengunduh di Play Store dan lebih dari 10 juta dalam beberapa hari, ini dianggap para pengamat BlackBerry masih bisa mendapatkan tempat di ranah perangkat mobile melalui BBM. Benarkah? (den/dew)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya